Note : well, saya udah berusaha secepatnya main archon quest 3.2 wkwkwk so here u go, as promised. Tadinya saya kira bakal dpt penjelasan scara bisa jd anemo, tp ternyata enggak. (I mean, saya ngerinya dia tau2 udh dpt vision sblm kejadian sumeru, tp kayaknya enggak?) Maybe itu di patch dpn. Tp yaudahlah ya, klo namanya harbinger scara... saya putusin buat kasih dia elemen electro aja. Sekiaaan. Silakan bacaa^^
Oh, ya. Xiao is banned from this chap.Present Time, Y/N POV
"Maaf, aku tidak memiliki penawarnya."
Sambil menahan napas, pandanganku turun mengikuti gerakan tangan Rex Lapis yang tengah meletakkan botol berisi batu kecil itu di meja. Mataku menyipit samar, dan kedua tanganku yang terletak di atas pangkuan bergerak mengepal. "Energi yang dikeluarkan batu ini berasal dari kedalaman abyss. Atau dapat dikatakan, berasal dari kegelapan tidak dikenal di luar dunia ini. Penawarnya tidak bisa didapatkan dari Teyvat," Rex Lapis memberikan keterangan tambahan. Lalu, aku memejamkan mata sejenak dan mengembuskan napas pelan. Baiklah, saatnya beralih ke cara lain.
Pertama, aku bisa memburu beberapa Abyss Mage dan menginterogasi mereka seperti yang kulakukan hari itu. Jika tidak ada pilihan lain, yang terburuk, mungkin saja seluruh Abyss Mage yang membuat masalah harus dibunuh, lalu tongkat mereka semua harus disingkirkan sejauh mungkin agar tidak memberikan dampak besar. "Bagaimana dengan cara meringankan dampaknya pada tubuh, Tuan Zhongli? Atau, apakah ada cara untuk melenyapkan energi ini?" Tanyaku seraya mengambil botol itu kembali, juga menyimpannya. Segera, Rex Lapis melipat sebelah tangannya, sementara sebelah lagi beliau gunakan untuk menopang dagu, berpikir.
"Aku meragukannya," jawab beliau setelah jeda yang cukup panjang. "Sama seperti sisa-sisa para dewa yang mati, energi ini tidak dapat dilenyapkan. Sesungguhnya, energi abyss adalah satu-satunya yang dapat membuat pilarku menghitam," ucapnya. B-bahkan Rex Lapis sekalipun... k-kenapa kedengarannya menyeramkan sekali? "Sangat sedikit yang diketahui, atau yang dapat kukatakan mengenai abyss, namun..." kali ini, aku melihat kerutan tidak nyaman terbentuk di antara kedua alis beliau, seolah-olah beliau baru saja mengingat salah satu kenangan paling buruk yang dimilikinya. "...maaf, lupakan yang terakhir," lanjut beliau pelan. "Untuk ketahanan tubuh, itu tergantung pada masing-masing orang. Jika hanya sebatas yang di dalam botol, seharusnya tidak masalah. Namun seperti yang kau jelaskan, jika menyisipkannya perlahan dalam jangka waktu panjang, itu tidak akan baik," katanya lagi.
"......"
Dengan kata lain, aku mendapatkan jawaban abstrak dari Rex Lapis. Kalau begitu, para Abyss Mage itu yang harus membuka mulut. Bila perlu, akan kucincang mereka satu per satu. Namun, jika pada akhirnya kami harus menjalankan rencana 'bunuh semuanya dan singkirkan tongkatnya sejauh mungkin', sama saja seperti pedang bermata dua. Aku tidak tahu apakah kami akan bertahan sampai berhasil menyingkirkan seluruh tongkatnya. Itu hanya pilihan terakhir, tentu saja.
Saat itulah Hu Tao berjalan melewati tempat duduk kami. "Oya? Kalian belum selesai bicara?" katanya dengan sebelah alis terangkat. "Begitulah. Aku hanya meminta beberapa saran dari Tuan Zhongli," jawabku sambil mengembangkan senyum. Seketika, gadis itu terlihat semakin tertarik. Ia bahkan mulai merangkul pundakku, juga menekan-nekan pipiku menggunakan jari telunjuk. "Heeee~, ini mencurigakan. Saran apa yang kau minta?" ucapnya, dengan senyum jahil yang mulai bergerak menghiasi bibirnya. "Hanya beberapa saran untuk kehidupan sehari-hari," balasku seadanya.
"Ehm! Direktur Hu..." Rex Lapis mulai memperingati gadis itu seraya menyesap tehnya pelan. Dan sesuai dugaanku, Hu Tao tetap melakukan apapun yang ia inginkan. "Biar kutebak. Mungkinkah, mungkinkah~ ini berhubungan dengan Adeptus Xiao? Hmmm~?" aku dapat merasakan senyum Hu Tao bertambah lebar meski tak melihatnya. Nada bicaranya mengingatkanku pada Verr Goldet ketika wanita itu sedang menggodaku. Namun, pertanyaannya, mengapa sampai Hu Tao juga? Sebenarnya ada apa dengan mortal-mortal ini, astaga?! Walaupun dia ada benarnya. Yang kutanyakan memang berhubungan dengan Xiao, meskipun aku yakin bahwa kenyataannya jauh berbeda dengan apapun yang sedang berada dalam benak Hu Tao.
![](https://img.wattpad.com/cover/263385293-288-k12001.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Eternal Torch ( Xiao x Reader ) -Genshin Impact Fanfiction-
FanficMereka mengatakan hal-hal mengerikan tentang pemuda itu. "Dia sudah merenggut jutaan nyawa." "Bukankah dia mantan bawahan dewa 'itu'? Kalau begitu dia tidak pantas berada di sini." "Kudengar dia adalah pertanda buruk." "Apa yang sebenarnya tuan kita...