Dari jauh mereka berdua telah melihat pelabuhan tempat kapal akan bersandar, terlihat jelas mata Wahyu mulai berkaca-kaca. Setelah bertahun-tahun dia meninggalkan tanah kelahirannya akhirnya bersama adiknya Kaira dia akan kembali ke tempat dimana ia dibesarkan oleh kedua orangtuanya.
" Buuu ibuuu Kaira pulang, lihat siapa yang Kaira bawa "
Ibu Lasmini tersentak kaget saat mendengar suara Kaira memanggilnya.
Ia meletakkan pisau di tangannya kemudian berlari keluar menyambut putrinya.
" Kaira, akhirnya kamu pulang " ibu Lasmini memeluk Kaira namun tiba-tiba ia terdiam saat melihat sosok laki-laki yang berdiri di belakang Kaira.
" Wahyu " ucap ibu Lasmini dengan suara parau menahan tangis.
" Ibu "
" Wahyu anakku " ibu Lasmini memeluk erat putra yang telah ia anggap meninggal di perantauan. Air matanya tidak dapat ia bendung begitupula dengan Wahyu dia menangis memeluk erat ibunya yang terlihat sudah semakin renta.
" Kaira kamu sudah pulang " ucap pak Solihin yang masih berdiri di depan pintu.
" Bapak " jantung Wahyu berdebar kencang saat mendengar suara yang dulu membuatnya kabur dari rumah.
Perlahan ia berbalik, mata mereka saling menatap tanpa kata-kata keluar dari mulut masing-masing.
" Wahyu "
" Pak "
Ia memeluk laki-laki itu, laki-laki yang juga terlihat semakin renta, wajahnya yang terbakar matahari semakin membuatnya terlihat tua.
" Kemana saja kamu nak "
" Maafkan Wahyu pak, Wahyu malu untuk bertemu bapak "
Pak Solihin menyeka air matanya, kemudian menatap satu-persatu anaknya.
" Akhirnya anak-anakku sudah berkumpul "
*******
Akhirnya mereka berempat kembali berkumpul, untuk pertama kalinya mereka makan malam secara lengkap.
" Nanti Wahyu akan sering-sering pulang bu "
" Jadi kamu masih mau ke Kalimantan? "
" Iyya pak, aku jadi mandor disana "
Kaira hanya menyimak kakak dan bapaknya sambil sesekali menyuap makanan ke mulutnya.
" Kalau Kaira? "
" Aku "
" Kaira disini aja jaga bapak sama ibu " Ucapan Kaira di potong oleh Wahyu.
" Masalah hutang atau lahan, nanti aku urus untuk bapak, biar tidak garap milik orang lain lagi "
" Yang benar kamu Wahyu? "
" Benar bu "
Akhirnya makan malam mereka berlangsung bahagia, senyum Kaira kembali seperti dulu lagi dan mereka sekarang terlihat seperti keluarga bahagia, Wahyu telah membelikan lahan untuk digarap bapaknya serta menanggung biaya untuk renovasi rumah orangtuanya.
Kini sudah seminggu mereka berada di kampung. Artinya tiga hari lagi Wahyu akan kembali ke Kalimantan karena sebagai seorang mandor dia tidak bisa mengambil cuti yang lama.
******
Pagi-pagi Kaira terbangun karena merasa mual, namun saat ke kamar mandi dia sama sekali tidak memuntahkan apa apa. Kepalanya menjadi pusing berputar-putar, melihat gelagat aneh adiknya Wahyu segera masuk ke kamar Kaira dan menanyakan keadaannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MARRIAGE CONTRACT ( TAMAT )
RomanceRomance 21+ Tuhan selalu memiliki cara untuk mempertemukan seseorang dengan cinta sejatinya. Terkadang manusia seringkali dibuat berprasangka buruk dengan takdir yang telah tertulis untuknya, namun siapa yang menyangka dibalik itu sesuatu yang indah...