09

2.1K 236 17
                                    

Terlihat bagaimana Dafa sedang membujuk Ranti agar tidak mengirim rekaman suaranya pada Rissa.

"Panik gak? Panik gak?" Ledek Ranti pada Dafa.

"Gak." Elak Dafa mencoba biasa namun tak bisa dipungkiri bahwa kini terlihat jelas raut panik tercetak diwajahnya.

"Daf.." panggil Ranti pada Dafa.

"Apa?" Tanya Dafa agak sensi

"Lo ganteng." Puji Ranti membuat Dafa merasa sedikit salting.

"Lo muji gua?" Tanya Dafa dengan senyum tipis.

"Gak."

"Lo kalau muji kenapa harus gitu sih? Lo muji gua yah puji aja. Lo juga cantik, cocok sama gua yang ganteng."

"Terserah." Jengah dengan ucapan Dafa, Ranti berniat untuk bangkit meninggalkan Dafa.

Bruk!

Ranti menabrak bahu seseorang. "Maksud Lo apa?" Ujar seorang cowo yang berpenampilan berandalan.

"Sorry, gw gak sengaja," ucap Ranti meminta maaf.

"Ada syaratnya." Terlihat senyum miring ditampilkan oleh cowo berandalan itu.

"Apa?" Tanya Ranti.

Dafa hanya menatap kejadian itu, dirinya ingin melihat sejauh mana tindakan yang akan dilakukan cowo itu.

Cowo itu maju selangkah menatap Ranti lebih dekat.

"Lo puasin gua. Nanti malam!" Bisik cowo itu.

Bugh!

Satu tinju mendarat di perut cowo itu.

"Sialan Lo!" Marah cowo itu mencengkram tangan Ranti.

"Auw." Rintih Ranti (pura-pura kesakitan).

"Hei.." Dafa berucap sambil memegang bahu cowo itu. Lama-lama pegangan pada bahu cowo itu berubah menjadi cengkraman yang kuat.

"Arrrggg!" Erang cowo itu kesakitan.

"Lo siapa sih ah." Cowo itu berucap sambil menahan sakit.

"Gua pacarnya, Lo mau ngapain cewe gua hah?!" Ujar Dafa mengintimidasi.

"Sorry bro gua gak mau ngapa-ngapain kok, tadi cuman becanda doang serius." Elak cowo itu.

"Cih, sana Lo pergi jauh-jauh. Mental kertas!" Ujar Dafa melepaskan cengkeramannya.

"Lo gak papa kan?" Tanya Dafa mengelus lembut tangan Ranti.

"Gw gak papa kok daf, thanks yah." Ranti tersenyum menampilkan giginya yang rapi.

"Manis." Ucap Dafa tanpa sadar.

"Makasih. Gw emang manis dari lahir." Ntahlah karna ketularan Dafa, Ranti ikut-ikutan pede tingkat akut.

Dafa hanya tersenyum kemudian tangannya terangkat hingga ke pucuk kepala Ranti.

"Yok." Ucap Dafa sambil mengelus rambut Ranti hingga berantakan.

"Mau kemana?" Tanya Ranti saat tangannya ditarik oleh Dafa meninggalkan kantin.

~Rooftop

"Tugas kalian bikin cewe itu sampe nyesel dekat sama Dafa, bikin dia agar jauh dan gak mau buat ketemu Dafa lagi. Paham?" Ucap seorang gadis berwajah mirip penyihir.

"Oke bos." Ucap beberapa anak berandalan.

"Kali ini Lo udah bikin gw makin benci sama Lo Ranti. Siap-siap aja Lo bakal celaka!" Ujar gadis itu dengan penuh penekanan.

K'Q Mafia World Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang