________________________
Januari duduk di mobil yang masih terparkir diparkiran sekolahnya. Sudah hampir sejam ia menunggu Lya, namun yang ditunggu tunggu tak juga datang.
Karena sangat aneh mengapa gadis itu belum menyusulnya ke parkiran, Januari memilih mengirim pesan teks kepada gadis itu untuk menanyakan keberadaannya.
Dimana lo? Gue udah diparkiran.
Sorry, gue udah pulang.
Januari mengernyitkan dahi bingung kenapa gadis itu tak memberi tahunya jika sudah pulang?
Hingga ia tidak usah menunggu berjam jam disini yang entah sampai kapan jika ia tidak berinisiatif untuk menanyakan keberadaannya.
Januari menyalakan mesin mobilnya dan tangannya kini sibuk mencari kontak seseorang diponselnya sebelum memencet tombol merah dan membawanya ke telinga.
"Masih disekolah?" Tanyanya ke sebrang sana
"Iya, kenapa?"
"Gue masih disekolah, Lo pulangnya kapan?"
"Emm, lima menit lagi."
"Gue tunggu diparkiran." Balas Januari dan menutup panggilan.
Ia memasukan ponsel ke saku celananya sebelum mengurut keningnya sendiri dengan jarinya saat teringat akan Lya.
Tidak biasanya gadis itu tak mengabarinya seperti ini, padahal sudah jelas kalau ia akan menunggunya untuk pulang bersama. Dan Lya sangat tahu itu.
Ia juga memilih pulang dengan gadis itu ketimbang pulang dengan Serena yang hari ini ada jadwal cheleder. Namun apa yang dilakukan oleh Lya saat ini, Januari sungguh tak habis pikir.
Januari menoleh saat pintu mobilnya terbuka, Serena masuk dan duduk disebelahnya.
"Kok kamu belum pulang?" Tanya Serena disebelahnya
Januari menoleh namun tak menjawab melainkan fokus pada mobilnya yang sedang ia putar balik. Serena hanya diam menunggu sambil memperhatikan sekitar saat mobil mulai dijalankan.
"Gue nunggu---" Januari menghentikan ucapannya tiba tiba
Serena yang terlanjur mendengar menjadi penasaran "nunggu? Kamu nunggu siapa?"
Januari tersentak dari lamunannya "Hah, nunggu lo siapa lagi." Januari berdehem tak nyaman
"Serius!" Serena melebarkan kelopak matanya tak percaya
Januari mengangguk canggung.
Serena tak bisa menyembunyikan senyum lebarnya pada Januari.
"Kenapa kamu nggak kabarin aku kalo lagi nungguin aku. Biar aku nggak ngulur ulur waktu bareng temen aku."
Januari hanya membalas tersenyum singkat dan kembali berdehem tak nyaman. Keduanya pun keluar dari perkarangan sekolah.
"Makasih ya, Jan." Ucap Serena
"Makasih buat apa?"
"Kamu udah nungguin aku, makasih." Ungkap Serena sambil meraih tangan kiri Januari untuk digenggamnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Terjebak Friendzone!
Teen FictionDON'T COPPY MY STORY!! [SLOW UPDATE & REVISI BERLANGSUNG] Januari Gefana dan Julya Karina adalah teman semasa kecil karena kedua orangtuanya yang dari awal saling bersahabat. Januari memiliki masalah kelam saat remaja karena pergaulannya. Itu semua...