C | 13

1K 124 2
                                    

•••  •••

Sudah dua hari sejak hukuman panas itu, tapi rasa perihnya masih membekas. Jisoo sampai kesulitan berjalan selama dua hari ini.

Siang ini mansion sangat sepi. Para maid juga sudah selesai dengan tugas mereka.

Ia bosan ada di kamar terus. Ingin olahraga tapi entah kenapa tubuhnya malas, menonton TV sambil makan sesuatu sepertinya akan mengurangi kebosanan.

Jisoo pergi ke dapur mencari sesuatu yang layak makan. Namun tidak ada makanan ringan yang tersedia.

Ketika membuka kulkas hanya ada ice cream yang bisa ia makan. "Hm ice cream vanilla caramel, pas banget kesukaan gue" dia mengambil satu cup ice cream tersebut.

Ketika dia akan mencari di bagian kulkas lain siapa tau ada yang lain, Jisoo merasa mual mencium bau-bau ikan mentah.

Saat ia akan menutup pintu kulkas, Jisoo teringat seseorang. "Gimana kabar lo, dek? Gue rindu banget sama masakan lo, Hyunjin" monolognya.

Beberapa menit bereuforia, Jisoo menyudahi itu. Dibawanya ice cream itu beserta sendok. Lalu ia juga mengambil buah-buahan yang ada di keranjang buah.

Sembari menonton Jisoo menikmati semua makanan manis tersebut. Setiap satu sendok ice cream masuk dalam mulutnya, ia tersenyum senang.

Duduk di sofa empuk, menonton serial terbaru netflix, menikmati hidangan manis, dan mengelus perutnya lembut, sungguh perpaduan kenyamanan yang tiada tara.

"Please Sehun, jangan lakukan. Aku mohon hikss.."

"Aku sudah puas bermain denganmu. Sekarang kamu tidak lagi berguna, Kim Jisoo"

Sehun mencengkram erat bahu Jisoo, "lihat air itu jika aku melemparmu maka jasadmu tidak akan pernah ditemukan lagi"

Tubuh Jisoo gemetar hebat, ia mengalami keringat dingin melihat air yang begitu derasnya mengalir di bendungan itu. Tangannya diikat dan dia saat ini berdiri di pinggiran dinding pembatas bendungan.

"Hikss kumohon Sehun, kamu bisa melakukan apapun tapi jangan lempar aku hikss.."

"Kalau begitu aku akan melempar Hyunjin" Sehun meninggalkan Jisoo dan berdiri di belakang Hyunjin yang juga ada di ambang kematian. Mulut Hyunjin ditutup oleh kain tebal sehingga ia tidak bisa memohon.

"HAAAHHH please jangan, jangan Sehun please jangan. Hyunjin... Jangan lempar Hyunjin hikss.."

Seringaian terukir di bibir Sehun, "lalu bagaimana dengan keluargaku, ayahku, ibuku? Apa kalian mengampuninya saat mereka memohon pada kalian?"

"Maafkan papaku Sehun, maafkan papaku. Tolong jangan lempar adikku hikss.. Siksa aku saja hikss.."

"Upss kesenggol" ucap Sehun usai dengan sengaja menyenggolkan bahunya ke Hyunjin hingga Hyunjin terjatuh.

"HAAAHHHH HYUNJIN"

Teriak Jisoo histeris. Hanya dalam waktu sekian detik Hyunjin terbawa arus air deras dan tidak lagi kelihatan.

Sehun mendekati Jisoo, ia membalik tubuh Jisoo agar menghadap padanya. "Bagaimana? Ini masih belum sebanding dengan apa yang aku alami"

"Hikss kamu jahat, Hyunjin gak salah. Papa aku yang salah, kamu jahat melampiaskan padanya. Kenapa mendorongnya hikss dendammu ada padaku hikss..."

"Hmm baiklah jika kamu menginginkannya"

"HAAAAHHHH"

Jisoo langsung terduduk. Tubuhnya basah akibat keringat dan getaran hebat yang tidak bisa ia kontrol. Setelah menghabiskan begitu banyak buah dan ice cream tadi, Jisoo tertidur di sofa.

Criminal | Little HellTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang