🍂IRI🍂

3.4K 344 127
                                    

HAPPY READING
AYANG😣🧡

"Tua Bangka itu terlalu serakah. Jujur saja itu memang menguntungkan, tetapi itu sama saja dengan bahagia di atas penderitaan ratusan orang-prang yang tidak tahu apa-apa," jelas Taeyong panjang lebar.

Pemuda itu berada di ruang kerja Chanyeol dengan Sehun yang sibuk memeriksa berkas dan Chanyeol yang hanya diam.

"Lebih baik tidak, dan langsung saja menjalan kan misinya. Bukankah mudah untuk membunuh satu tikus?" Usul Sehun.

"Lakukan sesuka kalian," ujar Chanyeol.

"Johnny dan Doyoung sedang membereskan nya, tinggal menunggu hasil saja."

"Apakah kau tidak tertawa mendengar penjelasannya yang sangat menginginkan lahan itu. Aku sempat tertawa hingga ingin rasanya melubangi kepalanya dengan revolver kesayangan ku," ujarnya Sehun sambil terkekeh pelan.

"Sebenarnya tidak, sepertinya humor seorang Oh Sehun tidak terlalu bagus," ejek Taeyong membuat Sehun mendengus kasar.

"Tidak sopan kepada yang tua," cibirnya.

Pemuda itu mulai mengambil minuman kesukaannya, yaitu Boba. Minuman asal Thailand itu sangat digilai oleh Sehun.

Sifat dingin dan arogan seorang Oh Sehun tidak sesuai dengan minuman favorit nya yang sangat manis itu.

Drrt

Pemuda itu mengehentikan pembicaraan. Dia mulai memegang ponsel miliknya.

Menatap nama Mark di sana dengan cepat menekan ikon hijau untuk mengangkat telpon.

"ABANG BUBU!!"

Pemuda itu sedikit kaget kala mendengar suara cempreng di seberang sana. Bahkan Sehun dan Chanyeol menatap bingung Taeyong.

"Halo, Abang bubu!?"

Dirinya tersadar kala pemilik suara alias Jeya memamnggilnya sekali lagi.

"Iya."

"Abang di mana?"

"Kantor, kenapa hm?"

"Jeya mau pulang, Jeya nggak suka di rumah sakit hiks Jeya bosen."

Taeyong terkekeh pelan kala Jeya merengek dan mengadu. Pemuda itu semakin tak sabar untuk menemui adik  mungilnya itu.

"Jeya belum sehat, jadi belum boleh pulang," ujar Taeyong.

Suara isakan tangis ia dengar dengan jelas. Bisa dipastikan jika adiknya itu menangis karena permintaannya tidak dikabulkan.

"Jahat, hiks abang Bubu jahat, Jeya marah sama Abang," jeritnya.

"Jeya ma---

Tut

Tut

Pemuda itu menatap layar ponselnya. Ternyata Jeya memutuskan sambungan. Bisa dipastikan dirinya akan didiami oleh Jeya.

Taeyong menghembuskan napasnya pasrah. Tangannya terulur untuk memijit pelipisnya. Sedangkan Sehun hanya terkekeh geli.

"Anggap saja karma," sahut Sehun.

"Sialan," gumam Taeyong pelan.

Pemuda itu dengan cepat bangkit dan pergi dari ruangan Chanyeol. Tujuannya adalah Jeya. Adik mungilnya itu.

my posesif brother Ft NCT127Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang