Dream 18

852 125 18
                                    

🥀 Happy Reading 🥀

Selama waktu bergulir, semuanya berjalan tanpa masalah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selama waktu bergulir, semuanya berjalan tanpa masalah. Sean benar-benar mewujudkan keinginannya dan memberikan Wang Yibo sebagian dari saham perusahaan. Secara tidak langsung dia diangkat menjadi wakil dirinya.

Pemuda tampan itu hanya bisa menerima keinginan kekasihnya, menerima niat baik Sean tanpa bisa menolak, membiarkan pria manis itu melakukan apapun yang diinginkan. Namun dia masih tetap bersikeras untuk menjadi model Seanatic, hanya sesekali mengikuti rapat perusahaan dan tidak banyak ikut campur dalam keputusan besar. Baginya, bisa terus bersama dalam satu tempat dengan belahan hatinya sudah sangat memuaskan. Dia tidak pernah menginginkan kekuasaan apapun.

Hubungannya dengan Lan Yi berjalan seperti biasa. Pemuda manis itu semakin berusaha untuk mengerti dan menerima kenyataan. Namun begitu, Yibo tetap menjaga hubungan baik, tidak ingin lagi menyakiti sahabatnya. Keduanya tetap bersama dan saling menjaga dalam satu managemen.

Di studio Seanatic, Wang Yibo baru saja selesai melakukan pemotretan ketika Yi Lai berjalan menghampiri.

“Kebetulan kau sudah selesai. Ayo! Sean menunggu kita di kafetaria,” Yi Lai sambil melambaikan tangan.

Mengangguk samar, Yibo mengikuti langkah asisten tampan itu menuju kafetaria di sebelah kantin. Di salah satu kursi dekat dinding kaca terlihat Sean sedang duduk bertumpang kaki dengan gaya elegannya. Setelan abu tua begitu apik membalut tubuh rampingnya. Satu tangan memegang gagang cangkir.

Sean reflek berpaling mendengar langkah kaki mendekat. Senyumnya langsung merekah melihat kekasihnya diiringi Yi Lai berjalan menghampiri. Tangannya melambai pada Yibo dan menarik satu kursi kosong di sebelahnya.

Balas melemparkan senyuman, Yibo menyambut tangan Sean yang terulur lantas duduk di kursi sebelah sambil tetap menggenggam tangan kekasihnya.

“Kau mau kopi?”

Sean menyodorkan cangkir di tangan yang langsung disambut Yibo.

Sesaat pemuda tampan itu menyesap kopi seraya melemparkan lirikan manis pada Sean.

Sudah terbiasa menyaksikan kemesraan dua sejoli itu, Yi Lai hanya bersikap santai tanpa merasa canggung sambil menghempaskan pantat di kursi seberang keduanya. Sebelah tangan terangkat memanggil pelayan.

“Empat belas hari lagi acara Guangdong Fashion Week. Seperti sebelum-sebelumnya kita akan menampilkan desain terbaru,” Yi Lai membuka suara setelah beberapa menit menunggu pesanan dan menerima cangkir kopi. Aroma yang menggiurkan seketika menguar diiringi kepulan uap yang mengepul dari permukaan cangkir.

“Yibo akan menjadi satu-satunya model yang menampilkan merk Seanatic selain dari model-model lain yang membawakan merk di bawah naungan perusahaan kita,” dia melanjutkan sambil melirik pada Yibo yang mengangguk ringan.

𝑳𝒐𝒗𝒆 𝒊𝒏 𝑴𝒚 𝐃𝐫𝐞𝐚𝐦 [𝓔𝓷𝓭]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang