Ruang IGD RS Rajasa Medika suatu siang..
Seperti biasa suasana di IGD RS terlihat ramai.
Seperti halnya hari itu mrk harus menangani kasus kecelakaan yg menimpa sebuah mobil travel dari Cirebon menuju Bandung.
Mobil itu mengangkut sekitar 8 penumpang termasuk sopir.
Mobil itu melaju kencang di jalan tol Cipali.
Sebelum akhirnya terbalik saat hendak berbelok.
Mobil baru berhenti usai menabrak pembatas jalan.
Meski tak ada korban jiwa tapi semua penumpang luka-luka.
Bahkan salah satunya mengalami koma.
Lesti terlihat mengambil data-data penumpang.
Tapi ia justru terkejut dg salah satu penumpang.
Ia merasa mengenalnya.
"Dimana pasien bernama Ratna Damayanti." Tanyanya.
"Itu korban yg mengalami koma" jelas pak Andi.
"Astaghfirullah. Innalilahi.." ucapnya kaget.
"Kau mengenalnya.." tanya pak Andi.
"Beliau mantan guruku di SMP. Maaf . Tolong lanjutkan dulu. Saya harus melihatnya Saya harus memastikan kalau itu Bu Ratna" jelasnya.
"Ya ya.. sekalian beritahu keluarganya"
"Baik pak"Lesti segera pergi ke ruang ICU.
Untuk memastikan bahwa itu Bu Ratna atau bukan.Tapi yg ia lihat adalah Bu Ratna.
Salah satu guru yg paling dekat dengan Lesti semasa SMP.
Seseorang yang mampu Keluar dari kedukaan usai ibunya meninggal dunia Krn sakit.
Itu memang Bu Ratna..
*****
Lesti mengambil Hpnya.
Ia terlihat mencari nomor seseorang.Ia akhirnya menemukan nomornya Hadi.
Masih saudara Bu Ratna.
Dan kebetulan rumahnya dulu dekat dengan rumah Bu Ratna.
"Assalamu'alaikum Hadi. Ini aku Lesti"
"Ya Lesti. Ada apa". tanyanya.
"Kamu punya nomor WhatsApp anak Bu Ratna. Dia mengalami kecelakaan. Dan saat ini dirawat di RS tempat aku kerja."
"Astaghfirullah... Bagaimana keadaannya" kata Hadi kaget.
"Ibu Ratna koma. Dan kami tidak bisa menanyainya"
"Ya sudah. Nanti aku akan hubungi Billar anaknya"
"Makasih ya. Soal Bu Ratna disini sudah ditangani dengan baik. Aku jamin."
"Makasih ya. Aku titip Bu Ratna ya"
"Tentu.."
"Ya sudah. Aku harus pergi. Assalamu'alaikum"
"Waalaikum salam"Lesti menutup hpnya.
Ia kembali menemui ibu Ratna.
Ada kenangan masa SMP yg muncul.Saat ibu Ratna datang ke rumah Lesti untuk takziah.
Menemui ayah Rendra dan kakaknya Ridwan dan dirinya yg seharian itu mengurung diri di kamar.
Ia tidak mau ditemui siapapun. Ia hanya bisa menangis..
Bu Ratna mengetuk pintu kamarnya.
"Ini ibu Lesti. Ibu boleh masuk.." katanya dari luar.
Pintu kamar itu terbuka sedikit.
"Ibu boleh masuk"
Lantas pintu kamar itu terbuka.
Mrk pun duduk berhadapan.
Sesekali Lesti menyeka air matanya.
Bu Ratna terlihat mengusap kepala Lesti perlahan.
"Ikhlaskan ya. Bagaimana pun itu yg terbaik buat ibumu" kata Bu Ratna dengan lembut.
Lesti terlihat tersenyum pahit.
Walaupun air matanya masih menetes.
Bu Ratna akhirnya memeluknya erat.
Membiarkan Lesti menangis sepuasnya..
Kehilangan akan selalu menyakitkan..
Tapi ibu Ratna selalu ada utknya...
Bahkan sampai ia SMA pun ibu Ratna ada utknya.
Rumah ibu Ratna dg SMP Al Hidayah berdekatan dg rumah Lesti yg dulu.
Hingga papanya membawanya pindah ke Jakarta.
Dan sejak saat itu komunikasi keduanya pun terputus.
Hingga hari ini..
Allah mentakdirkan pertemuan itu meski dalam keadaan tidak terlalu baik.
******
Sementara di sebuah sirkuit motocross terlihat beberapa pembalap tengah berlatih.
Mrk tengah latihan rutin.
Tapi salah satu motor berhenti dan menepi menuju sang pelatih. Pak Dimas Joko.
Baju balap yg digunakan sudah kotor dan berdebu.
Bahkan helmnya pun belepotan dg lumpur yg sudah mengering.
"Kenapa berhenti.. ayo latihan lagi" tanya pak Dimas Joko.
"Perasaan ku lagi tidak enak. Aku ingat ibu. Tak ada kabarnya dari tadi. Apa sudah tiba di Bandung atau belum." jelas Billar.
"Coba kamu telpon saja nanti. Tapi latihan lagi Yach. Minimal satu putaran.."
"Maaf pak. Saya tidak akan tenang sebelum mendapat kabar dari ibu"Pak Dimas Joko menyerah.
Akhirnya..
"Ya sudah. Kamu boleh istirahat. Tapi ingat. Besok latihan kamu harus dobel"
"Ya... Ya.." kata Billar akhirnya.Ia memilih membawa motornya menemui mas Dirga yg mengurus motornya..
"Kok udahan." Kata mas Dirga.
"Aku lagi keingetan ibu". Jelas Billar.
"Sorry to say bro. Barusan aku dpt kabar ada kecelakaan di Cipali. Mobil travel dari Cirebon menuju Bandung. Aku juga punya pikiran jelek. Jgn2 itu ibumu. Bknnya dari sini naik travel"
"Mudah-mudahan bukan"
"Aamiin yra.."Billar yg terlihat istirahat meminum air putih yang ada di Tumbler miliknya.
Mba Ami menemuinya..
"Ada telpon dari Hadi. Ibu kamu mengalami kecelakaan tadi di Cipali. Kata Hadi sich ibu koma.."
"Astaghfirullah.." ucapnyaTubuh Billar merasa melunglai seketika.
Ia nyaris tak percaya akan kecelakaan yg menimpa ibunya.
Hari itu juga dari Cirebon ia berangkat ke Bandung utk mencari ibunya.
Rasa penyelesalan akan selalu datang belakangan.
Ia akui tak banyak waktu untuk ibunya.
Terlebih saat ia makin sibuk dg balapannya.
Ia nyaris tak punya waktu utk ibu.
Lagu "IBU" terdengar sayup-sayup.
Lagu kesayangannya yg Iwan fals bawakan masih cukup relevan utk saat ini.
Dan cinta ibu itu tak terbatas waktu dan kesempatan.
Selalu ada namanya yg disebut dalam doa ibu..
Dalam perjalanan pulang menuju ke Bandung Billar hanya bisa menangis dalam diamnya..
Aku pulang ya Bu..
Tunggu aku..Bathin Billar..
Bersambung...
********
KAMU SEDANG MEMBACA
GURU KU IBU MERTUA KU (Revisi)
Fanfictionketika cinta menyapa dalam bentuk seorang crosser pada seorang perawat yang juga mantan murid ibunya.