Part..7

208 15 0
                                    

Teman-teman se tim Billar berdatangan untuk menjenguk ibu Ratna.

Termasuk sang pelatih Dimas Joko.

Ia terlihat prihatin melihat keadaan ibunya Billar juga keadaan lututnya.

"Aku turut prihatin lihat ibumu"
Kata pak Dimas Joko.
"Kupikir aku bakal kehilangan ibuku juga. Tapi syukurlah ibu sudah membaik."
"Dan kakimu.. bgm keadaannya."
"Sepertinya sebulan ini aku harus istirahat dari balapan juga latihan. Pas kemaren latihan rada dipaksakan untuk naik motor. Ya bengkak lagi lutut ku. Tapi untungnya aku ketemu dokter terbaik di bidangnya. Dia sering nanganin cedera atlet" jelas Billar.
"Ya syukurlah. Berarti kamu harus istirahat sebulan ini"
"Aku bisa mati kesal gara-gara tidak bisa bawa motor".
"Kalau dipaksakan kamu bisa cacat seumur hidup macam aku. Aku dipaksa pensiun dini saat baru 25thn. Kupikir habislah karierku. Untunglah ada ayah mu yg mendorongku utk belajar kepelatihan balap motor."
"Aku baru tahu.." kata Billar kemudian.
"Itulah yg tidak banyak orang tahu. Mrk cuma tahu Benigno Barata adalah crosser tangguh yg arogan dan nyaris tak ada yang bisa melawannya. Tapi aku tahu betul siapa yang benar-benar bisa menaklukkan hatinya"
"Siapa.." tanya Billar penasaran.
"Ibumu. Dia perempuan yang manis tapi tegas. Dibalik segala kelembutan seorang perempuan ia tetap bisa bertahan walau harus hidup terpisah dg suami dan anaknya. Bahkan saat ayahmu bermaksud untuk melatih kamu untuk jadi penggantinya keduanya sempat bertengkar hebat Krn disatu sisi berarti pendidikan kamu bakal terganggu juga bakal kehilangan waktu lebih lama dengan kamu. Tapi disaat bersamaan ibumu mendukung keputusan yang diambil oleh ayahmu. Tapi dg banyak pertimbangan tentunya. Salah satunya kamu harus tetap sekolah walau apapun yang terjadi"
"Krn itu Ayah memanggil guru privat supaya aku bisa tetap sekolah. Meski tidak terlalu mudah. Untunglah masih bisa sekolah walaupun tidak mudah. Bahkan sampai harus ikut ujian persamaan demi mendapat ijazah SMA. Dan aku juga masih bisa tetap kuliah ditengah kesibukanku. Aku selalu ingat ibu selalu bilang untuk tetap sekolah sekolah dan sekolah. Biar ngga mudah diboongin orang. Mungkin karena dasarnya beliau adalah seorang guru"
"Itulah hebatnya kedua orang tua kamu. Apapun yang terjadi.. jgn pernah membenci keduanya. Kamu tidak pernah tahu apa yang orang tua kamu korbankan demi keberhasilan kamu"
"Ya pak. Akan selalu aku ingat"
"Well.. bersabarlah. Nanti juga kalau sembuh kita balapan lagi" ucap pak Dimas Joko sambil menepuk pundak Billar.

Billar cuma tersenyum.

"Dengar sebenarnya ada seseorang yang pengen ketemu sama kamu. Tapi aku tidak tahu apa dia beneran seorang pengacara atau cuma fans kamu yang ngakunya pengacara. Dia pengen ketemu sama kamu. Katanya berkenaan dengan peninggalan ayah kamu. Tapi ku bilang Nanti saja. Aku harus ngomong dulu sama kamu"
"Ya sudah. Tapi aku belum bisa ke manapun selama ibuku masih dirawat "
"Akan ku sampaikan"
"Makasih ya pak."
"Sama-sama.."

Semoga ada berita bagus.. untuk keberlangsungan kariernya sebagai seorang pembalap motocross.

Yg boleh dibilang nyaris hancur Krn cedera.

Sebenarnya ada hal yang lebih penting..

Sponsor utamanya bisa mundur tiba-tiba Karena hal sepele.

Cinta..

Cinta yang dipaksakan..

Aku hanya ingin bahagia ..
Dengan siapapun nantinya..
Tapi tak semudah yang dibayangkan..

Tapi cinta luar biasanya itu ada dihadapannya..

"Kok melamun sich. Kenapa.." tanya ibu Ratna.
"Aku boleh tanya ngga".
"Tumben..ada apa sih"
"Apa aku bisa mendapatkan cinta sejati".

Ibu Ratna cuma tersenyum

"Kamu lagi naksir Sama siapa."
"Ngga ada. Aku jomblo Bu.."
"Masa anak ganteng ibu jomblo. Kurang ganteng apa sich"
"Kurang beruntung.."
"kok bisa".
"Aku serius Bu".
"Ibu juga serius".
"Aku beneran jomblo Bu".
"Trus yg kemaren Deket sama kamu. Siapa?? Yg katanya anak salah satu sponsor utama kamu".
"Ohh.. Silvia".
"Apa yang salah dengan Silvia. Dia kurang cantik, dia kurang kaya".
"Dan aku kurang suka" bantah Billar.

Bu Ratna terlihat tersenyum.

Ia terlihat mengusap kepala Billar.

"Gantengnya ibu. Trus yg kamu cari itu macam apa"
"Yg ngga macam-macam. Yg penting baik, cantik relatif. Yg penting cantik hatinya.."
"Kalo buat pacaran aja ngapain. Ibu akan ijinkan kamu cari pasangan untuk seumur hidup. Alias calon istri"
"Ibu pengen aku segera menikah.."
"Tentu saja. Biar ada yg nemenin. Biar ada yg memperhatikan kamu. Ibu sudah tua. Ibu mulai sakit-sakitan. Ibu tidak akan selamanya nemenin kamu".
"Ibu.." Rajuk Billar.

Crosser ganteng itu terlihat manyun.

Bu Ratna terkekeh geli melihat tingkah si ganteng..

"Kamu harus segera mencari pasangan hidup kamu. Yg mau nemenin kamu seumur hidup. Nerima kamu apa adanya dirimu. Jgn cuma cari pasangan yang cantik fisiknya saja tapi juga hatinya. Tapi yg terpenting ibu ingin melihat kamu bahagia"
"Iya Bu. Doakan saja yg terbaik."

Ibu Ratna tersenyum bahagia.

Putra satu-satunya itu telah menjadi seorang pemuda yang bisa membuatnya bahagia dengan caranya sendiri.

Dan baginya itu sudah cukup.

Malamnya Billar menelpon seseorang.

"Pak.. bisakah bapak berikan nomor pengacara yang mau bertemu dengan saya. Saya bisa meluangkan waktu sebentar. Sepertinya ibu sudah bisa ditinggal rada lama".
"Barusan dapet telpon lagi. Katanya kamu disuruh ke kantor pengacaranya langsung. Aku bisa nemenin kamu"
"Kapan..".
"Dia nunggu kapanpun kamu siap"
"Kalo lama aku harus ngobrol dulu sama yg mau nungguin ibu"
"Ya sudah. Saya tunggu kapan kamu siap"
"Makasih infonya pak"
"Sama-sama. Semoga ada jalan keluar yang terbaik
"Aamiin yra"

Billar pun menutup hpnya..

Bismillah...

Semoga ini yang terbaik untuk ku dan semua yg ada di sekitarku..

Bersambung

********

GURU KU IBU MERTUA KU (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang