Chapter 8

1.3K 156 48
                                    

Sedikit peringatan, chap ini panjang (7000an words), jd yg sabar ya bacanya...

Present Time, Y/N POV

Malam ini, aku masuk ke dalam ruang arsip dengan membawa sepucuk surat. Seperti janji Rex Lapis beberapa hari yang lalu, beliau sungguh mengirimiku penjelasan detail mengenai cara pembuatan obat penutup luka yang paling manjur. Tidak, aku belum pernah terluka untuk mencoba obat itu, tapi ucapan Rex Lapis bisa dipercaya. Lagipula aku tidak tahu apakah obat untuk adeptus dapat bekerja jika digunakan pada tubuhku.

Oh, justru karena itu aku harus mencobanya, bukan?

Karenanya aku segera membuat luka sayat di lengan atasku dan menggunakan obatnya. Ternyata berfungsi. Begitu pikirku ketika melihat lukaku tertutup hampir secepat ketika dibuat. Mungkin, terlepas tubuhku yang seperti ini, aku masih memiliki sebagian energi adeptus dalam diriku. Itulah yang membuat obatnya bekerja. Lagipula, memangnya dari mana lagi aku bisa mendapatkan elemen Geo-ku?

Aku menghela napas panjang ketika mengeluarkan sebelas lembar kertas penuh tulisan dari wadah surat. Tentu. Tentu saja aku tahu ini tidak akan sederhana. Jadi, kupindahkan lampu kecil yang terletak di ujung meja, lalu kuletakkan di samping kertas-kertas itu agar dapat kubaca dengan jelas.

Oh, terdapat bagian menghancurkan Cor Lapis hingga menjadi butiran halus. Sekarang aku mengerti dari mana asal kilauan yang kulihat pada obat itu. Lalu, mencampur bahan-bahan lain dan melakukan beberapa langkah seni adeptus. Sebenarnya ini tidak sesulit yang kubayangkan. Aku mengangguk-angguk paham seraya beralih pada kertas terakhir. Kali ini, yang tertulis di sana bukanlah penjelasan, melainkan... menarik sekali.

Jadi, karena besok akhir pekan dan tidak ada pekerjaan yang harus dilakukan, Rex Lapis mengundangku untuk bertemu di Liyue Harbor. Disini tertulis bahwa beliau mengajakku untuk mengunjungi beberapa reruntuhan. Bagus. Aku memang bisa membaca dokumen-dokumen di sini, namun mendengar penjelasan langsung dari Rex Lapis pasti akan lebih akurat. Baiklah, saatnya memberitahu Xiao bahwa aku akan bolos latihan besok untuk pergi bersama Rex Lapis selama sehari penuh. Aku hendak bangkit dari dudukku ketika kedua tanganku merasakan sambaran yang menyakitkan.

"Ah!"

Aku menyenggol lampu di dekatku tanpa sengaja, membuat benda itu terjungkal dan menggelinding hingga jatuh dari meja. Untung saja aku sempat menangkapnya dengan kakiku sebelum benda itu mencapai lantai dan hancur berkeping-keping. Setelah meletakkan lampu itu di tempat yang cukup jauh, aku memandangi kedua tanganku yang terasa seperti sedang terbakar, lalu melihat ke luar jendela. Di luar sana, hujan lebat dan kilat turun dari langit malam yang gelap.

"......"

Ini tidak bagus.

Mengabaikan rasa mengerikan yang melingkupi tanganku, aku mengeratkan sarung tangan, mengambil handuk kecil yang secara khusus kusediakan, lalu berjalan keluar dari ruang arsip. Ketika sampai di meja tempat Verr Goldet biasa berada, aku mendapati wanita itu tengah berberes pertanda bahwa dia telah selesai bekerja untuk hari ini. "Verr Goldet, maaf aku mengganggumu pada waktu ini, tapi apakah aku boleh meminjam payung?" tanyaku terburu. Wanita itu menghentikan seluruh gerakannya dan memandangku terkejut. "Nona Y/N, kau tidak berpikir untuk..." dia menggantungkan ucapan dan melihat ke arah badai di luar Wangshuu Inn.

"Aku harus pergi menjemput seseorang," mengerti bahwa ucapanku tidak dapat dibantah, Verr Goldet segera memberiku sebuah payung. "Maaf, hanya ada satu payung di sekitar sini. Tapi jika kau ingin menunggu, aku bisa membawakan satu lagi," katanya. "Ini saja cukup. Terima kasih, aku akan mengembalikannya besok pagi," ucapku seraya membuka payung dengan cepat.

"Jaga dirimu," itulah ucapan terakhir Verr Goldet yang kudengar sebelum aku berteleport ke tempat lain.

*******

Eternal Torch ( Xiao x Reader ) -Genshin Impact Fanfiction-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang