C | 12

1.1K 137 15
                                    

Baru saja mereka menyelesaikan makan malamnya. Seperti biasa situasi selalu tentram di meja makan. Namun kali ini cukup berbeda. Jisoo menyadari bahwa Sehun kali ini sangat dingin. Sepertinya kejadian di kamar kemarin masih membuatnya marah.

Sekarang ia hanya bisa melihat Sehun meninggalkan ruang makan tanpa mengatakan apapun bahkan tanpa melirik padanya. Bahkan sejak kemarin Sehun tidak mengajaknya bicara, tidak mengganggunya, tidak menyiksa, dan melecehkannya lagi. Jisoo heran kenapa ada rasa tidak suka dalam dirinya saat Sehun mengabaikannya. Sepertinya Sehun berhasil membuatnya gila.

Ia memilih untuk pergi ke ruang santai. Tidak ada HP, komputer, atau alat komunikasi apapun yang bisa ia pakai. Untuk mengurangi rasa bosan, Jisoo memilih untuk menonton TV.

Namun tidak ada drama yang cocok untuknya. Jisoo tidak suka menonton drama dimana pemeran wanitanya lemah dan menye-menye. Terpaksa ia menonton variety show saja.

Ketika ia akan merebahkan tubuh di sofa, Sehun turun dari lantai dua. Ia masih mengabaikan keberadaan Jisoo. Sepertinya hari ini pria itu tidak pergi ke kantor.

Sehun muncul dengan mengenakan Dri-Fit Nike hitam, siapapun tahu dia akan olahraga. Jisoo hanya bisa mengerucutkan bibirnya dan menekuk wajah karena diabaikan.

Ia pun merebahkan tubuh dan menonton dengan nyaman. Namun baru setengah jam ia sudah merasa bosan.

Jisoo memilih untuk pergi ke taman untuk mencari udara segar, memperhatikan para maid yang bekerja atau pekerja kebun sedang bersih-bersih.

Namun ketika ia akan kembali, matanya tidak sengaja menangkap sosok itu sedang mengangkat barbel di ruang gym pribadi berdinding kaca yang langsung menghadap ke taman belakang mansion.

"Tumben banget dia olahraga, biasanya cuma duduk kayak bos doang" ucap Jisoo mencibir.

Ia pergi ke ruang gym lagipula Sehun sudah mengizinkannya pergi ke manapun selama dalam mansion.

Jisoo berdiri di ambang pintu, melipat tangan di dada serta bersandar di pintu. Suara musik yang bervolume cukup tinggi sepertinya membuat pria itu tidak menyadari kehadiran gadis mungil itu.

Gadis itu memperhatikan punggung pria bertubuh tinggi tegap tersebut. Jisoo sudah sering melihat tubuh itu tanpa busana tapi baru ia sadari bahwa pria itu punya tubuh yang sempurna. Selama ini ia tidak bisa menyadari itu karena ia sibuk menangis.

Sehun memiliki tubuh tinggi dengan bahu bidang dan tegap, berkulit putih dengan otot-otot yang terbentuk cukup sempurna, tidak kecil tapi juga tidak berlebihan ukurannya. Dia punya tubuh yang sangat diidam-idamkan wanita juga membuat para pria iri. Apalagi tubuhnya yang berkeringat, membuat Jisoo menelan ludah.

"Oh damn, what are you doing Kim Jisoo? Bodoh! Ngapain gue mikir gitu, aisshhh.."

Namun saat Jisoo berceloteh sendirian, orang yang ia perhatikan menyadari kehadirannya. Sehun berbalik dan melihat Jisoo dengan ekspresi datar.

"Sedang apa di situ?"

"Oh God, kamjagiya" cicit Jisoo.

Sehun meletakkan barbel itu lalu menghampiri Jisoo. Sembari melap keringat di dahinya, ia memperhatikan Jisoo yang yang takut bercampur ragu.

"Aku tanya sedang apa kamu di sini?"

Jisoo mengusap-usap lengannya sembari menunduk takut. Sekali-sekali ia menatap mata Sehun, namun ia masih tidak berani menjawab.

"Hei bodoh, sekarang kamu tuli?"

"Oh-hmm a-aku cuma bosan" jawab Jisoo gagap.

Sejenak ia memperhatikan gadis yang berdiri di depannya. Ia bingung kenapa gadis ini tiba-tiba menemuinya seolah mereka adalah teman yang sedang bertengkar setelah dirinya sudah melakukan hal kejam berulang kali apalagi gadis itu belum lama ini melihat sisi diri Sehun yang hampir kehilangan kendali.

Criminal | Little HellTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang