Terlihat seorang remaja laki-laki melakukan latihan tembak.
Dor!
Dor!
Dor!
"Gw bakal bunuh kalian sialan." Remaja laki-laki itu menembak pada sasarannya yaitu sebuah foto yang terdapat dua orang didalamnya.
"Gw gak aka-" ucapannya terpotong oleh kedatangan seseorang yang memberikannya berita akan suatu hal.
"Maaf tuan, hari ini anda harus masuk sebagai siswa baru di SMA milik nona." Ucap orang kepercayaan dari Dafa.
"Hm." Balas Dafa yang langsung meninggalkan tempat itu menuju Mension.
Di perjalanan Dafa hanya terdiam, sudah beberapa tahun dirinya jauh dari sang Mommy. Dafa menjadi sosok lain sekarang ini, senyum? No! Tak akan ada senyum manis lagi darinya.
Dafa sampai di Mension, dirinya langsung masuk menuju ke dalam kamar kemudian merebahkan tubuhnya.
"Huft.. besok sekolah lagi ck" ucap Dafa menghembuskan nafasnya kemudian berdecak.
Dafa terlelap begitu saja, ntahlah dirinya yang kelelahan atau dirinya yang memang mudah tertidur.
"Lah ini dimana?" Dafa bertanya seperti itu karna dirinya yang berada pada sebuah taman yang luas, dirinya baru kali ini berada di tempat ini, sungguh menyenangkan pikir Dafa.
"Dafa!" Suara itu suara yang amat di kenal oleh Dafa!
"Mommy!!" Teriak Dafa berlari memeluk Rissa
"Mommy kemana aja?" Tanya Dafa dengan menggebu dirinya begitu rindu dengan dekapan sang Mommy.
"Mommy gak kemana², Dafa dah besar yah?" Ujar Rissa bertanya, dirinya tahu apa aja yang terjadi pada Dafa hanya saja dirinya ingin berbasa-basi dengan sang anak.
"Iya mom, besok Dafa juga mulai sekolah." Dafa memberitahu kepada sang Mommy tanpa melepas pelukannya
"Nanti Dafa ketemu sama seseorang yang bisa bikin Dafa nyaman, jaga dia yah." Ucap Rissa membuat Dafa melepas pelukannya kemudian menatap Rissa dengan kerutan di dahi nya tanda kebingungan.
"Siapa mom?" Tanya Dafa
"Nanti kamu juga tahu."
Kringg kringg kringg
Suara alarm jam weker membangunkan Dafa dari alam bawah sadarnya, Dafa terbangun dengan kebingungan, baru saja dirinya berada di tempat indah itu bersama sang Mommy lalu kenapa dirinya sekarang berada dalam kamarnya?
"Ck, cuman mimpi!" Decak Dafa kesal karena itu semua hanya mimpi
Dafa bangun kemudian berjalan mandi kemudian memakai seragamnya untuk siap-siap berangkat.
Dafa turun menggunakan tangga, malas pakai lift katanya
"Pagi tuan." Sapa orang kepercayaan Dafa yang selalu berada di sisinya
"Pagi." Balas Dafa singkat kemudian melakukan kegiatan makannya.
15 menit kemudian..
Dafa menghabiskan makannya lantas bangkit menuju mobilnya yang terparkir di depan.
Brummmm brummmm
Suara knalpot mobil Dafa yang kemudian menghilang seiring dengan kepergian Dafa yang meninggalkan area Mension.
"Ck, pasti telat"
Tak lama Dafa sampai di sekolahan, dirinya tak memperdulikan tatapan mata yang memandangnya dengan memuji.
Bruk!
Seorang gadis berhasil membuat Dafa terhenti karena tak sengaja terjatuh di depannya. Dafa menatapnya sesaat sebelum dirinya mengulurkan tangannya untuk membantu sang gadis.
Gadis itu terbangun dengan di bantu oleh Dafa.
"Hati-hati baby." Suara dingin dan agak serak milik Dafa terngiang-ngiang di kuping gadis itu. Ada apa ini? Jantungnya berdetak begitu kencang akibat bisikan dari Dafa!
Gadis itu mengenyahkan pikirannya kemudian meninggalkan Dafa yang memberikan satu tarikan senyum di sebelah bibirnya, tersenyum miring tanpa tau apa maksud dari senyuman itu.
Dafa memasuki kelasnya yang ternyata sudah ada seorang guru di dalamnya.
Tok tok tok
Dafa mengetuk pintu terlebih dahulu hingga berhasil membuat seluruh pasang mata mengalihkan pandangannya menjadi ke arahnya.
"Ada apa nak?" Tanya seorang guru yang mengajar di kelas itu
"Saya murid baru." Jawab Dafa membuat guru itu mengangguk paham dan mempersilahkannya masuk.
"Nah anak-anak kita kedatangan murid baru. Nak, silahkan perkenalkan nama kamu." Ujar guru itu
"Perkenalkan saya Dafa Wozniacki." Singkat perkenalan dari Dafa membuat semuanya tau bahwa Dafa seorang yang dingin dan irit bicara.
"Perkenalkan nama ibu sendiri ibu Widia, mengajar di mata pelajaran bahasa, nak Dafa silahkan duduk di tempat yang kosong." Ujar buk Widia.
Dafa berjalan menuju tempat kosong yang ada. Satu kursi kosong di sebelah seorang gadis yang hanya menunduk sedari tadi.
"Baiklah anak-anak kita lanjutkan materi di pertemuan sebelumnya, jadi....."
Kringg kring kringg
Suara bel istirahat membuat semua murid bersorak senang dan berlarian ke arah kantin dan tempat yang mereka inginkan.
Dafa berjalan menuju roof top, dirinya tak ingin berdesak-desakan di area kantin.
Sebuah foto di pegang oleh Dafa sambil menunjukkan smirk andalannya.
"Tunggu tanggal mainnya baby." Ujar Dafa kemudian pergi meninggalkan area roof top.
"Ternyata posisi Lo di ganti sama anak pungut itu!"
.
.
.Oke segini dulu yah, gimana? Gak seru? Nanti di part-part berikutnya bakal seru!
Vote! Komen! Follow!
Btw makasih yang udah ngucapin selamat ulangtahun buat gua, thanks pokoknya ☺️
KAMU SEDANG MEMBACA
K'Q Mafia World
Teen FictionSQUEL SECRET OF MAFIA GIRL Kisah dengan teka-teki sang Mafia. "mengusik berarti mati!" sadis? tentu! psycho? tentu! berdarah dingin? Tentu! Bad? Tentu! Dafa, seorang anak yang di besarkan oleh seorang gadis bernama Clarissa Wozniacki. Rela menang...