C | 11

1K 118 6
                                    

••• 🔫🔫 •••

Handbag hitam Balenciaga terlempar ke atas ranjang kingsize diikuti tubuh tinggi seorang pria dengan rambut yang baru ia warnai menjadi pink. Akhirnya hari panjangnya berakhir, saatnya untuk tidur.

Mandi? Membersihkan wajah? Hari ini dia malas. Ya memang selalu malas melakukannya sebenarnya. Apalagi tadi dia makan ice cream chocomint, baginya itu sama saja dengan makan pasta gigi, ia tidak perlu sikat gigi lagi.

Jungwoo mengusap layar HP membuka halaman chat seseorang. Melihat chat terakhir hatinya berbunga-bunga. Bahkan sangkin bahagianya ia sampai mengayunkan kaki seperti gadis remaja yang gembira.

"Cayangnya gue kirim love. Aduh jantung gue gak aman" Jungwoo menyembunyikan wajahnya dalam bantal dan heboh sendiri di atas ranjang.

Ia pun membalas chat tersebut,

My honey bunny sweety

Love you, bbyy
💘💘💋

Love you too, bby
Btw lagi apa?

Lagi kerjain skripsi nih bbyy

Semangat cayang
Aku baru aja pulang kerja

Pasti capek yaa
Istirahat ya sayangnya aku

Maacih bby
Besok jalan yukk

Sorry bbyy
Aku harus konsul ke dosen pembimbing terus rapat lagi..

Iya gpp bby
Kamu semangat ya kuliahnya
Biar kita cepat nikah
Hehehe

Siap bosque
💘
Dilihat

Walaupun kencannya selalu diundur karena sang kekasih sibuk mengerjakan skripsi, tapi Jungwoo tetap sabar. Ia ingin wanitanya menjadi wanita sukses dan hidup benar tidak seperti dirinya.

Setelah percakapan online barusan, Jungwoo memutuskan pergi ke kamar di depan kamarnya.

Dengan sesukanya ia masuk. Di sana Suzu yang tadinya asik merangkai bunga di vas terkejut akan kehadiran pria itu. Ia langsung melompat ke ranjang dan menutup tubuhnya dengan selimut.

Jungwoo terkekeh gemas, ia pun duduk di sisi ranjang. Ditariknya selimut itu sehingga menunjukkan seorang gadis menutup mata ketakutan.

"Bagaimana hari lo? Lo suka bunga-bunganya?" tanya Jungwoo dengan santai.

Suzu membuka mata, ia menarik selimut itu hingga menutup sampai pipinya "i-iya tuan"

Kedua kalinya Jungwoo menarik selimut itu, ia tersenyum manis "kan udah gue bilang panggil gue Jungwoo aja. Gue lebih muda dari lo, jadi stop panggil gue tuan. Walaupun lo submissive gue, tapi gue gak sekejam hyung"

Suzu mengangguk paham, ia pun duduk tegap menghadap pada adik Sehun itu. "Lo gak akan pukulin gue lagi kan?"

Kepala Jungwoo mengangguk, "gue gak suka kasarin cewek. Dipukuli dua kali udah cukup banget buat lo nurut. Jadi jangan ngebantah gue karna gue gak sebaik itu bisa sabar mulu"

Sekarang kepala Suzu yang mengangguk, "boleh gue nanya lagi?"

"Why not, pretty?" ia mengusap pucuk kepala Suzu. Hal itu membuat Suzu senang, ia nyaman bila Jungwoo lembut padanya walaupun nyatanya ia disekap sekaligus berulang kali melayani pria itu di ranjang.

Suzu mendekat sedikit, ia menatap Jungwoo seperti anak kecil. Setelah begitu lama disekap dan disiksa atau menjadi pemuas nafsu pria bejat di depannya, sekarang mentalnya sudah tidak stabil. Selama ia tidak dikasari maka Suzu akan selalu patuh.

Criminal | Little HellTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang