Kelas
Sekarang Sonya masih berada didalam kelas padahal bel pulang sudah berbunyi 10 menit yang lalu. Para sahabatnya sudah keluar kelas daritadi, hanya ada dirinya didalam kelas."Gue balik bareng siapa coba, mana Hendery udh pulang lagi" untuk kesekian kalinya Sonya menghela nafas lelah.
Sonya beranjak dari duduknya sembari menenteng tasnya disebelah bahunya. Tangannya juga memegang topi milik Yohan. Ia berjalan santai melewati koridor yg mulai sepi.
Sonya berjalan menuju halte depan sekolah. Ia duduk di halte sembari menunggu angkutan umum. Tanpa disadari, ada seorang remaja lelaki yg duduk diatas motornya sedang menatap gerak gerik Sonya dari kejauhan. Lelaki itu masih memakai seragam sekolah.
"Cantik" gumamnya melihat Sonya memakai seragam sekolah dilapisi jaket dan memakai topi dikepala nya.
"Pengecut bngt gue, beraninya liatin dari jauh"
"Pengin bngt rasanya nawarin tumpangan ke dia"
Mata remaja lelaki itu memicing melihat Sonya dihampiri lelaki yg tidak asing baginya.
Sonya sibuk mengotak-atik hpnya. Sampai tak sadar jika ada seseorang didepannya.
"Nunggu angkutan neng?"
Sonya mendongkak menatap orang yg berada didepannya. Didepannya kini ada Yohan yg nangkring diatas motornya.
"Nunggu pacar saya bang" ucp Sonya enteng
"Heh siapa pacarnya" ucp Yohan tak terima.
"Dih abangnya kepo" Sonya
"Terserah" ucp Yohan ngambek. Sonya yg melihat Yohan ngambek terkekeh.
"Ngpain disini?" Tanya Sonya
"Naik!" Suruh Yohan, mengabaikan pertanyaan Sonya.
"Naik apa?" Ucp Sonya bingung.
"Aduh cantik-cantik kok lemot si" gemas Yohan.
"Sini naik ke motor gue anterin ke rumah" ucp Yohan selembut mungkin.
"Oo, emang boleh?" Tanya Sonya
"Engga sayang engga" kesal Yohan.
Sonya terkekeh melihat wajah kesal Yohan lalu ia bangkit dari duduknya dan mendekat kearah Yohan.
"Becanda sayang" Sonya berancang-ancang naik ke motor Yohan namun Yohan mencegahnya.
"Eh bentar" cegah Yohan
Sonya mengerutkan keningnya bingung ketika Yohan melepas jaketnya lalu memberikannya kepada dirinya.
"Nih pake" ucp Yohan menyodorkan jaketnya ke Sonya.
Sonya menerimanya dengan ragu-ragu, namun dengan cepat Yohan menarik tangan Sonya untuk mendekat lalu mengambil jaketnya yg berada ditangan sonya. Ia mengikatkan jaketnya dipinggang ramping sonya.
"Gue ga mau paha lo keliatan" ucp Yohan
"Makasih" Sonya
"Hm, sini naik" suruh Yohan.
Sonya menurut, ia memegang bahu Yohan untuk bertumpu ketika naik keatas motor. Sedangkan Yohan memakai helmnya.
"Udah" ucp Yohan
"Udah yuk let's go" girang Sonya melingkarkan tangannya di perut Yohan dan menumpukan dagunya dibahu Yohan.
Yohan menjalankan motornya meninggalkan halte.
Diperjalanan suasana hening, Sonya yg sibuk melihat jalanan sedangkan Yohan yg sibuk menyetir.
Dirumah
Para saudaranya yg bekerja sudah pulang dari kantor. Namun mereka masih berada dihalaman depan rumah. Pandangan mereka beralih ketika mendengar suara motor masuk ke halaman rumahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SONYA (Stepbrother NCT)
General FictionTerkadang salah paham menjadi salah satu penyebab runtuhnya suatu hubungan Cerita pertama saya maapkan jika tak nyambung