Chapter 4

1.2K 158 7
                                    

Y/N POV

Tendengar ketukan di pintu kamarku pada siang bolong keesokan harinya. Aku, dengan tubuh yang terasa remuk, memaksa bergerak dan membuka pintu. "Nona Y/N, apakah aku mengganggu?" tanya Verr Goldet tepat ketika pintu telah terbuka.

Sesungguhnya, aku sedang beristirahat. Maksudku, mana mungkin aku baik-baik saja? Tidak setelah Xiao menyiksaku selama latihan tadi pagi.
'Payah' suara tajamnya terngiang dalam kepalaku.
'Sudah kukatakan untuk tidak berharap banyak pada tubuh yang tidak digerakkan selama lebih dari tiga ribu tahun!' itulah jawabanku tadi.
'Harapanku sudah sangat rendah' Xiao menegaskan.

Sial, aku merasa tertampar. Tapi, jika mengakui, sebenarnya latihan fisik murni tanpa melibatkan penggunaan elemen tadi pagi itu tergolong terlalu ringan untukku di masa lalu. Sungguh, situasiku saat ini terasa luar biasa menyebalkan. Belum lagi, semalam. Sejujurnya aku menghabiskan waktu untuk menangisi Guizhong dan Guili Assembly sampai pagi. Dalam arti lain, selagi aku sendirian, setidaknya aku bisa mengeluarkan beban emosiku. Perpaduan seluruh kejadian itu membuatku merasa sangat buruk siang ini. Verr Goldet datang di waktu yang tidak tepat.

"Sama sekali tidak," aku menjawab wanita itu. Verr Goldet segera mengukir senyum sopan di bibirnya. "Aku datang untuk memberitahu bahwa ruang arsip sudah dibersihkan. Jika kau menginginkannya, aku bisa menunjukkan ruangan itu padamu sekarang," ucapnya. Ruang arsip? Ah, ruangan yang Xiao masukkan dalam 'daftar kebutuhanku' saat bicara pada Verr Goldet semalam. Sekarang aku merasa penasaran pada isi ruangan itu. "Baiklah, terima kasih atas kebaikanmu," ucapku seraya melangkah keluar kamar dan menutup pintu.

Lalu, kami berjalan bersama menuju ruang arsip. Dan selama perjalanan, Verr Goldet juga mengenalkanku pada beberapa orang di Wangshu Inn. Huai'an yang merupakan pengurus penginapan sekaligus suaminya, dan Smiley Yanxiao, si juru masak. "Gadis ini adalah Y/N. Mulai sekarang dia akan tinggal di sini. Dia tamu penting, jadi perlakukan dia dengan baik," ucap Verr Goldet pada Yanxiao. Aku cukup senang pada keputusan Verr Goldet untuk tidak sembarangan menyebutku adeptus di saat seperti ini. "Boss, apakah dia seorang dewi?" tanya Yanxiao pada Verr Goldet.

Kenapa... akhir-akhir ini aku sangat sering mendengarnya?

Jadi, aku tersenyum pada Yanxiao. "Maaf mengecewakanmu, aku bukan seorang dewi," jawabku. "A-ah, y-ya, maaf karena salah mengira," Yanxiao mengusap bagian belakang lehernya dengan canggung. Dengan ini, Verr Goldet tertawa kecil. "Jadi, apakah aku bisa mengandalkanmu seperti biasa?" tanya Verr Goldet pada Yanxiao. "Tentu. Apapun katamu, boss," jawab Yanxiao. Lalu, mortal bertubuh besar itu kembali mengalihkan perhatian padaku. "Sebagai seorang koki, aku selalu ingin para penikmat makananku merasa puas. Apa kau ingin memberitahuku seleramu?" tanyanya.

"Aku menyukai makanan manis. Selain itu, aku juga menyukai makanan dengan rasa ringan dan seimbang," jawabku. Yanxiao terlihat berpikir sejenak sebelum wajahnya berbinar cerah. "Seperti Almond Tofu?" tanyanya. Almond... Tofu? Tunggu, bukankah itu adalah makanan yang disebutkan Verr Goldet kemarin? "Maaf, aku tidak bisa menjawab," kataku. "Aku tidak tahu seperti apa rasa 'Almond Tofu'," sambungku. Ucapanku sontak membuat Yanxiao dan Verr Goldet tercengang.

"Kau belum pernah mencicip Almond Tofu? Ke mana saja kau selama ini?!" ucap Yanxiao heboh di tengah keterkejutannya. Lain halnya dengan Verr Goldet yang mampu mengendalikan diri.  Sementara itu, aku hanya merespon dengan senyuman. "Jangan katakan kau juga tidak pernah melihatnya," Yanxiao melanjutkan ucapan dengan ekspresi wajah yang mendadak terlihat lebih horror. "Aku juga belum pernah melihatnya," aku menjawab jujur meski merasa sedikit tidak enak.

"Aku tidak bisa membiarkan ini!" Yanxiao berucap dengan insting kokinya yang telah aktif. Ia menoleh ke sana kemari, dan berakhir dengan menunjuk salah satu sudut ruangan. "Itu yang dinamakan Almond Tofu. Yang sedang dimakan laki-laki itu," ucap Yanxiao. Sontak, aku dan Verr Goldet mengikuti arah tunjuknya dan mendapati Xiao sedang makan dengan tenang di kursi makan yang berada sedikit terselip di sudut ruangan. "Duduklah, aku akan membuatkannya," lanjut pria itu sebelum aku atau Verr Goldet sempat merespon.

Eternal Torch ( Xiao x Reader ) -Genshin Impact Fanfiction-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang