Part. 5

261 17 0
                                    

Di kantin RS...

Terlihat Lesti sedang bersama Faul.
Orang yang pernah dekat dgnya.
Pernah berjanji akan segera menemui ayahnya.
Pernah berjanji akan segera menikahi Lesti.

Tapi Janji cuma sebatas mimpi.
Dan tak pernah terwujud.
Dan Faul entah menghilang kemana selama 6 bulan ini.

"Maaf..."

Cuma kata itu yang bisa Faul ucapkan.

"Segampang itu kamu bilang maaf." Kata Lesti kecewa
"Ada alasan penting kenapa aku pergi tiba-tiba"
"Ohya.. tiba-tiba kamu pulang ke Aceh tanpa pesan. Lalu tiba-tiba kamu harus menikahi perempuan yang dijodohkan oleh kedua orang tua kamu. Lalu tiba-tiba pula kamu datang minta maaf. Enak banget kamu ngomong ya. " Ceroscos Lesti.
"Aku.. itu.. aku sudah menolak perjodohan itu. Tapi keluarga ku terjerat hutang yang lumayan besar. Dan sebagian bisa dianggap lunas asal aku mau menikah dg anak mereka" jelas Faul.
"Ok. Berarti fix ya. Status Kamu sekarang ini sudah jadi suami orang. Jadi semuanya sudah jelas. Diantara kita sudah tidak ada apa-apa lagi. Case closed".
"Lesti.."
"Aku tidak mau bertemu dengan kamu lagi. Diantara kita sudah tidak ada hubungan apa-apa lagi. Jadi jangan pernah menemuiku lagi. Jangan pernah muncul di hadapan aku lagi. Ngerti.."
"Lesti aku akan jelaskan semuanya.. aku hanya mencintai kamu. Dan aku tidak bisa hidup tanpa kamu"
"Semuanya sudah berakhir. Pergilah.. aku ingin sendiri"
"Lesti.."

Lesti terlihat meninggalkan Faul sendiri.

Ia tidak ingin memperpanjang masalah.

Terlebih-lebih istri Faul tiba-tiba datang ke RS itu suatu hari.

Seorang perempuan manis berhijab panjang.

Kebetulan hari itu ia menjadi asisten Dr. Hanna.

Dan kebetulan ia mencatat sebuah nama yang tertera di buku catatan ibu hamil.

Saat membuka buku tersebut ternyata ada nama Naya dengan suaminya Faul.

Dan dunia lesti berasa hancur seketika..

"Bu Naya" panggil Lesti akhirnya.

Orang yang dipanggil muncul.

Betapa dirinya dan perempuan itu jauh....

Ia cantik , anggun dg dress panjang merk terkenal dan kerudung dg warna yg serasi.

Saat Dr. Hanna memeriksa kandungan Naya terliha bahagia.

"Kamu sendiri ke sini" tanya Dr. Hanna.
"Dengan adik.. tapi kebetulan dia sedang ke toilet"
"Jgn lupa istirahat. Jgn capek apalagi stres'
'iya Dok'"
" Bulan depan baik lagi ya."
"Insyaallah. Krn kebetulan saya lagi disini. Saya sebenarnya tinggal di Jakarta"
"Ya sudah. Tapi ingat harus dijaga kesehatannya. Jgn lupa cek terus keadaan kandungannya"
"Iya dok"

Tahu-tahu Regina adiknya Faul muncul di hadapan Lesti.

Kejadian itu terjadi seminggu sebelumnya..

Regina terlihat kaget..

"Kamu ngapain disini" tanyanya
"Aku.. nemenin kakak iparku yg mau periksa kandungan"
"Kakak ipar.. istrinya kak Alfian" kata Lesti yg menyebutkan nama kakak Faul.

Faul anak kedua dan Regina bungsunya.

"Buu.. bukan. Dia istrinya kak Faul" jelas Regina.

Dan dunia lesti mendadak hancur seketika..

"Maafkan kakakku. Dia jadi tumbal untuk membayar utang keluarga kami pada keluarga mba Naya. Setidaknya kalau kak Faul menikahi mba Naya minimal setengah dari utang itu sudah terbayarkan"

Entah mau marah atau nangis.

Tapi yg jelas semua yg sudah Faul janjikan pada akhirnya cuma mimpi saja.

Dan keberadaan Naya  sudah cukup menjelaskan semuanya.

Dan kini Faul sendiri yg muncul..

Apa belum cukup kamu menyakiti aku....

Lesti terlihat bersiap untuk pulang.

Hari yg cukup melelahkan untuk badan dan pikirannya.

Cukup...

Semua sudah selesai..

Ia menemui Bu Ratna dan Billar.

"Aku mau pulang dulu Bu. " Kata Lesti.
"Hati-hati dijalan ya"
"Ya Bu"
"Terima kasih untuk semua yg sudah kamu lakukan"

Lesti cuma tersenyum.

"Itu sudah jadi kewajiban sebagai seorang perawat. Sehat selalu Yach Bu. Aku tidak akan bisa disini terus. Tapi insyaallah akan bolak-balik"

Lesti mencium tangan ibu Ratna.

Utk Sesaat ibu Ratna melihat ada yang salah dengan Lesti..

"Kamu tidak apa-apa" Bu Ratna balik nanya.
"Aku .. baik-baik saja. Mungkin karena capek. Hari ini lagi banyak pasien".

Lesti memberi alasan.

"Tidak.. kamu tidak bisa bohongi ibu"
"Bu. Aku..."

Bu Ratna meraih tangan Lesti.

"ibu tidak tahu apa yang terjadi sama kamu. Ibu tahu kamu tidak sedang baik-baik saja. Mau dibicarakan sama ibu"
"Tidak apa-apa Bu. Aku akan baik-baik saja. Semua sudah selesai kok. Tinggal aku yg hrs move on. Sudah ya Bu. Aku mau pulang sekarang. "
"Ya sudah. Tapi hati-hati ya.."

Lesti tersenyum sesaat.

"Assalamu'alaikum" ucapnya
"Waalaikum salam"  balas Bu Ratna.

Lesti pun pulang.

Meninggalkan rumah sakit tempatnya kerja.

Walaupun dengan langkah gontai.

Tapi itu lebih baik utknya..

Daripada menunggu ketidakpastian..

Dan diam-diam ada yg cuma bisa mendoakan dari jauh..

Bersambung..

*******

GURU KU IBU MERTUA KU (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang