Chapter 9

993 120 25
                                    

Note : Xiao udh kebanyakan muncul di beberapa chap belakangan. Jadi, no Xiao allowed in this chapter. Hahaha, mari habiskan waktu dgn karakter2 lain dulu. Dan of course, kita gak keluar dari storyline. U can say, it begins from here...?

*******

Present Time, Y/N POV

Kenapa?

Kenapa dia ada di sini?

"Dewi~, kau tidak keberatan aku bergabung, bukan?"

Mana mungkin aku tidak keberatan? Aku menurunkan cangkir teh dari bibirku, lalu meletakkannya di atas tatakan tanpa suara. Rex Lapis sama sekali tidak menyebutkan dalam suratnya kalau mortal ini akan datang. Mungkinkah dia hanya sedang kebetulan lewat dan merasa ingin ikut secara impulsif? Di hadapanku, Rex Lapis berdeham. "Childe datang menemuiku beberapa saat yang lalu. Saat aku mengatakan bahwa aku sudah memiliki janji denganmu, sepertinya dia sangat ingin bergabung. Dia juga bersedia membayar semua biaya hari ini. Jadi aku menyilakannya datang kemari setelah dia menyelesaikan beberapa urusan kecil," ucap beliau.

Membayar? Jadi... jadi itu alasannya?!

Y-yah, walaupun jika jujur, aku juga sama sekali tidak punya mora. Menyentuhnya saja belum pernah! Jadi aku juga tidak bisa menyatakan bahwa aku dapat membayar menggantikannya. Apakah Rex Lapis mengatakan secara tidak langsung bahwa Childe tidak dapat dihindari? "Tuan Zhongli yang mengundangku hari ini, merupakan hak beliau untuk membuat keputusan," ucapku pada akhirnya.

"Kalau begitu, dengan senang hati," Childe tersenyum lebar dan menarik salah satu dari dua kursi kosong yang tersisa di meja kami. "Apa yang harus kupesan pagi ini? Dewi, apa kau memiliki saran?" katanya seraya membuka buku menu. Sejujurnya, aku ingin mengatakan bahwa dia bertanya pada orang yang salah, mengingat aku saja masih 'diajari' oleh Yanxiao dalam mengenal makanan-makanan masa sekarang. Tapi kalau aku bilang tidak tahu, itu akan menimbulkan pertanyaan.

"Apa kau memiliki selera khusus?" tanyaku. Aku akan mencoba merekomendasikannya berdasarkan seleranya dan menu yang tersedia. "Aku menyukai makanan laut," jawabnya. Entah bagaimana, aku menyadari Rex Lapis mengerutkan keningnya setelah mendengar 'makanan laut'. "Apakah kau sedang menginginkan makanan ringan atau makanan berat?" tanyaku lagi, kali ini sambil ikut membolak-balik buku menu. "Ini masih cukup pagi dan aku sudah lapar. Jadi, makanan berat," jawabnya sambil melihatku. Ia bahkan telah mengabaikan buku menunya.

"Kalau begitu, kau mungkin ingin mencoba Squirrel Fish atau Stir-Fried Shrimp," ucapku seraya menutup buku menu dan meletakkannya kembali ke atas meja. Lalu, Childe memanggil salah satu pelayan dan menyebutkan pesanannya. "Bagaimana denganmu? Apa kau cukup hanya dengan teh hangat?" katanya. Karena, bahkan Rex Lapis pun memiliki pesanannya sendiri. Aku mengangguk dan menyatakan bahwa aku sudah cukup. Sebelum berangkat ke sini, aku sudah memakan Almond Tofu juga meminum ramuan, sehingga aku tidak sedang dalam keinginan untuk makan.

"Jadi, Tuan Zhongli, ke reruntuhan mana kita akan pergi hari ini?" aku membuka pembicaraan setelah pelayan itu pergi. Rex Lapis menurunkan cangkir tehnya dan tersenyum. "Aku berencana mengajakmu ke Lingju Pass dan Dunyu Ruin,' jawab beliau. Aku mengangguk-angguk mengerti meski sesungguhnya memiliki sedikit gambaran mengenai kedua tempat itu. Tapi, jika aku melihat peta Liyue, aku tahu bahwa kedua reruntuhan itu cukup berdekatan. "Mengunjungi dua reruntuhan? Ah, sungguh disayangkan," tiba-tiba Childe berucap, membuatku bertanya-tanya dalam diam. Mengapa dia kaget sekarang setelah meminta untuk bergabung?

"Adikku Teucer sedang dalam perjalanan kemari. Kapal yang membawanya dijadwalkan akan tiba sore ini, jadi sepertinya aku tidak bisa ikut dengan kalian sampai selesai," katanya. Aku menaikkan sebelah alis, menyadari perbedaan dalam suaranya ketika membicarakan tentang adiknya. Rupanya dia terpisah jauh dengan keluarganya. Aku bisa mengerti jika dia merindukan adiknya. "Tidak masalah," Rex Lapis lah yang membalas ucapan Childe.

Eternal Torch ( Xiao x Reader ) -Genshin Impact Fanfiction-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang