Dream 4

1.3K 213 8
                                    

🥀 Happy Reading 🥀

Waktu bergulir semakin sore, langit di luar mulai memperlihatkan semburat jingga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Waktu bergulir semakin sore, langit di luar mulai memperlihatkan semburat jingga. Dinding kaca ruangan luas itu memantulkan cahaya kemerahan, membuat wajah-wajah dua insan itu tersapu warna merona. Sementara suasana sangat sepi dan udara terasa dingin pengaruh penyejuk ruangan yang bersuhu rendah.

Sean sedikit bingung apa yang hendak ia tanyakan. Dia menjadi seperti orang bodoh yang mendadak tumpul. Kadang dia tidak mampu menatap lawan bicaranya yang bermata kecil namun cukup tajam.

Sementara wajah pemuda itu begitu ramah dan sopan. Mungkin karena posisinya yang hendak masuk ke dalam perusahaan, pemuda itu berusaha menampilkan kesan sempurna.

Sesaat berdehem sambil membuka-buka lembaran profil pemuda itu, Sean mulai mengajukan beberapa pertanyaan.

“Jadi nama Anda Wang Yibo? Darimana Anda tahu kami sedang mencari model untuk brand kami?” suaranya mengalun merdu.

“Manager saya yang memberitahu. Nama lengkap Wang Yibo. Saat ini menjadi model berbagai merk tanpa menandatangani dengan brand tertentu secara konsisten. Kebetulan perusahaan Anda sedang mencari bakat dan model untuk memegang brand Anda. Tentu saja saya berusaha untuk mengambil kesempatan, untuk hasilnya nanti saya serahkan pada pihak perusahaan,” dengan lancar Wang Yibo menjawab satu pertanyaan.

Sean manggut-manggut sambil menahan diri untuk tidak menampakkan ketertarikan. Setelah membolak balik lembaran kertas, akhirnya ia tetap menatap Wang Yibo yang mengulas senyum.

Ya Tuhan.. Senyumnya persis sama seperti dalam mimpiku.. Dan sekarang aku tahu namanya.. Wang Yibo..

Dirinya nyaris hanyut dalam suasana sore yang tiba-tiba terasa intens ditambah ia belum menyalakan lampu ruangan. Akhirnya ia memaksakan untuk bangkit dan mendekati saklar, menyalakan lampu kristal di atas mereka menjadikan ruangan itu terang benderang. Sean kembali duduk dan hampir tak bisa berkedip melihat wajah dalam cahaya terang itu terlihat semakin tampan.

“Sudah berapa lama Anda menjadi seorang model?” pertanyaannya kembali terlontar sambil menatap wajah yang terus memasang senyuman di bibirnya yang sensual.

“Dua tahun.”

Dua tahun? Dan aku tidak tahu sama sekali?

Batin Sean setengah menggerutu.

“Kenapa Anda berminat mengikuti audisi di perusahaan kami?”

“Terus terang saya sudah lama ingin masuk ke perusahaan Anda, mencoba untuk menjadi perwakilan dari merk pribadi Anda, untuk menambah pengalaman dan pengetahuan. Saya akan merasa senang sekali menjadi brand dari merk Anda, Mr. Sean,” Wang Yibo tersenyum, menatap tepat ke manik mata bening CEO muda itu. Mata yang begitu jernih, menyiratkan kelembutan dan penuh kehangatan.

“Anda tahu kalau persyaratan menjadi model tetap itu sangat berat. Selain harus menjalankan semuanya sesuai kontrak, Anda juga tidak bisa memiliki hubungan keluarga atau tepatnya – menikah,” Sean sedikit menunduk, pura-pura kembali memperhatikan kertas profil.

𝑳𝒐𝒗𝒆 𝒊𝒏 𝑴𝒚 𝐃𝐫𝐞𝐚𝐦 [𝓔𝓷𝓭]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang