🍂Dino si playboy🍂

6.4K 408 9
                                    

                   Follow akun IG
                     -@Kaila.xarsgb
                  Follow akun TT
                    -@Kaila.xarsgb

  Entah keberapa kalinya  seorang Jeya menghela napas kala abangnya Taeil yang kini menemaninya malah fokus ke arah laptop miliknya.

"Abang," panggilnya dengan rasa bosan yang sudah menyerang gadis itu.

"Hm," tanpa menoleh, pemuda itu hanya menyahut dengan deheman dan itu membuat gadis itu berdecak kesal.

"Abang, Jeya bosen, mau keluar, jalan-jalan sama ketemu bunda." Gadis itu mengungkapkan semua keinginannya.

"Nggak boleh," tolaknya mentah-mentah membuat mood anak kucing itu semakin buruk.

"Au ah." Dengan kesal gadis itu menggulung tubuhnya dengan selimut. Bilang saja dia itu sedang mendiami abangnya.

Taeil tersenyum sambil melirik Jeya, dia terkekeh pelan. Dia sebenarnya sudah melihat semua kegiatan adiknya itu, hanya saja ia ingin melihat wajah menggemaskan adiknya kala marah.

"Baby-nya abang kenapa,hm?" Ujarnya sambil memeluk erat tubuh mungil itu.

"Ih lepas, jauh-jauh sana. Abang jahat," ujarnya kesal. Lihatlah matanya memerah karena kesal dan berakhir dia ingin menangis.

Sedangkan Taeil tetap memeluk tubuh mungil adiknya itu. Dia bahkan tak melihat jika wajah adiknya bertanda sudah ingin menangis.

"Ihhh lepas, abang Taeil jahat, hiks huwaaa, Abang Taeil jahat, Jeya nggak like."

Pemuda itu mendongak menatap ke arah adiknya, wajahnya sedikit panik. Dengan cepat melepas pelukan itu.

"Eh, iya, iya. Jangan nangis," ujarnya mencoba menenangkan sang adik.

"Mau ketemu bunda, Abang....." Rengek nya.

"Biar abang aja suruh bunda kamu ke sini," balasnya membuat gadis itu mencebikkan bibirnya.

"Ihh, nggak mau.... Sekalian loh biar Jeya jalan-jalan. Abang kurung Jeya Mulu," kesalnya.

"Tapi nggak sekarang. Kamu masih sakit, Jeya." Taeil mencoba memberikan pengertian kepada adiknya itu.

"Udah mendingan, Jeya mau jalan-jalan, ayok!!" Tangan mungilnya menarik lengan kekar Taeil yang terbalut oleh kemeja putih.

"Nggak boleh, tetap nggak boleh, Jeya," kesalnya. Ingat! Dia itu bukan orang yang penyabar dan kesabarannya mulai menipis.

"Mau abang hukum,hm?"

Bulu kuduk gadis itu meremang seketika. Dia lantas dengan cepat memeluk Taeil.

"Engga."

"Makanya dengerin dulu apa abang bilang. Mending sekarang baby tidur aja biar cepet sehat. Jeya mau sehat, 'kan?"

"Iya."

"Makanya adik abang ini harus istirahat dulu, baru boleh main lagi terserah mau kemana." Jelas Taeil sambil mengelus punggung gadis itu.

Gadis itu menganggukkan kepalanya, tangannya bergerak untuk memainkan telinga abangnya, sedangkan Taeil fokus mengelus punggung Jeya agar gadis itu tertidur.

Tak lama mata gadis itu tertidur. Dengan pelan dia bangkit, lalu sibuk lagi dengan beberapa berkas yang belum ia check.

"Adikk! Abang pulang!!"

Taeil menatap tajam Haechan, Jungwoo dan Mark yang tiba-tiba masuk ke dalam kamar dan berteriak, lantas ia menoleh ke arah Jeya.

Helaan napas lega ia keluarkan kala gadis mungil itu tak terusik sedikit pun. "Kalian mau abang usir, hah!?"

my posesif brother Ft NCT127Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang