HAPPY READING ALL^^
_________________________Setelah berpakaian Lya menemui Emma di dalam kamarnya. Ia dengan pelan membuka pintu namun Emma tak ada di dalam. Ia pun menyusuri ruangan dan menuju dapur. Disana ia melihat Emma yang sedang duduk dimeja makan.
"Mah, kok nggak istirahat sih? Mamah nggak capek abis dari luar kota?" Tanya Lya khawatir dan duduk disampingnya.
"Tadi mamah udah istirahat sebentar, lagian mamah nggak terlalu capek soalnya tadi Januari yang angkatin barang barang mamah." Emma menatap anaknya sambil tersenyum
"Biasanya kan baru pulang dari kota mamah langsung angkatin barang barang sendirian, kamu mamah suruh bilangnya nggak kuat. Katanya barang barang mamah berat banget." Keluh Emma
Lya memutar matanya malas "lagian mamah itu niat banget sih kalo bawa oleh oleh dari luar sana. Sampai Lya bingung sendiri mamah kerjaannya ngabisin uang mulu."oceh Lya
"Ye, sama kayak Lo!" Sembur seseorang dari balik keduanya.
Lya berbalik badan menatap datar Januari yang sedang membuka kulkas untuk mengambil minum dan kembali menatap Emma.
"Noh kamu yang boros." Sembur Emma setelah mendengar perkataan Januari
"Kalo mamah kan beli oleh oleh bukan cuman sekedar oleh oleh." Protes Emma
"Lya, boros uang pake apa, Jan?" Tanya Emma pada Januari yang sedang menutup kulkas dan berjalan mendekati keduanya.
"Pake beli novel mulu sama makanan." Adu Januari enteng dan duduk dihadapan Lya.
Lantas Emma mengernyit dahi "Lya, novel kamu itu udah penuh satu rak buku. Mau sampe sebanyak apa lagi? Terus mukamu itu udah kayak donat." Omel Emma
Lya mendelik menatap Januari sebelum bangkit dari kursinya tanpa sepatah kata pun dengan hentakan kursi sedikit kencang.
Emma menggelengkan kepalanya heran menatap kepergian anaknya.
"Jan," panggil Emma
"Ya, Tan?" Balas Januari
"Lya, kok kayak orang lagi putus cinta?" Tanya Emma bingung sendiri
Januari tersedak mendengar perkataan Emma barusan. Lya, putus cinta? Pffttt
Seumur hidup ia tak pernah melihat gadis itu bersama lelaki lain selain dirinya. Tapi apakah benar ucapan Emma barusan? Lalu siapa laki laki yang dimaksud Lya?
"Masa Tan? Emangnya Lya kayak gimana?" Tanya Januari tak percaya.
"Dari auranya, Lya itu kayak orang yang lagi galau-kesel gitu. Kamu nggak ngerti kalo perempuan lagi putus cinta. Kamu kan cowok." Balas Emma sambil tertawa kecil
Januari balas menyengir dan bangkit dari kursi.
"Tante bener, Januari kan cowok nggak ngerti bahasa perempuan." Ucapnya
"Yaudah, Januari nyusul Lya dulu." Januari meninggalkan dapur
"Mau ngapain Jan?" Tanya Emma setengah berteriak
"Awas loh jangan bikin anak Tante tambah kesel!" Lanjutnya dan dibalas acungan jempol oleh Januari
*****
Lya tersentak kala seseorang berdiri disampingnya dan menoleh mendapati Januari yang seperti dirinya sedang menatap langit. Padahal ia sedang asik dengan pemandangan bintang dilangit dari balkon, namun kedatangan Januari membuatnya sedikit teralihkan
"Ngapain Lo?" Lontar Lya
"Nemenin lo." Jawab Januari enteng
"Gue nggak butuh." Balas Lya sarkas
KAMU SEDANG MEMBACA
Terjebak Friendzone!
Teen FictionDON'T COPPY MY STORY!! [SLOW UPDATE & REVISI BERLANGSUNG] Januari Gefana dan Julya Karina adalah teman semasa kecil karena kedua orangtuanya yang dari awal saling bersahabat. Januari memiliki masalah kelam saat remaja karena pergaulannya. Itu semua...