🍂Misteri🍂

2.3K 262 79
                                    


MINAL AIDZIN WALFAIZIN GUYS
MOHON MAAF LAHIR BATIN🙏😔, LYA MO MINTA MAAF JIKA ADA KESALAHAN YANG LYA LAKUIN YANG MEMBUAT KALIAN NGGAK NYAMAN SAMA LYA, LYA MINTA MAAF 😭.

MAAF ya klo ada kesalahan dalam penulisan di atas.

HAPPY READING
PARA KORBAN MAYAT
FIKSI😊🧡

KOMEN DI SETIAP PARAGRAF, JANGAN SIDERS!!

"Tadi yang sama abang siapa?" Tanya Jeya.

Mereka sedang berada di taman belakang, lebih tepatnya duduk di kursi yang mengitari api unggun, eh ralat yang tempat untuk api unggun nanti.

"Nggak tau," jawab cuek Mark.

Jeya mencebikkan bibirnya kesal. Jawaban abang nya sangat tidak memuaskan, apalagi yang notabe nya kepo tingkat tinggi.

"Abang Mark nggak asik," kesal nya.

"Hayo loh, bayi besar marah tuh," kompor Haechan.

Mark hanya memutar bola matanya malas. Dia dengan cepat mengambil beberapa stok sosis dan beberapa makanan untuk bahan bakar-bakar.

"Jadi abang gimana?"

"Nanti bakal tau," jawab Mark. Mata pemuda itu berfokus pada subak alias semangka yang berada di dekat Haechan.

"Echan, semangka," ujar Mark.

Haechan memutar bola matanya malas, dengan cepat dia mengambil buah semangka yang berada di dekatnya.

"Oh ya, Abang Bubu tadi kemana?" Tanya Jeya.

"Entah, mungkin ada kerjaan lagi di kantor," ujar malas Jungwoo.

Jeya menganggukkan kepalanya. Mereka mulai menikmati waktu yang akan mereka gunakan.

🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂

"Jangan bermain-main lagi dengan saya," peringat Taeyong.

Terlihat sekali guratan penuh amarah dari pemuda itu. Pistol yang dia bawa, ditodongkan ke dahi pria paru baya.

Sedangkan yang ditodongkan dengan pistol tampak santai, dia hanya tertawa kecil dengan apa yang dilakukan oleh Taeyong.

"Saya tidak bermain-main dengan Anda tuan Taeyong, ayolah, perlu Anda tau sebuah fakta."

"Maksud Anda melakukan hal ini sudah terlalu jauh, tuan Taeyong." ejeknya ke arah Taeyong.

"Diam, sialan!"

Bukannya takut, pria paru baya itu malah tertawa keras. Dia seperti tidak mengenal rasa takut, padahal nyawanya sedang terancam. Apalagi pistol yang ditodongkan ke arahnya bisa saja melepaskan timah besi.

"Satu hal tuan Taeyong, topeng mu selama ini akan saya bongkar sampai ke akar-akarnya, dan jangan lupakan satu rahasia besar itu."

"Saya tidak akan goyah dengan ancaman mu," sinis Taeyong.

"Oh ayolah, permata mu itu akan menjadi batu yang tidak berguna, nanti," bisiknya.

my posesif brother Ft NCT127Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang