part 29

221 20 4
                                    

Dua minggu kemudian, Sonya sudah pulang dari rumah sakit. Kini kondisinya sudah lumayan pulih dan sekarang ia sudah mulai masuk sekolah lagi karna hari ini sudah mulai ujian.

Pagi ini Sonya turun kebawah dengan seragam sekolahnya. Ia berjalan menuju meja makan menghampiri Oma dan Sofia.

"Pagii" sapa Sonya.

"Pagi soy, sini sarapan dulu" Oma menyuruh Sonya untuk duduk disebelahnya.

Sonya menurut tanpa membantah, ia menatap Sofia yg sedari tadi hanya diam tanpa mengatakan sesuatu.

"Kenapa sof?" Tanya Sonya.

"Hah enggak kok, lo nanti berangkatnya gimana?" Tanya Sofia.

"Dianter mang Koko keknya" jwb Sonya.

Oma menatap kedua cucunya itu, ia tau apa yg sedang dipikirkan Sofia. Semalam ia mendatangi Sofia dan mengatakan semua rencananya beberapa bulan yg akan datang. Dan Sofia juga sempat menolak keras dengan alasan ia tak mau berpisah dengan Sonya. Namun Oma Rosa terus membujuk Sofia agar mau menyetujui rencananya dan alhasil Sofia mau menerima keputusan yg ia buat walaupun dengan berat hati.

"Gak bareng gue aja?" Tawar Sofia.

"Ga usah, lagian klo Kenan bawa motor gue naiknya dimana coba"

"Oh iya ya, ya udh deh" Sofia memakan roti nya dengan pikiran yg masih berkecamuk.

Selesai sarapan, Sonya dan Sofia berpamitan kepada Oma untuk berangkat sekolah. Kedua gadis itu keluar dari rumah dan langsung disuguhkan dengan Kenan yg berdiri tepat disamping motornya.

"Pagi sof, soy" Sapa Kenan.

"Pagii" jwb si kembar.

"Lo beneran mau dianter mang Koko?" Tanya Sofia.

"Iyaa"

"Kata siapa?" Yohan muncul dari balik gerbang, ia berjalan santai menghampiri twins dan Kenan.

"Nah supirnya dateng nih" ujar Sofia melirik Yohan.

"Lo kok bisa disini" tanya Sonya.

"Jemput lo" jwb Yohan.

"Sayang kita berangkat aja yuk" Sofia menggandeng tangan Kenan menjauh dari Yohan dan Sonya.

Kenan menurut, ia naik ke motor diikuti Sofia lalu melesatkan motornya menuju sekolah. Sonya menatap datar kepergian Sofia dan Kenan. Lalu beralih menatap Yohan.

Yohan mendekat ke Sonya, menautkan jarinya dijari lentik Sonya.

"Mau disini sampe kapan?" Tanya Yohan.

"Ayok ntar telat" Sonya menarik tangan Yohan.







Disekolahan,
Kenan dan Sofia berjalan beriringan menuju kelas. Sedari tadi keduanya ditatap aneh oleh para murid disini entah apa alasannya.

"Ken, kok mereka liatin kita kaya gitu si?" Tanya Sofia bingung.

"Ga tau, ga biasanya mereka gini" jwb Kenan.

Dari kejauhan, tepat didepan papan mading terlihat banyak murid yg sedang berkumpul. Karna penasaran, Sofia berlari menghampiri papan mading. Saat sampai, ia menerobos beberapa siswi lalu melihat apa yg terpajang di mading. Hampir saja ia terjatuh karna syok melihat apa yg ada di mading itu kalau saja Kenan tak menahannya. Matanya memerah menahan tangis, nafasnya memburu karna ia marah dan tangannya terkepal kuat. 'SONYA PEMBUNUH' itulah kalimat yg ada di mading. Tak hanya itu, sekarang para siswi berbisik-bisik membicarakan hal itu.

"Bisa-bisanya pembunuh masih sekolah disini"

"Kalo Sonya pembunuh itu artinya Sofia juga ga jauh beda dong"

SONYA (Stepbrother NCT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang