Halte Dan Kamu [2Min]

halte#2

Seungmin sedikit malu-malu menatap ke arah lelaki yang sudah beberapa bulan ini selalu menenami hari-harinya menunggu di halte.

"Apa ada yang salah dengan wajahku mong?"
Tanya Lino sambil menatap mata seungmin.

"Em,nggak sih kak cuma agak aneh aja kita bertemu di halte,saling menunggu di halte tapi tidak memberanikan diri untuk hanya sekedar menyapa. "

"Itu karena aku malu,kalaupun aku tiba-tiba menyapamu apa kau tidak akan menganggapku lelaki aneh?"

"Kan kak ino emang aneh."

"Dasar seungmong,ganteng gini di bilang aneh."
Ucap Lino dengan pedenya.

"Tuh kan aneh bilang diri sendiri ganteng."

Begitulah obrolan mereka di sore hari sambil menikmati senja dari halte tempat mereka sering bertemu.

Seungmin ingin menyampaikan sejuta terimakasih kepada Tuhan karena telah menemukan dan mengenalkannya dengan lelaki di sampingnya. Cukup menjadi dekat sudah membuat hatinya sangat bahagia. Kak inonya adalah dunia baru seungmin,dunia yang selalu seungmin nantikan untuk tetap bertahan.

"Kak,jika suatu saat nanti aku tiba2 nggak datang ke halte ini lagi apa kakak akan mencari atau menungguku?"

"Kenapa kamu tiba-tiba bertanya seperti itu seungmin?"

"Aku takut suatu hari nanti kesibukanku les akan menggangguku untuk datang ke halte ini hanya untuk sekedar duduk dan berbincang denganmu kak."
Ucap seungmin lirih.

"Tentu saja aku akan mencarimu."

"Tapi bagaimana caranya kak?"

"Kalau di pikir-pikir kita sudah saling mengenal cukup lama,kenapa bisa aku tidak memiliki nomer mu? Dan kenapa juga kau tidak memberikan nomermu padaku mong?"

"Itu karena kakak nggak pernah minta,jadi ku pikir sudah cukup dengan seperti ini kita bertemu setiap sore."

"Kalau begitu boleh nggak aku minta nomermu?"

Lino mengeluarkan benda kotak pipih itu untuk di berikan ke seungmin.

"Ini kak."

"Makasih mong."

Lino memasukkan kembali benda pipih itu ke sakunya.

Kak jika nanti aku tidak datang lagi ke halte ini hanya untuk menikmati senja bersamamu,apakah kamu akan datang untuk menjemputku?
Batin seungmin.

Untuk sesaat biarkan mereka menikmati senja sore itu.