"Aku tak pernah benar-benar mengirim surat pengembalian Kim, Joji." Ujar Anatasya sekali lagi, berkacak pinggang manunduk memandang Jeongguk yang duduk di sofa salah satu kamar hotel tempat dimana acara premier film yang mereka hadiri.
Anatasya terkejut saat menerima panggilan telepon dari Jeongguk, berteriak seperti melihat hantu untuk pertama kali. Berulang kali menanyakan dimana surat pengembalian Taehyung yang pernah diberikan padanya.
Beralih memandang suaminya yang berdiri tak jauh dari mereka berdua. Bersandar pada meja pendek sembari menyimak. Meminta bantuan dengan isyarat untuk menanyakan apa yang sebenarnya baru saja terjadi pada teman mereka ini.
"Aku tahu kau adalah orang yang paling plin-plan yang pernah aku kenal jadi kami putuskan untuk tak mengirim surat itu seperti yang kau minta di rumah sakit dulu."
"Lalu kenapa dia tak mengenaliku, Ana?" Lirihnya, terdengar sudah sangat lelah dan juga kebingungan. Kepalanya berat seperti ada sebuah batu menimpanya secara tiba-tiba.
"Maksudmu? Siapa yang tak mengenalimu? Ayolah Joji bicara yang benar, dari pertama kali kita datang kau sudah sangat aneh." Anatasya tak pernah melihat Jeongguk seputus asa ini. Setengah gila saat sesuatu yang sebelumnya selalu ada di sampingnya kini tiba-tiba menghilang.
Mengusap kasar wajahnya, mengumpat pelan entah untuk siapa. "Aku bertemu Kim, dia datang bersama entah siapa dan dia tak mengenaliku."
"Dia bilang jika aku salah mengenali orang. For God's sake, bagaimana bisa aku tak mengenali wajah yang setiap hari aku lihat di rumahku?"
"Kau yakin?"
Jeongguk mendongak, memandang Anatasya sinis.
"Oke oke calm down. Kau bertemu juga dengan orang yang datang bersama Kim? Kenal dengan wajahnya?" Tangan Anatasya menahan bahu itu yang akan beranjak untuk mengajaknya berduel mungkin.
Jeongguk menggeleng, "tidak, tapi mereka masuk daftar tamu vip Seokjin."
Samuel kini menghampiri mereka berdua, ditangannya ada tablet yang menampilkan highlights sebuah portal berita selebritis. Terdapat foto seokjin dan tiga orang lainnya.
Yang salah satunya terdapat wajah yang sama-sama mereka kenali. Anatasya setengah tak percaya, merasa janggal sedari awal. Ia pikir Taehyung berada di Humacare selama masalah mereka berdua belum selesai tetapi ini terlihat seperti Taehyung menemukan pemilik baru.
Tapi di satu sisi, Anatasya yakin sekali surat itu bahkan masih berada di dalam laci meja di sudut kamarnya.
"Dia datang bersama Don Rathore Hacklersaquic, yang diketahui menjabat sebagai direktur salah satu agensi film. Di sini tertulis dia dulu pernah terkena rumor kasus pencucian uang dan pasar gelap tapi tak ada kabar lebih lanjut karena jurnalis yang menulis artikel tersebut meninggal secara tiba-tiba tiga bulan setelahnya."
"Kau percaya dia yang melakukannya?" Anatasya menyela saat Imanuel membaca sebuah ringkasan yang dikirim cepat oleh asistennya.
"Aku percaya tapi tak ada yang benar-benar berani untuk memperpanjang kasusnya."
Anastasya berdecak mendengar kalimat tersebut, merasakan jika orang yang baru saja suaminya sebutkan adalah bukan termasuk orang yang bisa mereka ajak untuk bercengkrama sembari menyesap kopi.
Menoleh kembali pada Jeongguk yang tak mengeluarkan satu kalimatpun, memilih bungkam entah apa yang ada di kepalanya.
"Joji? Jika kau berpikir untuk menemui orang itu sebaiknya jangan. Aku sangat yakin dia bisa saja melubangi bagian sisi kepalamu."
"Untuk sekarang lebih baik bertemu dengan Prof Alex, mungkin dia bisa sedikit memberi kita petunjuk mengenai Kim." Lanjut Anatasya sembari memandang khawatir pada Jeongguk. Memperhatikan jika saja pria ini tiba-tiba memutuskan untuk melompat dari jendela kamar.
KAMU SEDANG MEMBACA
HUMANOID HUSBAND [KookV]
Fanfic"𝘔𝘦𝘮𝘶𝘭𝘢𝘪 𝘴𝘦𝘵-𝘶𝘱 𝘥𝘢𝘳𝘪 𝘴𝘪𝘴𝘵𝘦𝘮 𝘏𝘶𝘮𝘢𝘤𝘢𝘳𝘦. 𝘚𝘪𝘭𝘢𝘩𝘬𝘢𝘯 𝘣𝘶𝘬𝘢 𝘱𝘦𝘵𝘪𝘯𝘺𝘢 𝘥𝘢𝘯 𝘴𝘢𝘱𝘢 𝘏𝘶𝘮𝘢𝘯𝘰𝘪𝘥-𝘮𝘶." KookV Fanfiction Top!Jeongguk Bottom!Taehyung WARNING MPREG! Marriage Life BxB