Part. 9

181 14 0
                                    

Billar terlihat berada di sebuah kantor pengacara didampingi oleh pak Dimas Joko.

Katanya seorang asisten pengacara yang ingin bertemu dg Billar dan mengatasnamakan ayahnya Billar.

Tapi Billar terlihat ragu.

Krn selama ini tidak pernah terlihat ayahnya pegang uang banyak.

Yg ia tahu saat ayahnya meninggal dunia Krn kecelakaan balap hanya meninggalkan rumah yang masih ditempati olehnya selama ini.

Juga tabungan yg tidak terlalu besar.

Dan beberapa barang berharga lainnya berupa logam mulia yg juga tidak terlalu banyak.

Tabungan peninggalan ayahnya tak banyak.

Malah dipakai utk biaya kuliah dan wisuda tahun kemarin.

Dan tidak lebih.

Dan kini...

Seorang laki-laki muda seusianya menemui mrk.

Dan Billar mengenalinya.

Keduanya terlihat berpelukan.

"Dia ini teman aku saat SMA. Aku tidak punya banyak teman Krn keseharian ku cuma balapan. Ady ini kebetulan sempat ikut klub motocross tapi tidak lama"
Jelas Billar pada pak Dimas Joko.
"Saya keburu kena virus Hepatitis. Ya bedrest 1 bulan" jelas Ady.

Mrk sejenak mengenang masa lalu yg tidak terlupakan.

Lalu..

"Jadi ada masalah apa sebenarnya. Sampai pengacara Jeremy Simatupang memanggil Billar" tanya pak Dimas Joko kemudian.
"Sebenarnya begini. Pak Jeremy menyuruh saya mencari kamu. Karena ada peninggalan ayahmu yg belum sempat diberikan pada ahli waris sahnya yaitu kamu dan ibumu". jelas Ady.
"Maksudmu warisan dari ayahku. Kupikir yg aku dan ibuku terima 5thn yl ya segitu adanya" kata Billar.
"Ayahmu masih menyimpan beberapa aset. Berupa 1 mobil Holden special 1960 FB 2.6, 1 mobil  Fortuner, 2 buah motor trail yg selalu ayah kamu pakai. Belum lagi sebuah rumah, 1 unit apartemen dan tabungan serta deposito." Jelas Ady
"Mobil tua jadul.. apa masih bisa jalan" kata Billar.

Ady terkekeh..

"Mobil boleh dibilang jadul tapi buat kolektor itu adalah harta yg tak ternilai. Lagian yg merawat mobil itu sepupuku Damar. Enak aja dibilang ngga bisa jalan. Asal kau tahu ayah temanku Rio sudah mengincar mobil itu sejak lama banget. Dia mau beli dg harga 150jt" jelas Ady.

Billar dan pak Dimas Joko melongo kaget..

"Yg bener" kata Billar tak percaya.
"Sepupu aku itu mencintai mobil itu seperti anaknya sendiri. Dia rela merawatnya tanpa bayaran sedikit pun. Terlebih setelah tau ayahmu meninggal. Krn itu wajarlah dikalangan kolektor mobil jadul seperti ini masih laku"
"Gimana nich pak"tanya Billar pada pak Dimas Joko.
"Itu terserah kamu.."
"Aku sich merasa yg aku punya sudah cukup. Kecuali motornya kalau bisa diperbaiki bisa kita pakai lagi. Silahkan saja kalau mau dijual ya dijual saja "
"Yakin nich. Aku perlihatkan gambar mobil yg kamu bilang mobil jadul itu"

Ady mengambil iPad miliknya.

Ia memperlihatkan foto mobil jadul itu.

Untuk sesaat Billar tercenung..

"Ini mobil kan pernah ayah pakai waktu itu buat iklan. Ini mobil ayahku.."
"Yupp."
"Nanti aku pikir-pikir dulu. Aku masih penasaran apa benar semuanya itu ada.".
"Ya ada lah. Pak Jeremy menyuruh aku utk menghubungi kamu utk mengurus semua pengalihan nama atas nama kamu dan ibumu. Tapi memang saat ini pak Jeremy sedang keluar kota. Paling baru pulang sekitar 2 hari lagi."
"Saya juga paling bisa balik lagi begitu ibuku pulang dari RS."
"Ya sudah saya jadwalkan hari Senin Minggu depan. Bgm.."
"Ya sudah. Kita ketemu hari Senin depan. Kita ngobrol sekaligus ketemu dengan pengacara saya."
"Itu lebih baik"

GURU KU IBU MERTUA KU (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang