"Ayo, semuanya. Bersiap-siap, hari ini merupakan hari pertama kita camping bersama sahabat kita. Jangan lama-lama ya." New berucap dengan semangat dan semuanya langsung pergi ke kamar masing-masing. Perlengkapan camping sudah siap semua dan mereka tinggal berganti pakaian.
Beberapa menit telah berlalu, ketiga bersaudara itu turun sambil membawa tas ransel milik mereka. Dengan sabar mereka duduk di sofa dan menunggu kedua orang tua mereka.
Tidak lama kemudian, muncullah sosok pria tinggi tampan yang berjalan keluar terlebih dahulu meninggalkan pria yang satu lagi di kamar.
"Udah bisa berangkat, Dad?" tanya Pluem antusias.
"Belum, Papa kalian masih milih baju."
Keempat pria itu menghelakan nafas lalu duduk diam di sofa cream ruang tamu itu.
"Dad, cerita dong. Gimana sih Daddy dan Papa bisa jatuh cinta terus memutuskan untuk hidup bersama?" tanya Frank sambil memaparkan senyum menawannya itu.
"Tumben kamu nanya hal begini, kamu lagi suka sama seseorang ya?"
"Iya, Dad. Eh ... enggak," tolak Frank saat tersadar dengan jawabannya. Hal itu membuat kedua saudaranya dan juga Tay terkekeh.
"Ayo, Dad, cerita."
Flashback ...
Di suatu tempat yang sepi, tepatnya di belakang sekolah Vachirawit International High School, terlihat seorang 4 orang pria yang sedang memukuli pria lain.
"Berhenti!" teriak seorang pria yang muncul entah darimana. Perhatian 4 orang tadi, langsung beralih ke asal suara.
"Jangan pernah memukul temanku lagi," ucap pria itu dan menghampiri temannya.
"Siapa kamu berani memerintah ku?" tanya Tay dengan suara yang tegas sambil menggenggam erat kerah kemeja putih milik pria itu.
Dengan seluruh tenaga yang dimiliki oleh pria itu, dia menonjok wajah Tay sekali dan langsung membantu temannya. Untung saja, kedua orang tadi berhasil kabur dari Tay dan gengnya.
"Makasih ya, New. Kalau kamu gak datang tadi, mungkin nyawa aku udah melayang," ucap pria itu sambil membersihkan luka di wajahnya.
"Sama-sama, Pluem. Kalau tau nyawa kamu bisa melayang, berhentilah bertengkar dengan mereka. Lihat apa yang terjadi dengan dirimu sekarang, Phi Podd akan mengomeli mu lagi nanti."
Oh, jadi namamu New. Batin Tay yang mengintip dan menguping percakapan kedua orang itu dari balik tembok besar lapangan sekolah tersebut.
Flashback end.
"Oh, jadi kamu nguping pembicaraan aku sama Pluem baru bisa tau namaku?" tanya New setelah selesai berganti baju.
"Papa udah selesai? Ayo kita berangkat, Pa. Om Jumpol dan yang lainnya pasti udah nunggu," rengek Nanon.
New menganggukkan kepalanya dan mereka semua berjalan masuk ke dalam mobil. New menyalakan mesin mobil itu dan mereka berangkat ke tempat tujuan.
🐻❄️🐳
"Akhirnya kalian nyampe juga Peng," ucap Off yang sudah duduk di rerumputan bersama yang lainnya.
"Sawadeekhab, Om dan Tante," sapa ketiga bersaudara itu sambil melakukan 'wai'.
"Wadee ja~"
Tay mengeluarkan barang bawaan mereka dan menaruhnya di tenda mereka. Pluem sudah duduk manis di samping Chimon, sedangkan Frank dan Nanon duduk bersama karena tidak ada tujuan.
"Oho, lengketnya kalian berdua," goda Off yang melihat kedekatan Pluem dan Chimon.
"Sama dong kayak kalian berdua," balas Arm.
"Hey, apa anda iri?" tanya Off sambil mengelus pelan rambut Gun.
"No ja, aku juga punya sendiri." Arm yang tidak mau kalah pun ikut bermesraan dengan sang istri, Alice.
"Peng, gimana kalau nanti kita besanan?" tanya Tay yang langsung mendapat perhatian semua orang.
"Why not? Mereka sendiri aja udah lengket kayak lem setan," jawab Off dengan nada bercanda namun ucapannya itu serius.
"Papii, Chim kan masih sekolah."
"Ya gapapa dong, emangnya kalau udah nikah gak boleh sekolah?" tanya Pluem menatap Chimon.
"Tapi kan Chimon masih SMA 3, umur 17 tahun aja belum, tapi sebentar lagi."
"Chim sayang, kita kan enggak bilang kalau nikahnya sekarang. Nikahnya bisa nanti pas kamu udah siap, sekarang tunangan aja dulu, gimana pii?" tanya Gun sambil mendongakkan kepalanya menatap wajah Off dikarenakan perbedaan tinggi mereka.
"Aku setuju, kamu gimana Peng?"
"Kuy lah, gak usah lama-lama."
Entah bagaimana acara kumpul bareng mereka, tiba-tiba berubah menjadi acara perencanaan pertunangan. Selesai mengobrol, Gun, New, dan Alice pun menyiapkan makan malam untuk semuanya, sedangkan para suami bertugas untuk saling mengobrol dan bercanda bersama.
"Phi, gak jadi nambah anak?" tanya New saat melihat Jane yang sudah memasuki bangku SD.
"Udah nambah kok," ucap Alice sambil memotong sayuran.
"Hah? Maksudnya Phi?" tanya Gun yang masih tidak mengerti.
Alice menghentikan aktivitasnya, membersihkan tangannya lalu menggapai tangan Gun. Membawa tangan itu dan menyentuh perut Alice yang masih datar namun terasa ada nyawa lain di dalamnya.
"Beneran Phi?" tanya New dengan mata berbinar-binar. Alice menganggukkan kepalanya dan kedua sahabatnya terlihat sangat senang.
"Kenapa baru bilang?"
"Phi juga baru tau beberapa hari yang lalu."
🐻❄️🐳
"Jane, jangan lari-lari nak. Awas jatuh," ucap Arm saat melihat anak perempuannya itu sangat bersemangat bermain bersama yang lain.
"Jane cantik banget yah," ucap Tay sambil melihat anak kecil itu.
"Ya cantik lah, si Alice aja udah cantik," ucap Off sambil menunjuk sekelompok istri yang sibuk memasak.
"Jadi pengen punya anak perempuan," curhat Tay sambil menghelakan nafasnya pelan.
"Ya udah, tambah lagi aja."
"Gilak lu, Arm. Si New mana mau lagi," ucap Tay.
"Emang lu udah nanya?"
"Dulu pas Nanon baru lahir, aku sempat nanya Hin, 'mau punya anak perempuan?' Hin langsung mukul tangan aku dan aku disuruh keluar kamar."
Kedua sahabatnya itu langsung tertawa lepas, Tay hanya bisa menghelakan nafasnya dan memberikan tatapan kesel kepada mereka.
"Kamu suruh aku nambah, kamu sendiri enggak mau nambah gitu? Masa iya cuman satu."
"Nah iya, bener tuh. Anak aku aja udah ada 2."
"Udah nambah kok."
"Hah?" respon kedua sahabatnya dan Arm hanya menganggukkan kepalanya.
"Gimana? Kalian jadi nambah anak? Off jangan kalah lu, baru 2 anak lu, sedangkan Tay aja udah 3, kalau nambah lagi udah 4 itu."
"Ada rencana, tapi belum kesampaian."
"Kalau begini ceritanya, aku harus bisa membujuk New."
•
•
•🐻❄️🐳
KAMU SEDANG MEMBACA
OUR BIG FAMILY
FanfictionMenceritakan keluarga besar Vihokratana dan Adulkittiporn, dan keluarga kecil to be ❤️ Message: Bagi yang sudah mengikuti dari awal dan yang baru membaca mohon memaklumi ya kalau judul atau penulisan chapter-nya berevolusi terus menerus. Karena aut...