Dream 8

1.1K 182 11
                                    

🥀 Happy Reading 🥀

Di kediamannya, Zhang Yuxi yang tadinya ingin menghabiskan waktu bersama tunangannya, mau tidak mau hanya bisa berdiam diri di rumah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di kediamannya, Zhang Yuxi yang tadinya ingin menghabiskan waktu bersama tunangannya, mau tidak mau hanya bisa berdiam diri di rumah. Duduk merenung sendiri di kursi ruang tamu, tangannya memegang satu goblet berisi anggur. Hingga sore menjelang, ia mendengar bel pintu berbunyi. Harapannya akan kedatangan Wang Yibo membuatnya semangat dan membuka pintu rumah dengan muka berseri. Namun sosok Jin Han yang berdiri tersenyum di depan membuatnya kembali lesu.

“Kenapa kau terus-terusan menemuiku?” Yuxi melangkah melewati ambang pintu dan duduk di kursi rotan yang ada di teras depan.

Jin Han nampak semangat. Sepertinya kedatangannya tepat disaat tunangan gadis incarannya tidak ada di rumah. Ia pun ikut menghempaskan diri di kursi sebelah. Tatapannya mengamati ekspresi gadis itu sebelum berkata.

“Melihat ekspresimu, Wang Yibo pasti tidak datang menemuimu,” tebaknya yakin.

Yuxi mendengus samar menyertai jawabannya yang terkesan sinis.

“Dia sedang sibuk.”

Jin Han tertawa senang. Merasa berkesempatan untuk memprovokasi gadis itu.

“Laki-laki mana yang membiarkan tunangannya sendiri di akhir pekan. Seorang model tetap saja memiliki waktu santai. Ini hari Minggu, Yuxi. Tapi dia sama sekali tidak mengunjungimu,” nada suaranya terdengar kesal.

“Sudahlah, Jin Han. Kau kesini mau membuat moodku semakin buruk?” Yuxi mendelikkan mata.

“Daripada merenungi nasib sendirian, lebih baik kita keluar. Ayo! Aku berniat mengajakmu makan malam,” Jin Han merasa percaya diri dan yakin saat ini gadis itu tidak akan menolaknya.

Zhang Yuxi masih berusaha menerima kenyataan kalau tunangannya semakin sini semakin menjauh. Hubungan mereka pun sebenarnya memang tidak pernah seharmonis pasangan lain. Namun dalam hati dia menginginkan Wang Yibo tetap menjadi pasangan hidupnya nanti.

“Ayolah, Yuxi! Buat apa kau menghabiskan waktu menunggu dia tanpa kejelasan. Aku sudah bilang, dia tidak pernah mencintaimu,” Jin Han terus mengompori. Dia bangkit dari kursi rotan lantas berlutut dengan sebelah kaki di depan Zhang Yuxi. Memegang kedua tangan dan menatap ke dalam mata gadis itu.

“Lihat aku, Yuxi. Aku bersungguh-sungguh dan selalu mencintaimu. Kenapa kau menyia-nyiakan waktumu bersamanya?”

Gadis itu hanya membisu, menatap wajah yang memasang ekspresi serius. Sinar mata pemuda itu penuh harap sampai dia takut dirinya kembali goyah. Bagaimanapun mereka pernah saling mencintai. Merasakan waktu terus bergulir semakin sore, walau matahari masih bersinar cerah, akhirnya Yuxi menyetujui ajakan Jin Han pergi makan malam setelah seharian menunggu Wang Yibo yang tak kunjung datang.

Zhang Yuxi merasa hubungannya sudah diambang kehancuran. Entah apakah dia bisa mewujudkan impiannya hidup bersama Wang Yibo, atau bahkan mereka akan terpisah selamanya. Hanya waktu yang bisa menjawab semuanya.

𝑳𝒐𝒗𝒆 𝒊𝒏 𝑴𝒚 𝐃𝐫𝐞𝐚𝐦 [𝓔𝓷𝓭]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang