Part. 6

242 16 0
                                    

Siang itu dari pihak kepolisian datang untuk melakukan investigasi tambahan.

Dia IPDA Arie Renaldi.

Status bu Ratna memang cuma penumpang mobil travel tapi mungkin saja ada hal yang mencurigakan selama perjalanan.

Lalu...

"Utk sementara itu sudah cukup. Kesaksian ibu sangat membantu. Mengingat posisi ibu berada di bagian belakang sopir. Terima kasih atas kerjasamanya" kata IPDA Arie.
"Sama-sama. Semoga membantu pihak kepolisian. Tapi maaf kalau kesaksian ibu cuma segitu adanya" kata Bu Ratna
"Ini sudah lebih dari cukup. Terima kasih.."

Lesti terlihat datang membawa obat yang harus disuntikkan ke infusannya.

"Hari ini Dr. Ibnu datangnya rada siang. Sedang ada jadwal operasi barusan. Tapi kalau ada apa-apa hubungi pihak perawat saja" jelas Lesti.
"Ok." Jawab Billar.

Pak polisi itu menemuinya.

"Oalahh.. kirain siapa" kata pak polisi sambil melirik ke arah Lesti.

Ia mendekati wajah Lesti yg sedang sibuk.

Dekat sekali..

"Ihh paan sich. Ganggu banget" ucapnya sambil memeriksa infusan Bu Ratna.

Ia menghindari pakpol itu..

Pak polisi itu terlihat iseng ganggu lesti dg mengeluarkan sebatang cokelat kesukaan lesti.

"Ihh mau.. " ucapnya sambil hendak mengambil coklat tersebut.

Tapi pak polisi malah mengangkatnya tinggi-tinggi.

"Ogah... Kamu selalu menolak untuk makan siang dgku" protes pak polisi.
"Aku lagi puasa.." jelas Lesti
"Puasa apaan. Sekarang hari Rabu neng" protes IPDA Arie
"Puasa biar kamu pergi jauh dariku dan ngga ganggu lagi"
"Masih dendam ya."

Lesti nyengir sesaat.

"Aku sibuk. Pergi sana" kata Lesti lagi.
"Huhh.. ngusir"
"Iyaa.."

IPDA Arie terlihat membereskan alat tulisnya ke dlm tas.

Lantas ia pun mendekati Lesti.

"Jadi cewek jangan galak-galak. Ntar cowoknya kabur lagi, ditinggal nikah lagi. Jomblo lagi.."
Ucap ipda Arie sambil ngeloyor pergi.

Lesti terlihat melotot kesal.

"Arie . Awas Lo ya" kata Lesti geram.

Ia mengejar ipda Arie yg kabur .
Yg dikejar malah cekikikan.

"Paan sich. Ngga lucu tau" protes Lesti yg berhasil mengejarnya.

Lebih tepatnya sengaja tidak beneran lari.

"Dear Lesti. Kamu itu galak tapi kalau udah cinta baiknya minta ampun. Sampai-sampai kamu itu gampang banget diboongin. Aku itu cuma pengen lihat kamu happy lagi. Sorry to say Krn blm sempat cerita soal Faul dan istrinya yg orang Aceh itu." Jelas IPDA Arie saat keduanya ngobrol dan duduk bersebelahan.
"Kamu tahu tapi tidak memberitahu aku"
"Aku kebetulan dapet tugas ke Aceh untuk menyelidiki kasus penipuan yang ternyata melibatkan keluarga Faul. Dan mrk harus menanggung kerugiannya. Tapi semua bisa diselesaikan secara kekeluargaan. Minimal harus bayar setengahnya. Sisanya ya lewat perjodohan antara Faul dg Naya"
"Kenapa baru ngomong"
"Faul yg menyuruhku."
"Kamu tahu betul aku nunggu 6 bulan tanpa kepastian"
"Maaf.. lagi pula hp ku hilang dan semua data-data sempat hilang. Untunglah aku punya teman yg ngerti IT jadi di blokir sementara akunnya. Dan baru balik lagi setelah aku balik ke sini".
"Ya sudah. Aku maafin kamu"
"Keep seterong ya. Laki-laki macam itu ke laut aja "
"Ya sich."
"Berarti aku punya kesempatan buat deketin kamu lagi"
"Ogah.. bgm dg istri kamu Reina. Kamu pikir jomblo itu salah. Jomblo bkn berarti kesepian"
"Lagian Reina ngga keberatan kalau kamu jadi istri kedua aku"
"Ogahhh. Maksa banget. Ngga mau ngasih coklat ya sudah. Aku bisa beli kok"

IPDA Arie cuma tersenyum.

Ia menyerahkan coklat tersebut pada Lesti.

"Aku memang pengen ngasih coklat kok.  Sorry aku cuma bercanda. Aku hanya ingin lihat kamu happy. Dengan siapapun juga. Aku doakan yg terbaik buat kamu. Ok.."
"Thanks..."
"Dah ah. Aku pergi dulu."
"Hati-hati.."

IPDA Arie pun pergi meninggalkan Lesti yg kembali ke ruang perawatan Bu Ratna.

"Maaf.. dia itu temanku waktu SMA. Jail banget. Maaf ya Bu"
"Tidak apa-apa" kata Bu Ratna.

Sebatang cokelat kesukaan lesti membuatnya happy.

Lesti memakannya sambil membuat laporan.

Meisty terlihat duduk dihadapan lesti.

"Itu dari anaknya Bu Ratna ya. Yg crosser itu" tanyanya
"Bkn ... dari temanku. Dia seorang polisi yang sedang menangani kasusnya Bu Ratna"
"Kirain dari si ganteng itu"

Lesti cuma tersenyum sambil mengerjakan laporan pasien.

"Kau tahu si ganteng itu diam-diam suka memperhatikan kamu. Kamu pikir siapa yang suka mengirim makanan kalau bukan dia."
"Ohya.. aku tidak tahu"
"Dia beberapa kali nyuruh aku atau perawat lain untuk menitipkan makanan buat kamu"
"Suerr aku ngga tau"
"Kalau begitu coba buka mata hati kamu utknya. Apalagi kamu dekat dg ibunya. Kan lebih gampang"
"Tidak semua itu. Aku baru saja gagal. Dan sepertinya kalau Nerima begitu saja kok kesannya memanfaatkan keadaan"
"Iya juga sih."
"Dah ah. Aku sibuk."

Lesti terlihat meneruskan pekerjaannya.

Sementara itu Meisty kembali ke meja kerjanya.

Dan saat makan siang tahu-tahu Billar sudah duduk dihadapan lesti.

"Boleh aku duduk disini. Aku tidak punya temen untuk ku ajak makan" jelas Billar.
"Silahkan.."

Billar pun duduk berhadapan dengan lesti.
Mrk makan dg berbeda-beda menu.

"Kamu suka makan seafood. Aku tahu restoran seafood terdekat yg enak dan murah meriah" tanya Billar.
"Maaf.. aku alergi seafood. Dan maaf kalau nasi goreng seafood yang waktu itu kamu titipkan sama suster Tina tidak bisa ku makan. Aku memberikannya kepada suster Tina. Aku alergi seafood yang lumayan parah. Aku bisa sampai pingsan dan sesak nafas kalau alerginya sedang kambuh"
"Kamu tidak salah. Maafkan ketidaktahuan aku"
"Tidak apa-apa. Yg penting kamu sudah tahu dan ngerti dg keadaan aku"

Mrk pun meneruskan makan siangnya.

Sesekali mrk ngobrol sambil tertawa geli sesekali..

Untuk sesaat Lesti bisa melupakan semua kejadian buruk yg terjadi selama beberapa hari ini..

Billar pun terlihat menikmati kebersamaan siang itu..

Terima kasih...

My dear mood booster

kau Telah membuatku ketawa sekaligus menangis dalam waktu bersamaan..

Kita pernah berharap bahagia tapi yg muncul hanya  kegelisahan .

Makasih utk senyum selama beberapa hari ini...
Makasih juga sudah jadi bagian hidup kami..

Bathin Billar

Bersambung

***********

GURU KU IBU MERTUA KU (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang