part 23

251 16 0
                                    

Mama Karin menatap Oma Rosa dengan tatapan sendu dan rasa bersalah. Ia mendekat kepada Oma Rosa. Ia berlutut dihadapan Oma Rosa.

"Maafin saya bu, gara-gara saya Sonya jadi koma dirumah sakit" mama Karin menangis

"Saya tau kata maaf saya ga akan buat Sonya bangun dari koma nya. Tapi ijinin saya buat ketemu sama Sonya Bu" mama Karin memegang tangan Oma Rosa.

Oma Rosa terdiam mendengar perkataan mama Karin. Tidak seharusnya ia marah kepada Karin karna ini suatu kejadian yang tidak terduga. Tapi tetap saja, ia marah kepada Bagas karna melarang Karin untuk menemui Sonya.

"Berdiri" suruh Oma

Mama Karin mendongkak menatap Oma Rosa. Pandangan Oma Rosa lurus kedepan.

"Berdiri saya bilang" perintah Oma. Mama Karin langsung berdiri didepan Oma Rosa.

"Saya izinkan kamu ketemu sama Sonya karna bagaimanapun kamu ibu sambungnya" ucap Oma Rosa.

Oma Rosa melangkah mendekati Yohan, dan mengajaknya pergi dari situ.

"Kita balik lagi kerumah sakit" Oma Rosa berjalan terlebih dahulu.

"Ayo bang" Yohan dan Yuta berjalan berdampingan. Para saudara yg lain pun mengikuti langkah Yohan dan Yuta. Mama Karin pun ikut serta.

Mereka melesatkan kendaraannya masing-masing menuju rumah sakit.

Sesampainya di rumah sakit, mereka langsung menuju ruangan Sonya. Didepan ruangan Sonya hanya ada Sofia dan Kenan.

"Yang lain mana?" Tanya Oma

"Mereka pulang dulu, nanti katanya kesini lagi" Sofia

Mama Karin menghampiri Sofia lalu memeluknya. Tangisnya pecah dipelukan Sofia.

"Maaf" gumam mama Karin

"Maafin mama. gara-gara mama sonya jadi koma" lanjut mama Karin

Sofia membalas pelukan mama Karin. Mengelus punggung mama sambungnya itu.

"Bukan salah mama, ini udh takdir" Sofia melepas pelukannya dan menghapus air mata mama Karin

"Mama mau ketemu Sonya dulu ya" mama Karin berjalan masuk kedalam ruangan Sonya.

Setelah itu, Jeno langsung menubruk tubuh Sofia. Ia memeluk erat Sofia.

"Lo gapapa kan?" Tanya Jeno dipelukan Sofia.

Sofia membalas pelukan Jeno, ia menepuk-nepuk punggung Jeno pelan. Walaupun sering berdebat, ternyata Jeno perhatian juga.

"Gue gapapa, tapi Sonya yg koma" Sofia.

Jeno melepas pelukannya, ia menatap kearah ruangan Sonya. Ia bisa melihat Sonya dari kaca, bisa dilihat banyak alat medis terpasang di tubuh kakak tirinya itu. Tanpa sadar air matanya menetes dipipinya.

Jika ditanya bagaimana keadaan Yuta sekarang? Lelaki itu memundurkan dirinya ke tembok dan meluruhkan tubuhnya dilantai setelah melihat Sonya dari luar ruangan. Air matanya mengalir begitu saja dipipinya.

Sama seperti Yuta, Taeil pun berjongkok sembari menutup wajahnya dengan kedua tangan. Ia menangis melihat keadaan sonya sekarang. Terbesit rasa bersalah didalam dirinya karna ia baru saja bertemu dengan Sonya tadi. Andaikan ia tak pulang terlebih dahulu pasti kejadian ini tidak akan terjadi.

Begitupun para saudaranya, mereka meneteskan air matanya. Sonya yg biasanya menampilkan ekspresi datar, sekarang harus terbaring lemah dirumah sakit dengan wajah pucat. Sonya memang tidak begitu dekat dengan mereka, namun terkadang Sonya sering menyapa mereka. Ada rasa takut kehilangan dibenak mereka mengingat mereka belum begitu akrab dengan Sonya. Mereka tak mau kehilangan Sonya.

SONYA (Stepbrother NCT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang