Part. 14

185 15 0
                                    

Billar terlihat berjalan tergesa-gesa menyusuri koridor RS.

Ia terlihat gelisah..

Hatinya resah.

Perasaannya berkecamuk.

Ia mendapat kabar Kalau mobil yg membawa ibunya dan Lesti mengalami kecelakaan.

Mrk pulang terlebih dahulu Krn Billar harus menemui Endro yg sedang mendesain kostum balapnya.

Dan kebetulan rumahnya tak jauh dari tempat ia latihan.

Ia sengaja numpang motor salah satu crewnya yg kebetulan rumahnya tak jauh dari situ.

Padahal sebelumnya mrk baik-baik saja.

Billar mencium tangan ibu Ratna yg hendak pulang.

"Hati-hati dijalan ya Bu. Aku harus ke rumah Endro dulu. Mau lihat kostum balap yg baru" kata Billar pada ibunya.
"Ya. Ngga apa-apa. Ibu pulang sama Lesti. Kamu yg hati-hati naik motornya"
"Ya Bu."

Bu Ratna terlihat mencium kepala Billar..

"Doa ibu akan selalu menyertai setiap langkah kamu ke manapun. Semoga kamu selalu berada dalam jalan yg benar.' kata Bu Ratna sambil tersenyum.
"Aamiin yra. Doakan juga semoga segera berjodoh dengan Lesti" pinta Billar.
"Aamiin yra. Pergilah. Jangan dibiasakan ditinggu. Lebih baik menunggu"
"Ya Bu.."

Dengan numpang motor Jejen Billar menemui tukang kaos yg hendak membuat kostum balapnya.

Tapi penyesalan kadang datang belakangan...

Didepan ruang IGD terlihat ada ayah Rendra ayahnya Lesti. Juga kak Ridwan.

Badan Billar berasa tak bertenaga saat berpelukan dengan kak Ridwan..

Ya Allah.. apa aku harus kehilangan lagi orang yang ku cintai dengan cara yg sama ??

Kak Ridwan memeluknya erat. Berusaha menguatkan hati Billar.

Sementara ayah Rendra yg mengurus semuanya.

"Sudah.. tenang dulu. Kita harus yakin Lesti dan ibumu akan baik-baik saja"
"Ya Allah.. apa harus kejadian lagi." Runtuk Billar.
"Billar... dengarkan aku baik-baik. Kamu harus tetap tenang. Kamu tidak boleh seperti ini. Istighfar... tenangkan diri. Setelah semuanya jelas kita pikirkan lagi rencana ke depannya"

Astaghfirullah..
Astaghfirullah...

Ucap Billar berulang kali.

Aku serahkanlah segalanya padaMu ya Allah..

******

Suatu hari yg cerah..

Billar terlihat berada di kantor pengacara Jeremy Simatupang.

Ia menghadiri sebuah konferensi pers dalam rangka klarifikasi soal team KROWD dan kecelakaan yang menimpa ibu Ratna dan Lesti..

Billar terlihat gagah dg kemeja panjang yg dilinting warna biru dan kacamata hitam.

Ia duduk disebelah pengacara Jeremy Simatupang.

"Hari ini saya atas nama M. Billar Barata akan mengumumkan kepemilikan team KROWD yg semula milik pak Irwan Danindro sekarang jadi milik M. Billar Barata sejak tanggal. 20 Juli 2021.Yg berarti apapun yang terjadi lewat tanggal 20 sudah bukan tanggung jawab team KROWD. Termasuk soal 2 sponsor yg mengundurkan diri. Semua uang sponsor belum pernah digunakan untuk event apapun. Jadi pengembalian uang sponsor sebesar 100% sudah dikembalikan sejak awal Agustus. Jadi mohon maaf apabila ada kejadian yg terjadi lewat tanggal tersebut berarti sudah bukan tanggung jawab team KROWD. Sudah paham kan" jelas pengacara Jeremy Simatupang.
"Dari mana mas Billar punya uang untuk mengambil alih team KROWD" tanya wartawan.
"Dari aset pribadi mas Billar sendiri. Semuanya berasal dari Peninggalan alm. Pak Benigno Barata ayah mas Billar yg selama ini dititipkan kepada saya selaku pengacara pak Benigno Barata. " Jelas pengacara Jeremy Simatupang.
"Bagaimana dengan kasus kecelakaan yg menimpa ibu anda"
"Hasil penyelidikan polisi menunjukkan ada unsur kesengajaan yg memang menyasar diri saya dan keluarga. Termasuk calon istri saya. Dan polisi juga sudah menangkap tersangka kasus ini. " Jelas Billar.
"Siapa pelakunya.." tanya wartawan lagi.
"Soal itu bukan kapasitas saya. Semua biar dijelaskan polisi. Kapasitas saya hanya sebagai pengacara saja" kata pengacara Jeremy Simatupang..
"Bagaimana dengan kasus Silvia Hadianto. Bukannya anda pacarnya Silvia"
"Satu hal lagi.. saya tidak pernah pacaran dengan Silvia. Hubungan kami yg dipaksakan membuat saya tidak nyaman. Hanya karena jadi sponsor team bukan berarti saya harus menuruti segala keinginan Silvia termasuk menerima cintanya?? Saya sedang mencari seorang perempuan yang bisa saya jadikan seorang istri dan yg terpenting adalah bagaimana perempuan itu bisa menyayangi ibu saya. Dan mohon maaf kalau saya tidak bisa menerima cinta Silvia. Karena jauh sebelum Silvia muncul di kehidupan saya ada perempuan lain yg justru lebih mencintai ibu saya dan menganggap beliau sebagai ibunya sendiri. Dan dia adalah calon istri saya sekaligus calon mantu idaman buat ibu saya." Jelas Billar.

Ya hari itu terpaksa Billar lakukan karena papanya Silvia menuntut Billar yg lalai karena membuat Silvia depresi berat.

Tapi kenyataannya papanya terus menuntut Billar.

Terlebih ketahuan kalau Silvia sedang berbadan dua..

Billar terlihat terdiam..

Ia tidak tahu harus bagaimana menjelaskan semuanya pada ibu Ratna..

Kecelakaan waktu itu memang mengguncang hidup Billar..

Ia mengira akan kehilangan ibu juga perempuan yang ia cintai..

Meski demikian Bu Ratna harus merelakan kaki kanannya lumpuh akibat cedera tulang belakang.

Akibat badan bagian belakang terjepit badan mobil saat ia memutuskan untuk melindungi Lesti.

Padahal Lesti Sendiri sudah berusaha menyelamatkan ibu Ratna..

"Jelaskan Billar.. apa itu perbuatan kamu" kata Bu Ratna yg duduk di kursi roda.
"Aku sangat menjaga kehormatan perempuannya. Aku tidak mungkin menyakiti Silvia"
"Tapi bagaimana mungkin Silvia hamil"
"Aku tidak tahu. Aku tidak pernah menyentuhnya Bu"
"Kalau begitu kamu harus lakukan tes DNA utk membuktikan kalau Kamu tidak bersalah.."
"Boleh Bu. Ayo.."

Billar terlihat berada di RS dengan ibu juga lesti.

Keadaan Lesti masih untung baik-baik saja.. meski kakinya sempat terjepit.

Untunglah lukanya tidak terlalu Parah..

Sehingga ia bisa segera membaik.

Bahkan sebulan usai kecelakaan ia bisa kembali kerja dg catatan Lesti tidak boleh terlalu capek.

Seperti halnya hari itu ia menyaksikan Billar yg melakukan tes DNA utk membuktikan kalau Billar tidak bersalah.

Erik juga melakukannya karena justru lebih dicurigai keterlibatannya dalam hal ini..

Dan itu terbukti..

Pak Leo terlihat menemui Billar Lesti dan Bu Ratna di luar ruang laboratorium..

Hasil tes DNA sudah keluar.

"Maafkan saya. Seharusnya saya bisa mencegah anak saya untuk memaksakan kehendak diri terhadap kamu Billar. Oom tahu Silvia terlalu mencintaimu. Tapi cinta itu memang tidak bisa dipaksakan. Krn itu pula oom ijinkan Silvia untuk jadi sponsor buat team kamu. Oom Pernah berteman dengan ayah kamu. Cuma Krn kesalahpahaman membuat kami tidak lagi bertegur sapa. Hingga oom merasa bersalah dan menyesal sudah menyakiti ayah kamu. Mohon maafkan oom" kata pak Leo dg penuh rasa penyesalan.
"Sudahlah oom. Aku sudah memaafkan oom. Soal ayah.. atas nama ayah saya juga mohon maaf jika ada kesalahan" kata Billar akhirnya.

Mrk pun berpelukan.

Utk menghilangkan kesalahpahaman..

Sementara itu Silvia akhirnya menjalani pengobatan disebuah RS..

Dengan Erik yg tetap menemaninya..

Alhamdulillah..

Badai itu perlahan menjauh..
Berganti dengan cahaya matahari yang perlahan bersinar cerah pagi itu..

Dan kebahagiaan segera menjelang..

Bersambung

*******

GURU KU IBU MERTUA KU (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang