05# Diantar Pulang Malam

117 22 22
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Eva pernah dengar cerita, katanya dulu Ayahnya dengan Ayahnya Ali pernah ada satu konflik dengan satu perempuan. Katanya memperebutkan, tapi caranya seperti memainkan.

Eva juga ditunjukkan fotonya oleh si Ayah, diceritakan sampai detail versi si Ayah membuat Eva seketika agak emosi punya Ayah seperti Ayah Haekal ini. Nama itu sebenarnya panggilan singkat dari nama aslinya, Haidar Ekarein Lee. Dan Ayah paling benci dipanggil Eka, katanya kayak cewek, lucunya justru Daddynya Rulla mempermainkan namanya dan sering memanggilnya dengan Eka.

Awalnya nama Eva juga akan Evarein, tapi si Bunda marah, katanya jelek, nggak estetik. Sampai akhirnya tercipta lah Evangelista, cantik menurut keduanya dan cantik menurut Eva sendiri, kata orang-orang juga cantik seperti orangnya.

Jujur saja, Eva suka pujian. Seperti saat orang mengatakan wajahnya cantik, manis, lugu dan imut. Kalau kata si Ayah, mirip Wilona Diandra. Kirain Eva itu nama artis terkenal di zaman si Ayah masih muda, tapi ternyata semakin Eva besar dia semakin sadar kalau nama yang Ayah sebut waktu itu adalah nama aslinya si Bunda.

Eheheh, Ayah siapa sih???

Dan hari ini, perempuan itu, perempuan yang jadi rebutan Ayah Haekal dan Ayahnya si Ali ada di depan mata Eva. Datang ke sekolah karena ada panggilan kalau anaknya pingsan, dan anaknya adalah teman baru Eva di kelas.

Jelas Eva sangat ingat dengan wajah manis itu, walau sudah mulai terlihat berumur tapi cantiknya sangat tidak luntur. Bahkan kecantikannya menurun pada sang anak, sayang aja, anaknya punya asma yang capek dikit langsung lemah.

"Nama Tante, Jihan kan?" tanya Eva memberanikan diri mendekati Ibu dari temannya itu yang sedang duduk dengan bahu melemas di kursi depan UKS, katanya belum berani lihat anaknya yang sedang tertidur di dalam UKS.

Wanita cantik itu mengangkat kepalanya tersenyum tipis saat menemukan Eva dengan senyum manisnya berdiri sopan di sampingnya, lalu beberapa detik kemudian wanita itu mengangguk.

"Kok tau?" tanya si Tante sambil bergeser lalu menepuk ruang di sampingnya, "Sini duduk, temenin Tante." pintanya yang dengan senang hati dituruti Eva.

"Ayahku temannya Tante, namanya Haekal." jawab Eva setelah duduk di samping Tante Jihan, wanita itu tersenyum lebar.

"Loh, si Ekal? Iya, Tante inget banget, yang sering ngomong ambyar dulu. Sekarang masih suka nyeletuk begitu?" kata Tante Jihan membuat Eva tertawa mendengarnya dengan anggukan yang antusias.

"Masih suka Tante, abis gitu bakal dipukulin si Bunda karena takut Eva sama adik Eva ikutin kata-katanya." jawab Eva dengan senyum manisnya.

Tante Jihan tersenyum, "Nama kamu, Eva?" tanyanya yang dibalas anggukan Eva, "Dera suka banget ceritain temen-temennya di rumah, termasuk yang namanya Eva. Katanya, teman dia yang paling cantik itu Eva, cantik banget sampe bikin iri cewek-cewek lain." katanya membuat Eva tersenyum miris.

teenage loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang