siang itu Billar terlihat berada di rumah Lesti..
Ia terlihat ngobrol dengan ayah dan kakaknya..
Entah apa yang sedang mereka bicarakan.
Pokoknya seru.
Ada canda tawa sekaligus ledekan seru antara Billar dan kak Ridwan..
Sedangkan Lesti sedang di dapur sedang menyiapkan cemilan.
Di dapur Lesti sedang menyiapkan teh manis dan kebetulan tadi pagi ia membuat bolu pisang juga ada cistik keju.
Ia pun membawanya ke hadapan mrk bertiga..
"Ngomongin apa sich. Seru amat" tanya Lesti.
"Boys only lahh " kata kak Ridwan sambil ngakak.
"Idihh... Tega banget sich" protes Lesti.Kak Ridwan membantu Lesti menyuguhkan makanan di meja.
" Biasa lah.. kelakuan keduanya. Ayah juga kadang ngga ngerti lagi ngomongin apaan" kata pak Rendra.
"Ya lah. Terserah" kata lesti akhirnya.
"Cerita sama oom. Katanya sejak SMP kamu mulai di arahkan sama ayahmu untuk mulai balapan" pinta ayah Rendra.
"Malah sejak SD cuma ibu tidak setuju. Ibu tidak mau pelajaran terganggu. Tapi ya itu ayah mulai benar-benar mengarah ke balapan saat SMP mulai sering ikut lomba. Tapi ya gitu.. situasinya tengah-tengah banget. Antara gaul, pengen sekolah sekaligus balapan" jelas Billar.
"Dia jadi sering ngantuk disekolah yah. Sering kena marah guru kalau udah gitu. Apalagi kalau udah belum ngerjain tugas. Wah alamat anjlok nilainya. Tapi ngga lho.. nilainya bagus terus cuma turun dikit". Timpal kak Ridwan.Billar cuma tersenyum malu..
Ia tidak suka pujian berlebihan.
Ketiganya telah membuat Suasana rumah tambah ramai.
Lihatlah Bu..
Anak-anak kita tambah dewasa.
Terutama anak gadis kita Bu...
Dia bisa menempatkan diri dimana pun.
Dia punya kepribadian yang menyenangkan seperti kamu Bu..
Ayah berharap anak gadis kita bisa segera punya jodoh yg terbaik dari Allah.
Dan semoga yg kemaren tidak mengganggunya lagi..
Ayah hanya ingin lihat anak-anak kita bahagia..
Batin Ayah Rendra.
Hari itu ia mendadak melow bila mengingat alm. Istrinya.
Dan ketiganya terlihat ngobrol segala macam yg terlewatkan selama beberapa tahun ke belakang saat mrk tidak jumpa..
"Gimana kalo ku ajak kalian naik motor trail. Aku ajari kalian. Selain kita jajal sirkuit motocross" kata Billar tiba-tiba.
"Boleh tuh. Aku penasaran." Kata kak Ridwan.
"Ngga boleh.." kata Lesti tiba-tiba.
"Lah kenapa. Kamu juga penasaran kan.." kata kak Ridwan.
"Jangan sekarang. Tunggu 3 mingguan lagi" kata Lesti lagi.
"Kelamaan." Protes kak Ridwan.
"Ngga boleh. Billar baru boleh naik motor dan latihan minimal 3 minggu lagi. Aku bisa kena tegor dokter lah" jelas Lesti.Orang yang dimaksud terlihat manyun..
"Cuma mau lihat Ridwan naik motor aja. Ngga lebih" kata Billar beralasan.
"Aku itu tidak bisa diboongin tahu. Dah.. nunggu sampai dokter mengijinkan. Kamu tahu betul.. kalau memaksa naik motor trus cedera kambuh ancamannya kamu bakal tidak bisa balapan sama sekali. Bukannya pengen masuk seleksi timnas. Please.. hati-hati ya" pintanyaPelan tapi makjleb banget..
Baik Billar maupun kak Ridwan terdiam..
"Ya sudah lah ya.." kata kak Ridwan akhirnya.
"Gagal maning.." keluh Billar.Keduanya terlihat manyun..
Dan Lesti cuma terkikik geli.
Satu hari yg menyenangkan..
Untuk pertama kalinya ia menjadi Ratu yang paling berkuasa diantara keduanya..
Billar sudah pulang menjelang malam.
Ia dijemput oleh sopirnya Krn ada tamu yang nunggu di rumah.
Lesti baru selesai membereskan bekas tamunya.
Dilihatnya ayah Rendra sedang berada di dekat sofa tengah membaca di iPad miliknya.
Tahu-tahu Lesti memeluk ayahnya dari belakang.
"Apa.." kata ayah Rendra dg lembut.
Sesekali ia mencium kepala Lesti.
"Ayah kelihatan Heppi hari ini" kata Lesti.
"Krn ayah senang bisa ketemu Billar lagi. Sudah lama banget ngga ketemu. Dulu kakakmu dan Billar sering berisik banget kalo lagi main basket di lapangan sekolah."
"Ohh.. kirain.."Lesti berpindah ke sebelah ayahnya.
Ia memeluk Ayahnya dg erat.
Meski sudah dewasa Lesti selalu jadi gadis kecil buat ayahnya.Ia menggelendot manja dipelukan ayah.
"Mungkin tak lama lagi posisi ayah bakal ada yg gantiin kelak" kata ayah Rendra kemudian.
"Maksud ayah.. " kata Lesti sambil menatap ayahnya.
"Suami kamu."Lesti terlihat manyun.
"Ayah... Punya calon aja belum" Rajuk Lesti.
"Bagaimana kalau ada laki-laki baik yang tiba-tiba muncul menemui ayah dan kakakmu dan minta ijin untuk mendekati kamu"
"Kalau pengen dekat sebagai teman saja ya maaf. Aku lebih baik jaga jarak saja. "
"Bagaimana kalau meminta ijin ayah utk deketin kamu sebagai calon suami. Dia serius lho mintanya. Ia bahkan berharap bisa segera meminang kamu"Hati Lesti mendadak berdebar kencang..
Siapa??
"Siapa??" Tanya lesti ragu.
"Billar.. dia bilang mau meminang kamu dengan alasan ia pengen memenuhi keinginan ibunya yang sakit. Ia ingin membahagiakan kamu juga ibunya. Ia tidak bisa meninggalkan ibunya kalau sudah kembali balapan"
"Ayah.. ayah ngga bohong kan"
"Laki-laki itu dianggap serius ketika ia berani menemui orang tua perempuan dan mengutarakan keinginannya untuk menikahi kamu. Bgm menurut kamu."
"Ayah ... Sebenarnya Billar juga pernah cerita tentang keinginan dia untuk ketemu sama ayah. Aku bilang aja kalo aku tidak mau main-main. Kalau serius silahkan temui ayah. Tidak menyangka kalau ternyata niat Billar serius"
"Ayah bilang sih silahkan. Yg penting kamu mau apa tidak.."
"Insyaallah aku mau. Asalkan tidak ada halangan apapun"
"Ayah bilang ayah minta waktu untuk menjawabnya. Apa boleh ayah beritahu sekarang"
"Jangan sekarang. Aku malu.." ucapnya sambil menyusup ke pelukan ayahnya.Ayah Rendra terlihat tersenyum bahagia..
Bismillah...
Semoga dilancarkan..
Bersambung
*********
KAMU SEDANG MEMBACA
GURU KU IBU MERTUA KU (Revisi)
Fanfictionketika cinta menyapa dalam bentuk seorang crosser pada seorang perawat yang juga mantan murid ibunya.