Sofia memasuki ruangan Sonya dengan tergesa-gesa. Dibelakangnya ada Kenan, Lucas cs dan Jeno cs. Ia langsung menghampiri Sonya yg sedang tidur di brankar nya. Lalu ia menatap para abangnya dan Yohan.
"Sonya kenapa?" Tanya Sofia khawatir.
"Sonya gapapa, dia lagi istirahat. Btw kalian udh makan siang belum?" Tanya taeyong kpd Lucas cs dan Jeno cs, karna mereka masih menggunakan pakaian sekolahnya.
"Belum bang" ucp dejun.
"Ya udh kita makan dulu aja yuk dikantin, biar abang yg bayarin" ajak Johnny.
"Tapi Sonya gimana?" Tanya Sofia.
"Kalian makan aja dulu, Sonya biar gue yg jagain." Ucp Yohan.
"Perlu ditemenin ga?" Tanya Yuta.
"Ga usah, kalian makan dulu aja." Ucp Yohan.
"Ya udh kita titip Sonya bentar ya Yo" ucp bang Taeil.
"Siap bang"
Anak nct, Sofia dan Kenan keluar dari ruangan Sonya meninggalkan Yohan dan Sonya. Yohan duduk dikursi yg ada disebelah brankar Sonya.
Yohan menatap wajah damai Sonya yg tertidur. Ia mengelus lembut pipi gadis itu. Yohan melepas baju seragamnya menyisakan kaos putih polos, ia memasukan baju seragamnya kedalam tas sekolahnya.
Yohan kembali menatap Sonya yg masih setia menutup matanya. Diciumnya dahi Sonya lembut, mengelus kepala Sonya dengan sayang. Hanya dengkuran halus dari mulut Sonya yg terdengar ditelinga Yohan.
"Gue ga tau kenapa bisa se sayang ini sama lo soy, lo satu-satunya perempuan yg buat gue nyaman setelah mama" gumamnya pelan.
Yohan tersentak ketika Sonya menggeliat pelan. Perlahan Sonya membuka matanya yg masih terlihat sembab. Yohan tak berbicara apapun, ia hanya menatap lembut kearah Sonya sembari mengelus kepalanya.
"Yohan" panggil Sonya pelan.
"Kenapa hm?" Jwb Yohan.
"Papa?" Lirih Sonya.
"Udah ya ga usah dipikirin" Yohan tak mau jika Sonya makin drop gara-gara membahas papanya.
Sonya mengangguk pelan, sejujurnya perkataan papanya masih terngiang-ngiang di kepalanya. Namun ya sudahlah.
Pintu ruangan terbuka menampakkan suster yg membawa makan siang untuk Sonya.
"Permisi, waktunya makan siang" ucp suster dengan ramah.
"Obatnya jangan lupa diminum yah" lanjut suster itu.
"Iya sus, makasih yaa" ucp Yohan.
"Sama-sama, kalo gitu saya permisi dulu. Mari.." suster itu keluar dari ruangan Sonya, tak lupa kembali menutup pintunya.
"Sekarang makan dulu yah, sini gue bantu" Yohan membantu Sonya untuk duduk.
Yohan mengambil makanannya, menyendok kan nasi dan lauk lalu meniupnya sebentar.
"Buka mulutnya" pinta Yohan menyuapkan makanannya. Sonya menurut tanpa membantah.
Dengan telaten, Yohan menyuapi Sonya. Tak ada suara selain dentingan sendok dan piring. Yohan dan Sonya sama-sama tak membuka suaranya. Hanya sesekali saling menatap dan tersenyum tipis.
"Lo udh makan?" Tanya Sonya akhirnya membuka pembicaraan.
"Belum" jwb Yohan singkat.
"Kok belum?" Tanya Sonya.
"Nanti, sekarang lo dulu yg makan. Buka lagi mulutnya aa.." Yohan kembali menyuapkan makanan kpd Sonya.
Sonya menerimanya suapan itu, ia mengunyahnya perlahan-lahan lalu menelannya. Saat Yohan kembali menyuapkan makanan, Sonya terlebih dahulu berbicara,
KAMU SEDANG MEMBACA
SONYA (Stepbrother NCT)
General FictionTerkadang salah paham menjadi salah satu penyebab runtuhnya suatu hubungan Cerita pertama saya maapkan jika tak nyambung