" apa maksud ka mela ? Menikah kontrak ? " Wajah Kaira terlihat sedikit emosi.
" Tenang Kaira aku kan sudah bilang jangan salah paham dulu " Mela ikut bangkit dari tidurnya dan menenangkan Kaira yang mulai terlihat marah.
" Bagaimana aku tidak salah paham, kak Mela tidak pernah membahas soal pekerjaan sebelumnya "
" Ka Mel, aku ikut ka Mela karena aku mau lari dari pak Baroto, aku tidak mau menikah dengan dia, dan sekarang ka Mel " Ucapan Kaira tertahan saat Mela memukul kasur di sampingnya.
" Kaira! Dengar! Dengan kamu lulusan SD kamu bisa apa selain menerima pekerjaan yang aku tawarkan ke kamu " Mela terlihat sudah terbawa emosi.
" Silahkan pikir sendiri, kamu menikah jadi istri ke-5 pak Baroto atau ikut aku kerja jadi istri kontrak yang dibayar tiap bulan, dan kamu bisa bantu kehidupan bapak dan ibumu di kampung " Tegas Mela.
Kaira menangis di depan Mela, dia merasa kecewa dengan kaka sepupunya itu, dia tidak menyangka Mela membawanya ke Kalimantan hanya akan di jadikan sebagai istri Kontrak dari para pengusaha pendatang dari luar Kalimantan yang tidak mengikut sertakan istrinya.
" Ini sama aja ka, aku mau pulang ke kampung " tangisan Kaira semakin kuat saat membayangkan dirinya menjadi istri kontrak dari seorang pria seperti pak Baroto.
" Bagaimana cara kamu pulang? Kamu punya uang ? "
" Ka tolong, aku tidak mau bekerja seperti itu "
" Lihat aku Kaira!!! " Mela memegang kedua pundak Kaira dan menyuruh gadis itu melihat ke arahnya.
" Aku sudah kerja jadi istri kontrak pak Iswanto selama hampir 7 tahun, lihat aku sekarang, aku bisa bantu ibu dan bapak di kampung, aku bisa hidup enak, bayangkan kamu menikah dengan pak Baroto, kamu akan tersiksa hidup dibawah satu atap dengan istri-istrinya yang lain "
Kaira kembali terisak, kini keadaan seperti buah simalakama, sungguh pilihan yang berat yang di hadapkan kepadanya.
*****
Keesokan harinya mereka kembali datang ke ruangan pak Iswanto, dengan berat hati Kaira menandatangi kontrak yang telah di siapkan pak Iswanto di depannya.
" Selamat datang Kaira, kamu pasti sudah mendengar semua dari Mela bukan? "
Kaira hanya mengangguk, sebenarnya ini bukanlah pilihan hatinya, namun ia terpaksa melakukannya, karena baginya pekerjaan ini memiliki resiko yang sama ketika dia menikah dengan pak Baroto akan tetapi karena terhalang biaya untuk pulang ia terpaksa menerima tawaran sepupunya.
" Mel nanti malam kamu temani aku "
" Okey sayang, tidak apa-apa kan Kaira malam ini kamu tidur sendiri di hotel? " Mela bertanya kepada Kaira hanya duduk diam di depannya.
" Tidak apa-apa ka "
" Kamu tunggu panggilan aja sampai ada seseorang yang memilih kamu untuk menemani dia selama 5th "
" Semoga kamu dapat seperti pak Iswanto, baik, ramah dan juga tidak pelit " Mela duduk di pangkuan pria itu dengan manja.
Dalam hati, Kaira merasa jijik dengan sikap Mela, karena dia tau sepupunya itu sedang menemani pria yang sudah beristri, atau lebih tepatnya menjadi seorang pelakor.
******
Belakangan ia ketahui perusahaan yang dimaksud Mela tempat ia bekerja bukanlah sebuah perusahaan melainkan hanya tempat ilegal yang hampir sama dengan Prostitusi yang bekerja sama dengan orang-orang kaya yang menginginkan gadis-gadis muda untuk menemaninya. Tempat itu selalu lolos dari hukum karena keberadaan orang-orang kaya itu yang selalu membayar sejumlah uang ketika tempat tersebut mulai tercium.
****
Kamar hotel" Aku rindu ibu di kampung " gumam Kaira yang sedari tadi menangis di kasur hotel itu, kini dia sendirian di kamar itu karena Mela telah kembali ke tempat pak Iswanto untuk menemani pria itu.
Jam sudah menunjukkan pukul 9:01 malam, namun mata gadis itu sama sekali tidak menunjukkan tanda-tanda akan mengantuk, sehingga ia memutuskan untuk keluar dari kamar hotel dan menyusuri koridor yang nampak sepi.
Sepanjang jalan dia melihat ke kanan dan kiri, sama Sekali tidak ada tanda-tanda aktivitas dari penghuni kamar hotel itu.
Setelah beberapa langkah akhirnya dia melihat dua orang yang sedang berjalan linglung, sepertinya mereka terlihat mabuk, gadis dengan pakaian minim itu memapah laki-laki yang berperawakan tinggi dengan wajah blasteran.
Kedua orang itu melewati Kaira tanpa sedikitpun mempedulikannya, begitupun dengan Kaira dia melanjutkan langkahnya yang entah kemana hanya untuk menghilangkan rasa bosan di hotel ini.
Setelah beberapa menit berjalan-jalan di sekitaran hotel itu, dia memutuskan untuk kembali ke kamarnya, namun di tengah perjalanan dia kembali melihat laki-laki blasteran itu duduk sendirian di depan pintu di salah satu kamar hotel.
Kaira hanya melirik sekilas dan berjalan melewatinya.
" Tolong, kamu yang disana "
Kaira berhenti saat mendengar laki-laki itu seakan berbicara dengannya.
Gadis itu berbalik, rupanya laki-laki memang sedang berbicara dengannya.
" Tolong bantu aku ? Aku baru saja di tipu oleh perempuan tadi, dia membuatku mabuk dan kabur dengan semua barangku " laki-laki itu berbicara dalam keadaan setengah mabuk.
Sejenak Kaira dibuat berpikir untuk menolong laki-laki di depannya karena dia takut kalau orang itu hanya berpura-pura dan justru akan berbuat jahat kepadanya, namun Kaira yang merupakan gadis yang memiliki rasa iba yang tinggi tidak perlu berpikir lama dia langsung membantu laki-laki itu berdiri.
" Kamar kamu dimana? "
" aku tidak tau, aku baru saja sampai hari ini "
" Bagaimana ini " Kaira dibuat kebingungan, karena laki-laki ini sama sekali tidak punya tempat untuk tidur malam ini.
" Tolong aku, aku janji akan membalas kebaikan kamu kalau kamu menolongku malam ini " ucapnya memohon.
" Yaudah " dengan wajah terpaksa Kaira memapah laki-laki itu ke kamarnya walaupun sedikit sulit karena badan laki-laki cukup besar jika di sandingkan dengannya.
" kamu tidur aja di kasur, aku tidur disana " ucapnya menunjuk sebuah sofa panjang di depan televisi.
Laki-laki itu nampak tidak menanggapi ucapan Kaira karena dia sudah tidak sadarkan diri di atas kasur gadis itu.
*****
Pukul 6:21 pagi
Seorang laki-laki yang baru saja membuka matanya setelah semalaman merasakan pusing yang membuat dirinya tidak bisa melakukan apa-apa termasuk saat seseorang berusaha merebut semua benda berharga miliknya.
Dia berusaha mengingat kembali kejadian yang dia alami semalam sampai pada akhirnya dia teringat dengan gadis yang membantunya semalam, segera ia bangkit dari tempat tidur dan mencari keberadaan gadis itu.
" Dimana dia "
Matanya tertuju pada sofa panjang yang berada di depan televisi, saat dia mendekati sofa itu, terlihat seorang gadis yang tengah tertidur meringkuk kedinginan karena ac yang menyala semalaman.
Laki-laki itu mengambil sebuah selimut dan menutupi tubuh gadis itu, merasa ada yang menyentuhnya Kaira segera membuka matanya, benar saja dia melihat laki-laki itu tengah berdiri di dekatnya, seketika dia bangkit bergerak mundur menjauhi laki-laki itu.
" Aku sudah menolongmu, tolong jangan kurang ajar "
" Tida tidak, aku tidak bermaksud kurang ajar " ucap laki-laki itu menjelaskan, karena gadis didepannya itu terlihat salah paham.
Kaira hanya diam dan bersikap awas apabila laki-laki itu melakukan gerakan mencurigakan.
" Bisa aku pinjam handphone kamu? Aku ingin menghubungi temanku "
Perlahan Kaira memberikan handphone di tangannya kepada laki-laki itu.
" Handphone ini keluaran tahun 2017, dan dia masih menggunakannya " Batin laki-laki itu saat menerima handphone dari Kaira.
KAMU SEDANG MEMBACA
MARRIAGE CONTRACT ( TAMAT )
RomanceRomance 21+ Tuhan selalu memiliki cara untuk mempertemukan seseorang dengan cinta sejatinya. Terkadang manusia seringkali dibuat berprasangka buruk dengan takdir yang telah tertulis untuknya, namun siapa yang menyangka dibalik itu sesuatu yang indah...