Chapter 40
It's The EndKarena kehamilan new yang sudah menginjak bulan ke-7, pasangan itu kini sibuk berbelanja di mall. Tay yang sangat antusias sibuk mengajak suaminya ke toko yang satu kemudian ke yang lain.
"Te~ kamu memilih begitu banyak baju perempuan, bagaimana jika ternyata itu bayi laki-laki? Mubajir dong," ucap new karena sampai sekarang mereka masih belum mendapat pencerahan dari si bayi. Tiap kali mereka akan mengecek jenis kelaminnya, si bayi akan langsung membelakangi mereka, atau jika tidak kakinya yang akan meringkuk seperti berusaha menutupi jenis kelaminnya.
"Tenang saja, Hin. Ini tuh tanda-tanda bayi perempuan, pertama kamu tuh gak terlalu moody-an, dulu pas hamil nanon kamu marah-marah terus, yang kedua kamu tuh makin cantik, yang ketiga kamu gak mau aku pakai parfum kan kemarin dan gak suka aroma aku kan sampai harus tidur di luar kamar. Dan sampai sekarang dia malu-malu gak mau menunjukkan jenis kelaminnya, artinya menurut teori itu, dia adalah perempuan."
"Tapi te, kamu lihat bayi si mix, dia gak moody-an, sangat selow santai, nendang-nendang juga gak sering-sering banget bahkan ada jadwalnya, hasilnya bukan cewek tuh."
Saat keduanya sedang berkonflik, muncullah seorang perempuan yang bekerja di sana, "Selamat siang, ada yang bisa saya bantu?"
"Apakah baju ini untuk bayi newborn?" tanya Tay dan perempuan itu mengangguk.
"Ini adalah model terbaru untuk pakai baby yang baru lahir, ada begitu banyak varian warna dan jika takut tidak sesuai dengan jenis kelamin sang bayi, tuan-tuan bisa ambil warna pastel yang ini, ada hijau, ungu, abu, dan masih banyak lagi."
"Lihat, Hin. Ada banyak warna, modelnya juga cocok untuk cowok maupun cewek."
New melihat-lihat baju itu lalu menyerah terhadap suaminya, kini Tay sibuk memilih warna dari baju itu. "Hin, lihat ini, sangat cantik," ucap Tay yang menunjukkan sebuah baju 1 set dengan rok.
"Te, jangan beli banyak-banyak yang rok. Di toko lain tadi kan udah beli 2 set."
"Jangan khawatir, tuan. Untuk yang ini, kita ada model lain yaitu style jumpsuit. Disini jika ingin dipakaikan untuk bayi laki-laki, kalian tinggal balikkan saja lapisan pakaiannya dan akan menjadi celana, tetapi jika ingin dipakaikan untuk bayi perempuan maka balikkan lagi pakaiannya dan akan menjadi rok celana." Penjual itu memeragakan caranya, ia membalik lapisan pakaian itu menjadi ke dalam dan benar saja menjadi 1 set pakaian untuk bayi perempuan.
"Tidak usah khawatir masalah jahitan, ini adalah design dari toko kami sendiri dan dijamin tidak terlihat bekas jahitan seperti baju-baju bagian dalam pada umumnya. Semua dijahit dengan rapi dan butuh waktu berminggu-minggu untuk menyelesaikannya."
Mendengar penjelasan dari penjual itu, tay pun langsung memilih yang juga dibantu oleh new. Keduanya memilih 2 set untuk anak mereka dan 1 set masing-masing untuk keponakan serta cucunya dan cucu gun.
"Lihat te, belanjaan kita banyak sekali," protes new saat mereka sudah keluar dari mall.
"Tidak apa-apa, uangku tidak akan habis."
"Penjual itu lulus S3 marketing sepertinya, belum diberikan pertanyaan sudah dijelaskan saja."
"Benar juga, tapi kamu puas kan sama kegiatan belanja kita hari ini." Dan new menganggukkan kepalanya sambil tertawa.
Sesampainya di rumah, ia langsung membagikan belanjaan yang telah ia beli untuk yang lain tadi. "Gun, bawa ini juga, baju untuk bayi newborn dengan model terbaru, aku harap kalian belum punya," ucap new yang langsung diterima oleh gun dengan senang hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
OUR BIG FAMILY
FanfictionMenceritakan keluarga besar Vihokratana dan Adulkittiporn, dan keluarga kecil to be ❤️ Message: Bagi yang sudah mengikuti dari awal dan yang baru membaca mohon memaklumi ya kalau judul atau penulisan chapter-nya berevolusi terus menerus. Karena aut...