🍂Sekolah, yeey🍂

5.8K 437 19
                                    

                      Happy reading😊

"Ayok, Abang."

Keadaan mansion ribut dengan teriakan tak sabaran dari seorang gadis yang kini berlari-lari kecil.

Seragam putih abu-abu sudah melekat indah di tubuh mungil gadis itu. Senyum manisnya tak pernah luntur.

Rambutnya dikepang dua membuat gadis itu terlihat seperti anak TK yang nyasar menjadi anak SMA.

"Jeya, jangan teriak atau sekolahnya tidak jadi." Peringat Jhonny.

Gadis itu terdiam seketika, dia mencebikkan bibirnya kesal,  selalu  saja diancam dan itu membuatnya geram.

"Aduuh, ada yang udah siap mau sekolah nih." Haechan tersenyum manis ke arah sang adik.

"Abang Ecan, Jeya nggak sabar mau sekolah lagi. Tapi." Senyum gadis itu luntur dan itu membuat para pangeran itu menatap bingung ke arah sang adik.

"Nanti pasti nggak ada yang mau temenan sama Jeya." Sendunya.

Mark yang berada di dekat Jeya lantas mengelus rambut adiknya.

"Nggak papa, kan ada abang yang temenan sama Jeya."

Gadis itu mendongak menatap ke arah sang abang. Dengan cepat senyumnya kembali terbit lalu menganggukkan kepalanya dengan semangat.

"Sekarang sarapan, Jeya makan sarapanmu!" Titah Taeil.

Jeya menatap sarapan yang tersaji di depannya. Semangkok salad berukuran sedang, dan segelas susu serta roti isi. Dia hanya tertarik pada roti isi dan susu.

Dengan lahap memakan roti isi itu. Senyumnya terbit kala rasa roti isi itu begitu enak. Matanya berbinar.

Kesembilan pemuda itu menatap penuh gemas ke arah Jeya. Wajah penuh keceriaan itu membawa pengaruh besar untuk mereka.

"Saladnya kenapa nggak dimakan?" Jaehyun menatap lekat Jeya, sedangkan gadis itu menggelengkan kepalanya.

"Jeya nggak suka, Jeya bukan kambing."

"Yang bilang kamu kambing siapa?" Tanya Yuta.

"Kalau makan rumput namanya kambing."

Jungwoo yang sedang makan salad sayur nya langsung tersedak kala mendengar penuturan polos sang adik. 

Haechan tertawa tanpa suara, seakan mengejek Jungwoo jika pemuda itu kambing.

"Sayur itu baik buat kamu, sedikit aja kamu harus makan sayur." Taeyong mencoba untuk memberi pengertian kepada Jeya.

Tapi gadis itu kekeh tidak ingin memakan tumbuhan klorofil itu. Menurutnya itu hambar, pahit dan tak enak.

"Jika tidak dimakan, sekolahnya gagal." Ancaman yang keluar dari mulut Doyoung membuat Jeya menghela napas gusar.

"Nggak asik, mainnya ancam." Kesalnya sambil terpaksa memasukan sayur kedalam mulutnya.

Mereka lagi-lagi tersenyum. Tak susah untuk mereka mengancam sosok sang adik.

"Makan yang banyak, dan di sekolah ingat, jangan beli jajan sembarangan, ja---

"Gimana mau beli jajan sembarangan, uang Jeya aja nggak ada." Potongnya.

Yuta menghela napas mencoba untuk bersabar, dia tak suka jika perkataannya dipotong, tapi karena itu adiknya, dia harus bersabar.

"Jangan potong pembicaraan Jeya, Abang tidak suka." Desisnya.

Gadis itu menundukkan kepalanya.

"Jeya minta maaf," lirihnya

"Jangan menunduk," ujar Taeil, dia takut jika leher adiknya sakit gara-fara terlalu lama menunduk. Dengan sedikit ragu, Jeya langsung mendongak menatap ke arah para abangnya.

my posesif brother Ft NCT127Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang