Present Time, Y/N POV
Pagi itu, aku baru saja selesai bernyanyi pada Glaze Lily di atap Wangshu Inn ketika Verr Goldet datang. "Nona Y/N, ada seseorang yang datang mencarimu," katanya. Aku menaikkan sebelah alis dan berbalik menghadap wanita itu. "Boleh aku tahu siapa dia?" tanyaku kemudian. "Namanya Childe. Dia menyatakan diri sebagai temanmu," jawab wanita itu.
Chil...de? Dia lagi?
Ini baru beberapa hari setelah aku pergi ke Liyue Harbor, dan sekarang dia sudah kemari untuk mencariku? Ditambah lagi, demi Teyvat, matahari baru saja terbit! Apa yang dia inginkan di pagi buta seperti ini?
"Selamat pagi, kawanku. Apa tidurmu nyenyak?" Childe tersenyum lebar dan melambai ke arahku ketika aku menemuinya.
"......"
Aku tidak tidur semalam. Bukan jadwalku untuk tidur.
"Apa yang kau inginkan?" ucapku datar, tanpa basa basi. "Oh, ayolah. Jangan dingin seperti itu padaku. Bukankah kita sudah menghabiskan waktu yang menyenangkan bersama?" Katanya tanpa terpengaruh oleh perangaiku. Ia bahkan menaruh sebelah tangannya di pinggang dan mengedipkan mata kirinya. Sementara itu, Verr Goldet yang masih berada cukup dekat dari kami untuk menyaksikan terlihat terbelalak sesaat.
"......"
Lihat tingkah mortal ini. Sepertinya, apapun yang kukatakan tidak akan masuk ke dalam telinganya. "Ada apa mencariku?" aku memutuskan untuk mengulang pertanyaan yang sama dengan kalimat yang berbeda. Namun, kali ini aku mencoba untuk tidak terlalu dingin. Itu lebih baik ketimbang dia protes lagi dan membuat percakapan kami semakin panjang. Kemudian, Childe mengusap kepala bagian belakangnya, dan melirik ke arah lain. "Sebenarnya, aku membutuhkan bantuanmu," akunya.
"Oh?" Aku menaikkan sebelah alis dan sedikit memiringkan kepalaku. Ada masalah apa sampai-sampai seseorang yang 'hebat' sepertinya meminta tolong pada seorang gadis tidak berdaya sepertiku? "Karena itu Y/N, dengarkanlah aku. Ini mendesak," Childe merendahkan suaranya sebagai usaha untuk membujukku. Dan bila kulihat wajahnya, ia memang terlihat seperti tengah terdesak. "Baiklah, akan kudengarkan," pada akhirnya, aku menjawab seraya menggiring Childe menjauh dari mortal-mortal yang berlalu-lalang.
"Ada apa?" aku menyandarkan punggungku pada salah satu balkon Wangshu Inn dan melipat tangan. Tempat ini tidak sehening di atap, namun setidaknya cukup untuk memberikan privasi. "Sebenarnya, hari ini aku akan sangat sibuk. Aku harus meninggalkan Teucer," penjelasan awal Childe saja sudah membuatku menegakkan tubuh dan mengerutkan kening. Rasanya aku sudah tahu arah pembicaraan ini. Tapi, jangan katakan bahwa-
"Bisakah kau menjaganya selama aku pergi?"
-perkiraanku benar.
"Childe," aku memanggilnya dengan penekanan berat. "Oh! Akhirnya kau mau menyebut namaku," dan bahkan disaat aku seperti itu, mortal ini malah menggumamkan komentar lain yang tidak penting. Sontak, aku menarik napas panjang dan mengeluarkannya perlahan. "Aku bukan tempat penitipan anak," lanjutku tanpa ada niat mempertimbangkan usulannya. "Aku tahu. Tapi Teucer secara khusus memintamu. Sepertinya dia... kurang akrab dengan para bawahanku yang biasa menjaganya," ucapnya dengan nada putus asa.
"Dan jika dia memintaku, maka aku harus datang, begitu maksudmu?" aku menyunggingkan senyum miring dan mengetuk-ngetukkan jari telunjukku pada siku. "Tidak, tapi aku akan mengusahakan segala cara agar kau datang," Childe menyunggingkan senyum lebar yang sekilas terlihat seperti ancaman. "Termasuk membawamu paksa jika diperlukan," ia mengucapkan kalimat terakhirnya dengan suara yang lebih rendah, dan seketika aku mendapat kesan bahwa dia tidak main-main.
"Kusarankan kau hentikan itu, Tuan Harbinger," aku bicara sinis dengan sindiran yang kuselipkan di akhir kalimat. "Kau terlalu memanjakannya," lanjutku. Pundak Childe terlihat bergetar sesaat sebelum dia tertawa keras. Untuk kesekian kalinya, aku sungguh tidak mengerti apa yang ada dalam pikiran mortal ini. "Hahah, astaga mengapa kau sampai seperti itu? Aku hanya bercanda. Pffftt," dia berucap diselingi dengan kekehan yang membuatku jengkel.
KAMU SEDANG MEMBACA
Eternal Torch ( Xiao x Reader ) -Genshin Impact Fanfiction-
FanficMereka mengatakan hal-hal mengerikan tentang pemuda itu. "Dia sudah merenggut jutaan nyawa." "Bukankah dia mantan bawahan dewa 'itu'? Kalau begitu dia tidak pantas berada di sini." "Kudengar dia adalah pertanda buruk." "Apa yang sebenarnya tuan kita...