Part 1

6.2K 231 0
                                    

" Aku tidak mau pak, aku tidak setuju, lebih baik kaira pergi dari rumah ini kalau kaira disuruh menikah dengan Pak Baroto " tegas Kaira yang menolak keras soal permintaan bapaknya.

" Pak, jangan keterlaluan kasian Kaira " bujuk ibu Lasmini kepada suaminya.

" Terus hutang kita gimana bu? Jual rumah ini juga ga bakal cukup "

" Pokoknya Kaira tidak mau menikah dengan dia!! " Teriak gadis itu kemudian berlari keluar meninggalkan bapak dan ibunya.

****

Dia Kaira, Kaira Amelia, putri bungsu dari pasangan Bapak Solihin dan Ibu Lasmini, kakaknya bernama wahyu telah meninggalkan kampung itu saat usianya baru menginjak 15 tahun, sampai hari tidak ada yang mengetahui keberadaan laki-laki itu, banyak yang berpendapat bahwa Wahyu telah meninggal dunia.

Kini hanya tersisa Kaira yang menemani kedua orangtuanya di kampung, Kaira merupakan gadis yang dikenal berparas cantik, baik dan murah senyum, dia menjadi idaman para lelaki di kampung itu namun tidak satupun yang berhasil merebut hati kaira, dan kini bapaknya datang membawa kabar buruk, kabar yang membuat gadis itu seakan ingin menghilang, bagaimana mungkin dia akan menikah dengan Bapak Baroto, pria tua dengan 4 orang istri.

****

Waktu sudah menunjukkan sore hari di tandai dengan matahari yang mulai tenggelam dan langit kini menampakkan warna orange yang berarti malam hari akan segera tiba.

Gadis itu tengah duduk di pos ronda memperhatikan anak-anak yang berjalan beriringan kembali kerumah masing-masing setelah menghabiskan waktu bermain bersama teman-temannya.

" Aku tidak suka jadi orang dewasa " Kaira duduk memeluk lutut dengan air mata yang mulai menetes dari pelupuk matanya.

Hawa dingin kini mulai terasa menusuk kulit, namun gadis itu nampak tidak mempedulikannya.

" Nak, ayo pulang, ibu uda cari kamu kemana-mana ternyata kamu disini " Ibu Lasmini mengelus punggung putrinya dia juga sangat sedih harus melibatkan kaira untuk membayar hutang mereka.

" Bu, Kaira tidak mau menikah " gadis itu mengangkat wajahnya dan melihat ke arah ibunya, matanya nampak sembab dan dia masih terlihat menangis.

" Iya ibu tau ini berat buat kamu nak, ayo pulang kita cari jalan untuk melunasi hutang ibu sama bapak "

Kaira mengangguk pelan kemudian bangkit dari tempatnya dengan dipapah oleh ibunya.

*****

" Darimana saja kamu? Kamu tidak lihat bapak dan ibu hawatir ?! " Wajah bapak Solihin nampak marah dengan tindakan Kaira.

" Bapak hawatir? Tapi kenapa bapak tidak hawatir dan justru menyuruh Kaira menikah dengan laki-laki yang sudah beristri " gadis itu nampak tidak tahan lagi dengan keadaan yang dia alami, dia dikenal gadis yang sabar yang tidak pernah melawan orangtuanya, namun kali ini dia nampak menolak keras keinginan bapaknya.

" Diam kamu Kaira " bapak Solihin mengambil ancang-ancang untuk menampar putrinya.

" Pak!! Sadar pak, ibu juga tidak rela kalau Kaira menikah dengan pak Baroto !! " Tegas Ibu Lasmini.

Pak Solihin nampak menarik nafas dalam-dalam kemudian duduk di kursi rotan yang sudah terlihat usang.

" Bagaimana ini buk, besok pak Baroto akan datang menagih hutang kita " ucap Pak Solihin frustasi.

Pak Solihin menunduk melihat ke arah lantai rumahnya, dia juga sebenarnya tidak tega memaksa Kaira untuk menikah dengan pak Baroto namun itulah satu-satunya cara yang bisa ia lakukan untuk membayar hutang mereka.

MARRIAGE CONTRACT ( TAMAT )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang