Gracia - Shani - Anin

2.9K 210 40
                                        

"Ci nanti pulang sama siapa?"

"Dijemput sama koko Ge, kenapa?"

"Emm, gapapa. Mau aku ajakin pulang bareng tadinya kalo kamu ga dijemput."

"Lain kali ya Ge, lagi pula aku ga enak sama papa kamu kalo bareng terus."

"Gapapa ci, papa aku seneng kok kalo kamu bareng."

"Iya makasih banget ya Ge."

"Iya ci, anu itu koko kamu masih lama kah sampe nya?"

"Lumayan si, dia baru mau otw dari kantor katanya."

"Yaudah deh aku bilang papa dulu buat tungguin kamu."

"Eh, ga usah Ge. Kamu pulang aja, kasin papa kamu kalo harus nunggu, pasti papa kamu juga capek seharian ini kerja."

"Tapi ci kamu?"

"Aku kenapa? Santai aja. Di sini kan masih banyak member, jadi ga usah khawatir."

"Serius?"

"Duarius. Udah gih pulang, biar cepet istirahatnya kamu."

"Yaudah kalo gitu aku pulang ya ci, kamu hati-hati loh."

"Iya Ge."

"See u besok ci."

"See u sayang."

Senyum manis Shani terbit saat melihat cara berjalan Gracia. Ah gadis itu sudah 22 tahun tapi kenapa terlihat seperti usia 5 tahun?

"Gemes." Ucap Shani pelan.

Setelah bayangan tubuh Gracia menghilang dari pandangan Shani, kini gadis tinggi itu mulai mengedarkan pandangan pada seluruh ruangan. Ah kali ini ia sangat ingin melihat satu gadis mungilnya yang lain.

Tepat!

Shani menemukan siapa yang ia cari. Ia melihat gadis itu hanya duduk di pojok ruang latihan seraya memainkan ponselnya dan tak menghiraukan sekitar. Karena merasa kurang leluasa, Shani mulai memberesi beberapa barangnya dan menuju gadis itu.

"Hai." Sapa Shani sebelum duduk tepat di samping gadis itu.

"Ih ci Shani! Kagett." Ucapnya dengan gemas.

"Maaf ya Nin." Shani menebar senyumnya saat mengatakan itu.

"Eh jangan gitu ci, aku yang salah kok. Aku minta maaf ya ci, aku yang kagetan. Kamu ga salah."

"Ih apa sih Nin."

"Ci Shani tidak pernah salah, dan ingat Shani kamu sempurna."

"Mulai."

"Ih kok marahh, kan cuma bercanda akunya."

"Iya."

"Seriusan ci cuma bercanda. Iya deh kamu yang salah. Oke Shani pernah salah, dan Shani sedikit kurang sempurna."

"Nin."

"Iyaaa bercandaa ih."

Shani tersenyum simpul saat melihat kegemasan Anin. Ah kenapa manusia yang mendapat gelar Mommy dari para fans justru menjadi Baby saat ini? Sungguh jika bisa Shani ingin hanya dirinya yang bisa melihat sisi gemas Anin. Ia tak rela berbagi. Ingat!

"Kenapa belum pulang?" Tanya Shani dengan nada lembut khasnya.

"Ci Shani sendiri kenapa belum pulang?" Anin balik bertanya tanpa menjawab Shani.

"Kebiasaan, orang nanya bukannya dijawab malah balik nanya." Shani berucap dengan kekehan halusnya dan sedikit mengacak rambut Anin.

"Jawab aku dulu ci nanti aku jawab pertanyaan kamu." Anin menyodorkan kembali pertanyaannya agar dijawab tanpa memperdulikan rambutnya yang sedikit berantakan.

OS yuk!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang