Malam sudah menunjukkan pukul 10:21 namun Darius sama sekali belum kembali ke apartemennya, disana hanya ada Kaira yang masih terjaga menunggu kepulangan laki-laki itu.
" Lebih baik aku tidur saja daripada menunggu dia pulang " Kaira segera membersihkan diri kemudian mengambil tempat tidur di sofa depan televisi. Sama seperti malam itu, kali ini dia tidak lupa mematikan AC supaya tidak kedinginan.
****
" Ibu, aku pulang " Kaira segera berlari ke pelukan ibunya yang tengah berdiri di depan pintu.
" Kaira, ibu rindu selama kamu pergi, pak Baroto makin sering mengancam keluarga kita, katanya mau mengambil lahan yang di garap bapakmu "
" Wah siapa ini, rupaya kamu sudah pulang ya, menikah saja denganku Kaira " tiba-tiba pak Baroto hadir di antara mereka dan menarik paksa Kaira untuk melepaskan pelukannya.
" Ibuuu tolong, aku tidak mau menikah dengan dia "
" Ibuuuuu!! "
Kaira terbangun dan mendapati air mata membasahi pipinya, dia tidak menyangka akan bermimpi buruk seperti itu, akibatnya dia semakin merasakan rindu kepada orangtuanya di kampung.
Gadis itu meninggalkan sofa dan memeriksa semua ruangan di apartemen itu, tidak ada tanda-tanda Darius pulang semalam, bahkan kamarnya nampak masih rapi sama seperti sebelumnya.
" Aku akan mandi kemudian memasak untuk diriku sendiri "
Sudah satu bulan kontrak itu berjalan namun dia dan Darius sama sekali belum pernah bertegur sapa, bahkan laki-laki jarang kembali ke apartemen, dan saat dia kembali ia hanya akan mengganti baju atau mengambil barang yang tertinggal.
Selama sebulan itu, Kaira melakukan tugasnya sesuai kontrak, dia mencuci baju dan membersihkan apartemen itu seperti rumahnya sendiri, dia memasak apapun yang dia inginkan tanpa memikirkan Darius, karena laki-laki itu pernah mengatakan tidak akan pernah makan masakan Kaira.
******
Brakk!!
Sebuah amplop putih diletakkan kasar oleh seorang di meja persis depan Kaira yang duduk sambil memainkan handphone jadulnya.
Saat dia berbalik dia mendapati bahwa Darius lah yang melempar amplop itu.
" Kenapa? Apa tidak cukup? "
Segera ia mengambil amplop itu kemudian memeriksa, tidak perlu lagi menjaga harga diri di depan Darius karena selama lima tahun dia akan hidup seperti ini.
" Cukup, sesuai dengan rasa lelahku membersihkan apartemen ini " ucapnya yang fokus menatap isi amplop.
" Hari ini kamu akan tidur disini? " Ucap gadis itu menatap laki-laki yang berdiri disampingnya dengan tatapan jijik kepadanya.
" Tidak usah bertingkah sok akrab, aku akan tidur disini malam ini "
" Ingin makan sesuatu? " Tawar Kaira, yang nampaknya telah belajar banyak untuk bersikap kepada seorang laki-laki.
" Sepertinya aku memang tertipu sejak awal, lihatlah dia sekarang bersikap seperti perempuan nakal pada umumnya " Batin Darius kemudian meninggalkan Kaira tanpa menjawab pertanyaan.
" Baiklah aku anggap itu tidak " Kaira kembali fokus pada handphone ditangannya.
Malam pukul 07:23
Gadis itu terlihat sibuk di dapur, terdengar spatula dan panci tengah beradu di ruangan dapur, entah apa yang dimasak gadis itu sedikit membuat Darius penasaran dengan aromanya.
Sesekali Darius menelan ludah saat aroma masakan Kaira menyentuh hidungnya. Akibatnya dia dibuat tidak bisa fokus dengan laptop yang berada depannya.
" Apa kamu bisa berhenti memasak makanan seperti itu ?! " Tegur Darius yang menghampiri Kaira ke dapur.
KAMU SEDANG MEMBACA
MARRIAGE CONTRACT ( TAMAT )
RomanceRomance 21+ Tuhan selalu memiliki cara untuk mempertemukan seseorang dengan cinta sejatinya. Terkadang manusia seringkali dibuat berprasangka buruk dengan takdir yang telah tertulis untuknya, namun siapa yang menyangka dibalik itu sesuatu yang indah...