Suasana musim semi begitu indah dan memanjakan mata. Siapapun tidak bisa berbohong, negara Gingseng memang begitu indah kala musim semi berlangsung.
Namun berbeda dengan orang-orang yang menikmati indahnya bunga-bunga bermekaran sambil berpiknik atau sekedar duduk di taman, mereka bersikukuh pada aktivitas rahasia itu.
Bagi mereka bunga-bunga bermekaran akan menjadi pemakanan terindah. Karena pada dasarnya bumi ikut memeriahkan kematian tersebut.
"Target terkunci" ucap seseorang dari atas gedung terbengkalai. Ia merubah posisi tangan kanan yang semula menekan pelan airpods di telinga menjadi bersiap untuk menarik pelatuk.
Satu mata tertutup dan satunya lagi fokus membidik sesuatu di tempat berbeda. Saat ini senjata laras panjang jenis SS2 V4 HB sudah diposisikan dan siap untuk menembakkan peluru.
"I catch you" dan usai mengatakan itu jari lentik nan mungilnya menarik pelatuk itu. Dan satu peluru berhasil menembus target.
Hanya suara tawa puas yang terdengar, sedangkan suara tembakan sudah teredam.
"Kerja bagus sayang" kata seseorang melalui airpods.
Jisoo menyeringai puas, tembakannya tidak pernah meleset. Mungkin pernah tapi itu saat ia awal belajar menggunakan senjata api.
Segera dibawanya senjata laras panjang tersebut menuju mobil van yang tersebunyi di stasiun kereta terbengkalai tersebut. Di sanalah mereka berjanji akan bertemu.
Sesampainya di mobil ia segera meletakkan senjatanya di kursi sebelah lawan bicaranya tadi. Dengan wajah sumringah ia menatap sang kekasih "mana barang gue?"
Eunwoo hanya bisa nyengir tidak jelas, dengan berat hati ia harus berkata "Hyunjin masih belum kembali"
Ia mendengus sebal, namun berusaha bersikap profesional. "Dasar anak itu" ucapnya lalu membuka peti hitam yang tergeletak di lantai mobil Van tersebut.
Ia mengambil salah satu pistol dan langsung memasang peredam. Pistol itu dia sembunyikan di bagian pinggang belakangnya, tepatnya dihimpit oleh celana ketat itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Criminal | Little Hell
Mystery / Thriller"Manusia terlahir dengan takdir yang sudah ditentukan sejak awal. Namun aku lebih memilih mengarang takdirku sendiri" Sehun. "Dasar iblis! Terkutuk lah kau diantara seluruh makhluk di bumi, Ooh Sehun!" Jisoo. "Terima kasih untuk ucapan syukurmu, Kim...