Chapter 35: Liburan

652 56 10
                                    

Chapter 35
Liburan

"Semuanya sudah siap berangkat kan?" tanya Tay yang mendapat anggukan dari anggota keluarganya itu. Hal yang sama juga ditanyakan oleh Gun kepada anak-anaknya.

"Okey, let's go," ucap Off dan kini kedua mobil besar seperti mobil para artis papan atas itu melaju keluar dari komplek perumahan mereka.

Mix dan Earth menatap kandang atau yang bisa mereka sebut sebagai tas rumah itu, anak-anak mereka juga ikut melirik ke arah mereka lalu kembali menutup matanya beristirahat.

"Gak bisa dibawa ke penginapan juga aja, pa?" tanya Mix yang mendapat senyuman halus dari Gun, tandanya 'maaf tidak'.

Mix pun menghelakan nafasnya lalu menurunkan anak-anaknya setelah mereka sampai di pet house care, tempat menitipkan peliharaan mereka yang amat mereka sayangi.

"Tolong berikan layanan terbaik ya," ucap Earth dan para penjaga itu menganggukkan kepala mereka. Pasangan itu berjalan keluar dari pet house kemudian kembali ke mobil dan melanjutkan perjalanan mereka.

Di mobil lain yang berangkat secara terpisah, terdapat dua pasangan yang sedang menikmati waktu mereka berduaan sambil mengemudi mobil.

"P' Bai, menurutmu, kapan kita harus menikah?"

"Menikah?" Bright tersenyum sedikit lalu kembali bertanya, "Kenapa tiba-tiba tanya mengenai itu? Kita kan udah tinggal bareng, hidup bareng, tidur bareng juga."

"Ya, nanya aja, mana tau p' bai gak ada niat sama sekali untuk menikahi, win." Pria itu lalu menatap keluar kaca mobil.

Kedua pria itu akan segera lulus dah sudah menjalin hubungan selama hampir 4 tahun, dan selama 4 tahun itu mereka telah hidup bersama—pastinya setelah mendapat restu dari keempat orang tua win.

"Setelah kita lulus, aku akan segera melamar mu. Jadi tenang saja."

Pernyataan itu tentu saja membuat hati si kelinci itu girang, "Benarkah? Kalau begitu aku akan menunggumu."

Keromantisan hanya berlaku di kedua mobil tadi, satu mobil lagi yang berangkat bersama dengan mobil Off Gun, memiliki suasana yang berbeda.

"Enggak, nanti sampai di sana aku duluan yang milih kamar. Aku paling kecil jadi aku yang pilih duluan."

"No, ja! Baby ini yang paling kecil oleh karena itu, papa duluan yang memilih kamar. Kamar utama dengan tempat tidur paling gede, milik papa dan daddy."

"Pa~ Nanon gak mau tidur bareng di kamar sama kakak."

"Heh! Kok gitu, aku kakakmu loh."

"Gak mau aja, nanti kakak bucin sama Drake."

"Eh ... emang kamu gak bucin, siapa kemarin yang sibuk cemburuin si pawat?"

"Siapa yang bilang aku cemburu! Aku enggak cemburu, kakak aja yang mikirnya gitu."

"Ohm, bisakah kamu melerai mereka, buat saja si Nanon tertidur atau apa kek," pinta Pluem yang sedang mengelus kepala Chimon yang pastinya berada di bahunya.

Ohm mengangguk lalu menepuk pelan pundak Nanon, "Apa!"

"Udah jangan marah-marah, nanti kita ambil kamar paling luas, nampung 4 orang."

"Tapi gua gak mau sekamar sama loe." Seketika semuanya terdiam, dengan cepat Ohm bertanya, "Kenapa?"

"Gak mau denger obrolan pribadi seseorang," ucap Nanon lalu memalingkan mukanya dan tidur.

OUR BIG FAMILYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang