"WOW!" jerit Rulla bikin seisi kelasnya melirik pada cewek itu yang berdiri di depan, bahkan Hesa yang di sampingnya ingin memanggil nama teman kelasnya yang lain hampir kejengkang gara-gara jeritan melengking Rulla. "HESA, LOOK AT THIS! Seratus coy!" katanya antusias sekali memperlihatkan nilai tugas hariannya mendapatkan nilai tertinggi lagi, heboh bener padahal sering.
Sekelas juga tau, otak briliant Rulla kayak apa.
Hesa mendelik, dia bersumpah kalau cowok-cowok di kelas ini pengecualian dari jajaran mereka-mereka yang naksir sama Rulla.
"Lebay," ketus Hesa membuat Rulla mendelik dan melengos ke bangkunya bersama Yasmine.
Pas udah duduk, dengan cepat Rulla berbalik ke belakang menghadap Putra yang sedang memainkan games online pada hapenya.
"Putra!" panggil Rulla sambil menggebrak meja cowok itu membuat Putra hampir melempar hapenya sendiri dan Jordi yang tidur langsung bangun dengan tidak estetik.
"La, beneran ini mah, lama-lama lo gua usir dari dunia ini!" sewot Putra melotot pada Rulla yang cengengesan senang melihat Putra dan Jordi kaget, sementara Jordi ngelus dada doang terus bersabar menghadapi makhluk seperti Rulla.
"Gue cuma mau bilang, kalau nilai lo naik sampai 65 bakal gue traktir bakso Mang Cihuy." kata Rulla membuat Putra tersenyum sambil menaik-naikkan alisnya, Rulla pun begitu dan keduanya tosan.
"Putra Januardi," panggil Hesa di depan membuat Putra beranjak penuh semangat, sempat juga cowok itu mengedipkan sebelah matanya pada Rulla.
"Doain cuy," kata Putra sebelum benar-benar berjalan ke depan, Rulla dengan lebaynya langsung mengadahkan kedua tangannya dan memejamkan mata.
"Ya Allah, kasih nilai tinggi untuk Putra. Nggak papa nggak sampai KKM, yang penting usaha dia belajar nggak sia-sia." kata Rulla berdoa, Jordi dan Yasmine melihat itu mendelik.
Tapi tiba-tiba seseorang datang ke mejanya, dengan wajah datar menunjukkan buku tugasnya ke depan wajah Rulla.
"Gua 78, nggak sekalian lo traktir?" kata orang itu membuat Rulla membuka matanya kembali dan tersentak tiba-tiba ada buku terbuka di depannya, Rulla menurunkan buku itu mendapati Dery dengan wajah datarnya.
"Apaan sih lo?!" ucap Rulla ngegas mendorong buku Dery menjauh.
"Lo hutang siomay sama pop ice, dan sekarang tambah lagi hutang bakso." ucap Dery tanpa dosa sambil berjalan ke mejanya di tengah-tengah tapi paling belakang.
Rulla menatap kepergian Dery dengan tatapan tak percaya, "Tajem banget ya kupingnya soal makanan!" ketusnya.
Matanya tak beralih sama sekali, tajam dan memiliki pancaran dendam pada Dery. Entah kenapa, melihat wajah songong si Dery bikin Rulla tiba-tiba punya cita-cita jadi petinju dan membeli samsak dengan penuh gambar wajah si Dery.
KAMU SEDANG MEMBACA
teenage love
Teen Fiction[SLOW UPDATE] #spin-off of Boyfriend 2 Rulla yang kurang peka, Eva yang terlalu berharap, Ali yang ambisius dan Gigi yang bingung. (dianjurkan baca Boyfriend 1&2 dan ex-Boyfriend terlebih dahulu) ©eipayow, 2021