Diperjalanan....
Tak ada yg membuka pembicaraan, Sonya dan Yohan sibuk dengan pikirannya masing-masing.Sesampainya dirumah Oma Sonya dan Yohan turun dari mobil.
"Ini kan mobil Sofia" batin Sonya saat melihat mobil Sofia terparkir di halaman depan rumah Oma."Ini mobil siapa soy?" Tanya Yohan
"Sofia" jwb Sonya singkat lalu berjalan memasuki rumah diikuti Yohan dibelakangnya.
Diruang tamu Sonya disambut dengan sindiran dari Sofia
"Enak yah pergi ga ngajak ajak" sindir Sofia
Sonya langsung duduk disebelah Sofia dan memberikan sisa permen kapas tadi.
"Ngaca sayang, Lo kalo pergi juga ga ngajak gue" jwb Sonya memberikan permen kapas nya
"Habis darimana lo, bawa permen kapas?" Tanya Sofia menerima permen kapas itu dan langsung memakannya.
Belum sempat menjawab, suara Yohan membuat twins menoleh kearah Yohan yg berdiri didepan pintu sambil menenteng plastik martabak.
"Oma mana soy?" Tanya Yohan
"Loh kok Yohan ada disini?" Tanya Sofia terkejut
Yohan yg melihat Sofia kebingungan menghampiri twins, meletakkan martabaknya dimeja lalu duduk di single sofa yg ada diruang tamu.
"Kenapa emang? ga boleh?" Yohan santai
Sofia menatap Sonya meminta penjelasan "Lo utang penjelasan sama gue!" Sofia menatap curiga kpd Sonya.
"Apa?" Sonya melepas jaketnya dan menaruhnya disandaran sofa
"Ish... Kalian kok bisa bareng?" Tanya sofia ngegas
"Gue sama Yohan abis dari pasar malem, Puas lo!!" Sonya kesal dgn Sofia yg terlalu kepo
"Kok bisa?" Sofia
"Ya bisa lah, lo aja kemaren bisa tuh jalan bareng sama Kenan" timpal Yohan
"Heh kok lo tau" jwb Sofia tak santai
Tiba-tiba Oma datang dari arah tangga.
"Loh udah pulang?" Oma berjalan menghampiri ketiga remaja yg sedang duduk disofa lalu ikut duduk disofa yg masih kosong."Udah oma, ini ada martabak buat Oma sama yg lainnya" ucp Yohan menggeser bungkus martabak kearah Oma
"Eh ya ampun Oma dapet martabak, makasih ya" ucp Oma dan dibalas senyuman serta anggukan dari Yohan
"Buat gue mana Yo?" Tanya sofia
Sonya yg mendengar itu langsung merangkul leher Sofia kencang hingga sang empu mengaduh karna sulit bernapas.
"Eh aduh ini gue ke cekek astaga" Sofia mengaduh"Bodoamat gue kesel sama lo, tadi aja ngegas giliran makanan aja langsung gercep" kesal Sonya
Oma Rosa hanya menggeleng-gelengkan kepalanya melihat tingkah cucu kembarnya.
Begitupun Yohan, ia menyadari bahwa Sonya akan banyak bicara jika bersama orang terdekatnya. Yohan juga masih tidak menyangka bahwa Sofia yg terkenal barbar itu adalah kembaran Sonya yg terkenal cuek dan dingin. Rasanya seperti bumi dan langit."Ya maap, ini lepas heh gue ga bisa napas" Sofia memberontak, tangannya digunakan untuk melepas tangan Sonya yg ada dilehernya.
Sonya yg melihat Sofia memberontak akhirnya melepaskan rangkulannya dan menatap datar kearah Sofia.
"Kamu liat kan Yo? Sonya sama Sofia klo diluar emang keliatannya ga deket, tapi klo udah dirumah ya gini debat mulu kerjaannya." Curhat Oma
"Ya kan kita twins jadinya harus kompak, ye gak soy?" Sofia menyenderkan kepalanya kebahu kanan Sonya, dan Sonya pun ikut menyenderkan kepalanya ke kepala Sofia (mudeng ga si? Mudeng lah ya bayangin aja).
KAMU SEDANG MEMBACA
SONYA (Stepbrother NCT)
General FictionTerkadang salah paham menjadi salah satu penyebab runtuhnya suatu hubungan Cerita pertama saya maapkan jika tak nyambung