" kamu yakin? " Tanya Mela untuk memastikan ucapan dari gadis yang tengah menangis didepannya.
" Iyya ka, nanti aku bisa bantu ibu dannbapak supaya tidak berhutang lagi dengan pak Baroto " Kaira terlihat mengusap air matanya.
" Yasudah, besok aku telpon Bosku di sana, kalau kamu tidak berubah pikiran kita bisa berangkat Minggu depan "
Kaira mengangguk, untuk kali ini tekadnya sudah bulat keluar kota meninggalkan kedua orangtuanya dikampung demi membantu perekonomian mereka.
*****
Malam hari
" Buk, Kaira mau ijin sama bapak dan ibu " Kaira mulai membuka suara saat mereka tengah berkumpul di meja makan.
" Ijin apa ? "
" Ijin mau ikut sama ka Mela ke Kalimantan "
Wajah ibu dan bapaknya terlihat kaget sekaligus sedih mendengar ucapan anak semata wayangnya itu.
" Kamu yakin mau ninggalin bapak sama ibu? " Ibu Lasmini kembali bertanya kepada Kaira, untuk memastikan kebenaran dari ucapan anaknya itu.
" Iya bu, nanti aku bisa bantu perekonomian ibu dan bapak, seperti ka Mela "
Bapaknya yang sedari tadi terlihat diam tiba-tiba berdiri, kemudian masuk ke kamar tanpa menghabiskan makanannya di meja.
Didalam kamar pak Solihin terlihat menahan tangisnya, bagaimana mungkin dia membiarkan Kaira pergi keluar kota dan jauh darinya.
" Pak, bapak kenapa? " Ibu Lasmini menghampiri suaminya yang tengah duduk di pinggiran kasur.
" Apa bapak terlalu jahat sama Kaira sehingga dia mau meninggalkan kita " pak Solihin kini merasa bersalah setelah memaksa Kaira untuk menikah dengan pak Baroto.
Terdengar pintu kamar dibuka.
" Tidak pak, ini keputusan Kaira sendiri, biarkan Kaira ikut sama ka Mela " ucap Kaira yang tiba-tiba saja masuk ke kamar orangtuanya.
Dengan berat hati keduanya memberikan izin kepada Kaira untuk bekerja di luar kota.
*****
Hari keberangkatan.
Kaira melangkah keluar dari pintu dengan membawa sebuah koper yang berisi baju dan perlengkapan lainnya tiba-tiba saja disana telah berdiri pak Baroto dengan cerutu di tangannya yang membuat gadis itu sedikit terkejut.
" Kamu mau tinggalkan bapak dan ibu kamu yang sudah tua ini ? " pak Baroto menunjuk pak Solihin dan ibu Lasmini.
" Keputusan saya sudah bulat "
" Sudahlah Kaira, menikah saja denganku, kau tidak perlu capek-capek kerja, semua kebutuhan dan kebutuhan bapak ibumu aku akan penuhi " bujuk laki-laki itu.
" Jangan dengarkan dia Kaira, pak Baroto saya tidak pernah rela sepupu saya Kaira menikah dengan anda " tiba-tiba saja Mela datang dan mengambil koper di tangan Kaira.
" Oh kamu yang mengajak dia kerja di luar kota, dengar-dengar kamu bekerja dengan laki-laki hidung belang " ucap pak Baroto dengan tatapan nakal kapada Mela.
" Jaga ucapanmu pak Baroto! Ayo Kaira jangan pernah berurusan lagi dengan dia "
Akhirnya mereka berdua pergi dengan menggunakan mobil yang akan mengantar mereka ke pelabuhan menuju ke Kalimantan tempat Mela bekerja.
******
Setelah melewati perjalanan panjang, akhirnya mereka tiba di pelabuhan kota Kalimantan, mata Kaira di sambut oleh pemandangan dimana semua orang terlihat sibuk mencari keluarga serta kuli angkut yang beberapa kali tidak sengaja mendorongnya sehingga hampir terjatuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
MARRIAGE CONTRACT ( TAMAT )
RomanceRomance 21+ Tuhan selalu memiliki cara untuk mempertemukan seseorang dengan cinta sejatinya. Terkadang manusia seringkali dibuat berprasangka buruk dengan takdir yang telah tertulis untuknya, namun siapa yang menyangka dibalik itu sesuatu yang indah...