. dua puluh tujuh .

432 66 27
                                    

🍁

Chika itu tujuan, bukan persinggahan semata.

_______________





Denting piano yang terdengar menyejukkan telinga itu memenuhi sudut-sudut ruangan yang berima pagi ini, menutup suara-suara bising dari para manusia-manusia yang mulai menyibukkan diri di rumah ini. Dendangan kecil dari mulut anak laki-laki itu pun terasa begitu merdu sekalipun tidak terdengar jelas.

Yessica Tamara Yosadana — gadis itu baru saja terbangun dari lelapnya yang damai, sedikit menggerutu ketika suara piano yang nyaring masuk kedalam pendengarannya di pagi hari ini. Pada akhirnya si tuan putri keluar dari persinggahannya, menarik tungkai dengan lemah menuju sumber suara hanya berniat untuk sekedar menegurnya dengan rengekan manja bak anak kecil yang terbangun tanpa sang Mama. Jangan lupakan, rambut yang berantakan juga mata yang belum terbuka sempurna. Dia — laki-laki itu melirikkan matanya kala sadar ada derap langkah yang terseret begitu malas, senyum kecilnya tertarik kala menyadari siapa yang datang menghampiri. "Akhirnya bangun juga." Celetuk Christyan — laki-laki yang sedaritadi duduk bermesraan dengan sang hitam gagah nan merdu ini.

Chika terdiam di tempat, ia mengumpulkan kesadarannya yang masih di awang-awang sejenak, kemudian membelalakkan matanya kala sadar siapa yang membuat bising di rumah besar ini pagi-pagi. "CHRISTYN?! ASTAGA ADEEEK!" Christyan menyudahi permainannya yang hanya bertujuan untuk membangunkan Chika — sang Kakak dari mimpinya. Ia merentangkan tangan berharap Chika lari memeluk tubuhnya yang ringkih ini. Tentu, harapan itu terbayar lunas tanpa banyak bicara. Sebab, Chika yang notabene nya menyayangi Angelo Christyan Yosadana — sang adik dengan sepenuhnya ini lantas menjatuhkan tubuhnya dalam dekapan yang sudah jarang tak dia dapatkan. Sebab, Christyan yang menetap di Singapore untuk melanjutkan masa SMA nya disana, jadi wajar bukan jika kebersamaannya pun sering terlewatkan. Hah, harusnya Chika menyadari satu hal, yaitu ; Christyan si selalu memainkan piano ketika terbangun dari tidurnya.

"Kak Chika kangen banget."

Sial, padahal baru beberapa bulan Chika menemui Christyan di Singapore, dan bahkan semalem keduanya sempat melakukan panggilan Video, menagapa Chika tak tahu jika sang adik pulang sekarang? "I miss you so much, ih kangen banget pokoknya."

"Aku juga kangen kak Chika."

Dengan sekali gerakan, Chika melepaskan pelukannya. Hal itu berhasil membuat Christyan tersentak kaget. "Kenapa sih?" Tanyanya kala tangan Chika seolah mengecek satu persatu anggota tubuhnya. Bahkan, keningnya berhasil mengerut melihat tingkah sang kakak yang aneh ini.

"Kak Chika stop it, kakwababanaklkp." Christyan melepaskan tangan Chika yang membekap mulutnya itu, Christyan melemparkan tatapan tajam seolah mengatakan bahwa ia tak terima dengan apa yang sang Kakak lakukan, dengusan kecil membuat Chik tersenyum lebar, memang benar bahwa lelaki ini adalah adiknya, Angelo Christyan Yosadana si kecil yang tumbuh dewasa.

"Kok enggak bilang sih kalau mau pulang?"

"Ini surprise loh." Chika mendengus malas.

Sebenarnya Chika suka bagaimana Christyan yang tumbuh dewasa, itu artinya tak akan pernah ada lagi Christyan yang mempertanyakan hal-hal random di luar nalarnya, tentu akan sedikit mengurangi rasa pening yang tiba-tiba menyerang kepalanya. Tapi, dia menyadari satu hal, bahwa ; sebenarnya Christyan yang dewasa pun bukan sesuatu yang menyenangkan baginya. Sebab laki-laki 16 tahun ini lebih menyebalkan, terkadang mulai menjaga jarak kepadanya. Jelas, kedekatannya meskipun tak ada sekat, Chika merasa akan selalu ada batasan antara dia dan Christyan, itulah yang terkadang dia sesali. Sungguh, jika boleh mengatakan Chika sebenernya merindukan sosok Christyan yang dulu. Yang selalu memberikan kecupan juga pelukan hangat, yang selalu merengek bersamaan hanya karena sang Kakak tidak ingin diganggu. Meskipun sekarang masih, tapi rasanya berbeda saja. Tapi harus menyadari bahwa apapun harus berjalan dengan semestinya.

Y . O . U . R . S  [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang