Hari ke-021

1.2K 175 29
                                    

🔞WARNING🔞

Jeongguk terusik oleh cahaya matahari dari jendela kamar yang terbuka lebar. Mulai hafal kebiasaan suami humanoid-nya setiap pagi disaat Jeongguk masih asik tertidur. Membangunkan Jeongguk dengan cara seperti ini dan ia mengakui sendiri bahwa hal yang dilakukan suaminya itu sangat berefek sekali.

Seperti sekarang ini, menarik napas panjang dan mulai beranjak dari pembaringan. Tanpa melihat, ia tahu jika spot disampingnya telah lama dingin. Mungkin Taehyung sedang berada di dapur atau halaman samping rumah.

Tangannya terangkat naik, menyugar rambut gondrongnya yang berantakan. Merasakan kepalanya berdenyut namun anehnya saat ia berdiri untuk mengambil kaus di lantai dan menyambar satu ikat rambut hitam di atas nakas, tubuhnya terasa jauh lebih ringan. Syukurlah hungover-nya tak terlalu parah.

Sudut bibirnya terangkat, berjalan gontai keluar kamar. "Jadi bukan mimpi, huh?" Gumam Jeongguk lebih kepada dirinya sendiri, tangannya dengan cekatan mengumpulkan helai rambut- membuat man-bun asal-asalan.

Sedikit masih tak percaya atas aktifitas semalam. Setelah cukup lama Jeongguk memutuskan hanya bercumbu dengan berbagai buku referensi dan cerita-ceritanya. Banyak sekali kejutan yang ia temukan dan ingin sekali menarik perkataannya dahulu tentang penyesalan atas kesalahan Anatasya memilih humanoid-nya. Haruskan ia sekarang berterima kasih? Haha..

Mungkin membelikan tiket liburan ke Dubai untuk suami-istri kontroversial adalah ide yang cukup bagus.

Mata Jeongguk mendapati Taehyung tengah menguasai area dapur dengan apron yang membungkus tubuh rampingnya. Terlihat masih belum menyadari Jeongguk mulai menarik kursi makan dengan perlahan.

"Morning, Kim."

Pundak sempit yang naik beberapa detik itu tak bisa lepas dari sorot Jeongguk. Jelas sangat menutupi keterkejutan barusan.

"Morning, Mr. Jeon." Nada kalimat yang terdengar berbeda sekali. "Coffee or tea?" Kini Taehyung berbalik, menawarkan sembari tak lupa mengembangkan senyum kakunya. Masih terlihat seperti sebelum-sebelumnya, seakan tak terjadi apa-apa.

"Kau"

"Pardon?"

"Bercanda. Coffee please.." Jeongguk mati-matian menahan senyumannya dan tak melirik ke arah bawah. Melihat Taehyung mengangguk, mulai kembali sibuk membelakanginya.

Setelah memutus kontak mata mereka, Jeongguk menggeleng pelan lalu mengusap wajahnya untuk menyamarkan tawa kecil. Sangat mudah menebak apa yang ada di kepala Taehyung. Sangat lucu pikirnya.

Taehyung kali ini menghampiri Jeongguk, di tangannya ada secangkir kopi instan dan sepiring waffle hangat. Memperhatikan tangan lentik itu dengan terampil menata hidangan di hadapan Jeongguk.

Saat Taehyung menunduk untuk mengambil pisau buah, Jeongguk berujar setengah berbisik. "Kim, kau tahu?"

Taehyung menoleh sembari menunggu apa yang akan dikatakan Jeongguk.

"Aku memang payah saat minum-minum tapi yang jelas aku sangat ingat apa yang terjadi setelahnya." Jeongguk melihat Taehyung masih terdiam, tangannya mengambang sembari menggenggam pisau.

"Jadi bersikaplah seperti biasa. Kau tak perlu menyembunyikan dirimu yang sebenarnya." Tambah Jeongguk, terakhir bergumam di dekat telinga Taehyung. "Lagipula aku bisa melihat jelas bekas gigitan di pahamu.."

Mata Taehyung membola, terkejut tentunya. Kakinya reflek mundur beberapa langkah. Genggaman pada pisau terlepas, menimbulkan suara nyaring saat benda stainless steel itu menyentuh lantai.

HUMANOID HUSBAND [KookV]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang