🥀 Happy Reading 🥀
Hangzhou.
Seluruh kru tiba di Hangzhou pada siang hari.
Wang Yibo ditemani Yubin yang selalu setia membawakan semua perlengkapan, tiba di penginapan yang disediakan pihak managemen.
Siang itu juga pemotretan segera dilakukan di lokasi yang diinginkan, Wang Yibo harus berpose dan memamerkan baju santai yang cocok digunakan pada saat musim panas. Ia dituntut untuk bisa mengeksplore dirinya dalam gaya meyakinkan dibantu pihak koreografer. Memilih Danau Barat sebagai lokasi pemotretan, mereka menghabiskan waktu sampai matahari tenggelam.
Setelah siang yang cukup terik, dimana Wang Yibo bergaya di jalanan setapak yang setiap sisinya terdapat tanaman hijau dan bunga anggrek ungu. Dilanjutkan berjalan santai sambil memainkan jemari diatas pepohonan hijau sampai tiba di jembatan kayu yang bergaris lurus dihiasi pohon bambu berwarna hijau di setiap sisi.
Fotografer tak hentinya mengambil perubahan apapun setiap gerakan model hingga waktu menjelang sore, Wang Yibo mulai terlihat lelah. Wajahnya sedikit merah karena terkena panas matahari.
“Kita istirahat satu jam!”
Sang fotografer berseru sambil berbalik menuju mobil van.
Yubin mendekati Wang Yibo yang kembali ke ruang ganti di sebuah tenda. Dia pun menyodorkan teh hijau dingin dalam botol.
“Sepertinya pemotretan hari ini akan memakan waktu sampai malam hari,” Yubin duduk di kursi lipat di luar pintu tenda.
“Hmm.. Sebentar lagi matahari tenggelam. Mereka akan mengambil sunset menjadi latar belakang pemotretan,” Yibo ikut duduk di kursi sebelah.
Sambil meneguk teh hijau matanya jelalatan mengamati sekitar. Entah kenapa dia tidak melihat pemimpin muda itu. Biasanya sosok manis itu selalu ada untuk melihat pengambilan foto. Sesaat Yibo menghela nafas sampai dia melihat Yi Lai berjalan menghampiri.
“Yibo, kau terlihat lelah. Dimana semangatmu?” Yi Lai berdiri dalam jarak satu meter di depan Wang Yibo.
Bibirnya tersenyum melihat mata pemuda itu melirik ke belakang dirinya.
“Sean sedang ada pertemuan dengan rekan bisnis disini, dia memintaku untuk menyampaikan padamu,” dia menerangkan sambil mengamati ekspresi Wang Yibo.
Pemuda itu sedikit murung, tapi berusaha mengubah moodnya kembali setelah sekian detik merasa kecewa.
“Dia sangat sibuk,” gumamnya pelan sambil meneguk lagi teh hijau dari botol.
“Setelah pemotretan dia akan menemuimu,” Yi Lai mengulum senyum. Lantas melirik jam tangan.
“Saatnya pindah lokasi ke Three Pools Mirroring the Moon. Ayo!”
KAMU SEDANG MEMBACA
𝑳𝒐𝒗𝒆 𝒊𝒏 𝑴𝒚 𝐃𝐫𝐞𝐚𝐦 [𝓔𝓷𝓭]
RomanceSelama berkecimpung di dunia bisnis, mengenal beberapa sosok yang kadang mendekati namun tidak pernah sekalipun ada yang bisa menyentuh hatinya. Cinta yang ia harapkan dan ia impikan selama ini, entah berada dimana dan pada siapa hatinya akan berla...