🍂Marah besar 🍂

3.2K 311 58
                                    

Happy reading
Ayang😣🧡

(SELAMAT MENUNAIKAN IBADAH PUASA, BAGI YANG MENJALANKAN 😘)

PART 34!!! CRAZY!! LYA NGGAK NYANGKA KALAU CERITA INI UDAH NYAMPE PART 34, DENGAN 66K READERS AND 6K PEMBACA!!!

YOK KAWAL CERITA INI SAMPE 100K!! BISA YOK!!

LYA PENGEN TERHURA AJA😭

MAKASIH BANYAK!!! LYA HAPPY ❤️❤️

KOMEN DI SETIAP PARAGRAF GUYS

"Kenapa bisa gini?" Tanya panik Doyoung.

"Rambut Jeya rusak, hiks," ujarnya sambil menatap rambutnya yang terbakar dan terlihat sudah rusak.

"Kenapa bisa rusak?" Herannya.

"Rambutnya terbakar," celetuk Rendi tenang membuat semua orang menatap kaget ke arah Jeya.

"Cepet sialan, kita ke rumah sakit," panik Yuta.

Mereka langsung berlari keluar dengan Jeya digendongan Jaehyun. Gadis itu sudah mulai terlelap karena lelah menangis dan tidak tahu apa-apa.

Sedangkan Rendi hanya menggelengkan kepalanya. Dia dengan santai keluar dari mansion milik Jeya lalu.

Tubuhnya terasa lemas, sepertinya Jisung memaksa untuk kembali lagi. Dengan cepat dia berjalan ke arah motornya.

Meninggalkan mansion itu dengan cepat, dia harus cepat datang ke mansion, atau dirinya akan tidak sadarkan diri di tengah jalan.

Senyum Rendi terukir di balik helm miliknya. Mengingat kebersamaan singkatnya dengan gadis nakal itu, akan ia ingat hingga dirinya bisa bertemu kembali dengan Jeya.

Beberapa menit fokus di jalanan, dirinya memasuki wilayah mansion keluarganya. Banyak bodyguard berjaga-jaga di mansion.

"Tuan muda, biar saya yang memasukan kendaraan Anda ke dalam," ujar salah satu penjaga.

Rendi tidak menolak dia turun lalu masuk begitu saja tanpa ada sepatah kata pun. Yeah, sudah biasa.

Tubuh itu mulai melemas dan ambruk seketika, membuat para bodyguard dan maid terkejut. Mereka segera menghubungi tuan mereka dan membopong tubuh sang majikan ke kamarnya.

🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂

"Abang, kok ke rumah sakit?" Rengeknya tak terima harus di bawa ke rumah sakit.

"Takutnya nanti ada luka bakar, kenapa main api,hm?" Cerocos Taeil membuat gadis itu bergidik ngeri.

Gadis itu sedang mencari alasan, tatapan para abang nya ini memang selalu mematikan.

"Abang," cicitnya ketakutan membuat mereka menatap lekat gadis itu.

Tatapan itu membuat Jeya kebingungan, gugup dan merasa terdesak. Dia bahkan meruntuki dirinya yang selalu gugup kala ditatap lekat seperti ini.

"Itu, Jeya main api," cicitnya membuat mereka menatap tanpa ekspresi gadis itu.

"Nakal," desis Johnny.

my posesif brother Ft NCT127Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang