13# Antara Posisi Yang Tak Terlihat

110 19 41
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




"Ini kacau sih," ucap Gigi pada akhirnya setelah lama diam, Ali yang sibuk mengganti beberapa gaya rambutnya di depan cermin itu menoleh singkat.

"Apaan?" tanya Ali heran.

Ini langka sih, biasanya Gigi yang akan datang menginap ke rumah Ali untuk sejenak kabur dari berisiknya rumah dia dengan kerewelan adiknya yang serba minta yang macam-macam padanya, tapi malam ini justru malah Ali yang ke rumahnya.

"Lo tau nggak sih cowok yang akhir-akhir ini deketan terus sama si Eva sama Rulla?" tanya Gigi mengundang perhatian Ali dari cermin lalu melompat ke atas kasur dengan wajah penuh emosinya.

"Sok iyey banget kan, anjir?! Muka aja masih gantengan gua kemana-mana!" kata Ali yang dibalas anggukan kecil Gigi, "Tuh bocah kenapa bisa muncul tiba-tiba sih?! Padahal saingan sama lo aja gua hampir depresi, ini nambah lagi satu!" lanjutnya mengeluh.

"Kemarin baru aja jalan sama Rulla," ucap Gigi lalu mengumpat dengan suara yang sangat kecil agar Ali tak mendengarkan, "Anjing banget, kan!"

Mata Ali melotot sempurna, "JALAN? LU BILANG, JALAN?????"

"Ck, biasa aja kagetnya." ketus Gigi sebal.

"Ya, mana ada kaget biasa-biasa aja?!" sewot Ali.

"Ada, gua." balas Gigi membuat Ali membatin, iya juga.

"Kita harus mikirin gimana caranya bikin tuh bocah kagak deket-deket lagi sama Rulla." ucap Ali membuat Gigi mengangguk setuju.

"Rulla aja?" tanya Gigi heran.

Ali langsung sewot, "Sama Eva lah, bodoh!"




Teenage Love
-




"Gua denger-denger si Putra masuk rumah sakit?" ucap seseorang membuat Rulla mengangkat wajahnya, ada Dery berdiri menyandarkan pipinya ke tiang pendopo dengan kedua tangannya yang memegang kaleng cola, salah satunya diberikan pada Rulla.

Rulla menghela nafas sebelum menerima cola ditangan Dery dan mengangguk kecil, "Kasian tau," katanya membuat Dery tersenyum kecil.

"Jadi jenguk dia kemarin?" tanya Dery lagi sambil membuka tutup kalengnya, begitu pula Rulla.

"Enggak, gue cuma denger kabarnya lewat telpon doang." jawab Rulla.

"Sakit apa?"

"DBD,"

Dery mengangguk kecil mendengar itu, cowok itu lalu meneguk colanya sambil menatap ke arah lapangan dimana teman-teman sekelasnya sedang bermain bola. Keduanya jadi hening, sama-sama larut dalam permainan bola di depan mata dengan cola di tangan yang sesekali mereka minum.

Sampai tiba-tiba bola yang ditendang salah satu teman mereka melayang tinggi membuat semua orang memandangi bola itu kelewat fokus dan terpaku, sampai tiba-tiba Rulla tersentak saat Dery tiba-tiba lari ke koridor sambil melempar asal colanya yang masih penuh.

teenage loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang